Cerita Lengkap Binance Juga Bermasalah di Prancis dan Belanda

Belum jua ketegangan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mereda, crypto exchange Binance dikabarkan juga tengah bermasalah di Prancis dan Belanda. Sebagaimana dilaporkan media pers, belum lama ini.

Surat kabar Prancis Le Monde melaporkan hari ini, Binance sedang diselidiki oleh layanan investigasi keuangan yudisial di bawah arahan yurisdiksi interregional khusus Paris (JIRS).

Crypto exchange terbesar dituding atas tindakan ilegal terkait dengan fungsi penyedia layanan aset digital, serta pencucian uang yang diperberat.

CoinDesk melaporkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi tuduhan tersebut dengan kantor jaksa penuntut umum Paris.

Perlu diketahui, JIRS adalah badan yudisial khusus di Prancis yang menyelidiki kasus-kasus yang memiliki signifikansi nasional atau melampaui batas regional, seperti korupsi, terorisme, kejahatan keuangan, perdagangan narkoba, dan kejahatan serius lainnya.

Le Monde melaporkan bahwa Binance diduga tidak melakukan pemeriksaan know-your-customer (KYC) yang sesuai, dan diduga telah melakukan iklan secara ilegal di Prancis sebelum memperoleh lisensi yang sesuai dari regulator keuangan negara itu.

Menurut CoinDesk, jaksa penuntut umum Paris mengungkapkan bahwa penyelidikan JIRS telah dirujuk ke Service d’Enquêtes Judiciaires des Finances (SEJF), sebuah badan pemerintah yang mengawasi kejahatan keuangan, pada Februari 2022.

Presiden Binance Prancis, David Prinçay, mengonfirmasi di Twitter bahwa bursa tersebut dikunjungi oleh pihak berwenang minggu lalu.

“Di Prancis, inspeksi di tempat oleh regulator dan pemeriksa adalah bagian dari kewajiban regulasi yang harus dipenuhi oleh semua lembaga keuangan,” cuit Prinçay, sebagaimana dikutip Decrypt.

Prinçay menambahkan bahwa Binance telah sepenuhnya bekerja sama dan memenuhi kewajiban.

CEO Binance, Changpeng Zhao sebelumnya memuji Prancis atas sikap regulasinya yang pro-kripto, dan menambahkan bahwa negara tersebut berada dalam posisi unik untuk menjadi pemimpin industri ini di Eropa.

Gagal Daftar Linsensi sebagai VASP di Belanda

Selain kasus penyelidikan di Prancis, Binance mengumumkan berhenti beroperasi di Belanda hari ini setelah gagal mendaftar sebagai penyedia layanan aset virtual (VASP).

“Kami telah mencari banyak alternatif untuk melayani penduduk Belanda sesuai dengan peraturan Belanda,” demikian disampaikan oleh bursa tersebut dalam sebuah siaran pers.

Binance juga mengirim email kepada pengguna yang sudah ada dengan informasi tentang akun mereka dan aset yang mereka miliki di platform tersebut, demikian diumumkan oleh Binance pada Jumat.

Perusahaan tersebut menambahkan bahwa mulai tanggal 17 Juli, perdagangan di Belanda akan dihentikan dan pengguna yang sudah ada hanya akan memiliki opsi untuk menarik dana dari platform mereka.

Binance menambahkan, akan terus berusaha untuk memperoleh otorisasi yang akan memungkinkan mereka untuk menyediakan produk dan layanan kepada pengguna Belanda.

Perusahaan juga mengklaim bahwa telah mematuhi standar Uni Eropa tentang pencegahan pencucian uang dan pembiayaan terorisme.

Di mana, hal ini dibuktikan dengan pendaftaran yang diperoleh di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, Swedia, dan Lituania.

Binance belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Decrypt.

Sebelumnya, Binance didenda sebesar US$3,35 juta oleh bank sentral Belanda pada tahun lalu, karena menawarkan layanan di Belanda tanpa lisensi yang sesuai.

Menurut Binance, pihaknya sekarang fokus pada entitas yang diatur lebih sedikit di Uni Eropa, terutama pasar terdaftar yang lebih besar di mana kami sudah memiliki kehadiran yang matang, termasuk Prancis, Italia, dan Spanyol. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait