Dua manajer aset besar, VanEck dan Grayscale, kini resmi bersaing meluncurkan produk ETF kripto AVAX di AS. Keduanya telah mengajukan izin ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk mencatatkan produk investasi berbasis Avalanche (AVAX) di bursa Nasdaq.
SEC sampai pertengahan Juli 2025 masih menunda keputusan dengan membuka tahap Order Instituting Proceedings (OIP), yang berarti regulator membutuhkan evaluasi lebih lanjut sebelum memberi lampu hijau.
VanEck lebih dulu mengajukan proposal sejak April 2025 melalui dokumen prospektus yang tercatat di SEC, dengan rencana peluncuran produk bernama VanEck Avalanche ETF.
Langkah serupa kemudian diikuti Grayscale pada Maret 2025, dengan tujuan mengonversi Grayscale Avalanche Trust menjadi spot ETF. Kedua perusahaan berharap produk tersebut segera melantai di Nasdaq, menyusul keberhasilan ETF Bitcoin dan Ethereum yang telah lebih dulu disetujui.
Persetujuan ETF Kripto AVAX Bisa Jadi Tonggak Baru Avalanche
SEC hingga kini belum mengeluarkan keputusan final atas kedua permohonan tersebut. Untuk VanEck, tenggat penentuan jatuh pada 12 Desember 2025, sementara jadwal final untuk Grayscale masih menunggu kepastian.
Penundaan ini sejalan dengan pola SEC yang sangat hati-hati terhadap produk investasi berbasis kripto, demi memastikan perlindungan investor sekaligus menjaga stabilitas pasar.
Jika disetujui, ETF kripto AVAX akan menjadi tonggak penting bagi Avalanche. Produk ini memungkinkan investor institusional maupun ritel mengakses AVAX tanpa perlu menyimpan aset digital secara langsung.
Dengan mekanisme ETF, transaksi dapat dilakukan layaknya membeli saham, sehingga lebih sederhana dan aman bagi investor tradisional.
Bagi Avalanche, kehadiran ETF juga diperkirakan akan memperluas adopsi dan meningkatkan legitimasi aset. Setelah Bitcoin dan Ethereum memiliki spot ETF di AS, Avalanche berpotensi menjadi kripto berikutnya yang memperoleh akses ke pasar modal tradisional.
Sinyal Teknikal AVAX Menguat
Sementara itu, data pasar menunjukkan bahwa Avalanche mengalami pergerakan positif. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga AVAX naik 1,08 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$24,28.
Dari sisi teknikal, indikator MACD histogram berbalik positif (+0,020) dengan garis sinyal menandakan tren bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) di level 54,56 juga menunjukkan ruang kenaikan masih terbuka sebelum mencapai kondisi jenuh beli alias overbought.
Harga AVAX saat ini bertahan di atas dua moving average kunci, yakni SMA 7-hari di US$24,09 dan SMA 30-hari di US$23,78. Trader memandang persilangan MACD dan ketahanan harga di atas US$24 sebagai sinyal momentum bullish jangka pendek.
Dari perspektif Fibonacci, level resistance terdekat berada di US$25,74 (retracement 23,6 persen). Jika menembus level ini, potensi kenaikan berikutnya mengarah ke US$29,11 (ekstensi 127,2 persen).
Kombinasi momentum teknikal dan potensi hadirnya ETF kripto AVAX dinilai mampu memperkuat daya tarik Avalanche di kalangan investor.
Apabila regulasi SEC memberikan persetujuan, Avalanche tidak hanya mendapat legitimasi baru di pasar modal, tetapi juga bisa memicu arus modal besar dari investor tradisional. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.