IKLAN
Banner IUX

Chainlink Gandeng SBI Group, Gebrakan Besar Aset Digital Asia

Banner IUX

Chainlink, penyedia infrastruktur oracle terkemuka di dunia, resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan SBI Group, salah satu konglomerat keuangan terbesar di Jepang dengan total aset lebih dari US$200 miliar.

Kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi blockchain serta aset digital di kalangan institusional, khususnya di Jepang dan kawasan Asia-Pasifik.

Kerja sama ini menandai langkah penting dalam menghadirkan standar baru bagi transaksi digital bernilai tinggi. Chainlink akan menyediakan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) dan layanan oracle lainnya untuk mendukung SBI dalam memperluas layanan tokenisasi dan pembayaran lintas batas.

“Pilihan SBI untuk mengandalkan standar Chainlink untuk transaksi aset digital mereka menunjukkan bahwa keamanan atau keandalan, fitur kepatuhan dan konektivitas lintas batas Chainlink adalah hal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi institusional bernilai tinggi,” ujar co-Founder Chainlink, Sergey Nazarov, dalam siaran pers.

BACA JUGA:  Pemerintah AS Gandeng Chainlink, Data Ekonomi Kini Masuk Blockchain

Fokus Tokenisasi Aset dan Pembayaran Lintas Batas

Kemitraan ini mencakup berbagai fokus pengembangan, salah satunya tokenisasi aset nyata (RWA) seperti real estat dan obligasi. SBI Group akan memanfaatkan teknologi CCIP untuk memungkinkan transaksi aman antar-jaringan sekaligus tetap memperhatikan kepatuhan regulasi dan privasi data.

Selain itu, proyek ini juga diarahkan untuk menghadirkan nilai aset bersih (NAV) reksa dana secara on-chain, yang diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam industri keuangan.

Di sisi lain, SBI Group dan Chainlink akan menggarap pengembangan model Payment versus Payment (PvP) untuk mendukung penyelesaian transaksi valuta asing lintas batas. Dengan memanfaatkan infrastruktur Chainlink, pembayaran internasional dapat dilakukan lebih cepat, aman, serta patuh pada regulasi.

Kemitraan ini juga akan menghadirkan solusi Proof of Reserve untuk stablecoin, sehingga cadangan yang mendukung aset tersebut dapat diverifikasi secara on-chain dan transparan.

BACA JUGA:  Proyeksi XRP Akhir Pekan Ini: Bull atau Bear?

Direktur Perwakilan, Ketua, Presiden dan CEO SBI Holdings, Yoshitaka Kitao, menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi fondasi penting bagi inovasi keuangan digital di kawasan Asia.

“Dengan kekuatan gabungan kami, kami senang dapat bekerja sama dalam mengembangkan solusi inovatif, aman dan berfokus pada kepatuhan, termasuk mendukung transaksi lintas batas yang patuh menggunakan stablecoin, yang mempercepat adopsi aset digital secara luas di Jepang dan kawasan ini,” ujar Kitao.

Permintaan Institusional dan Lanjutan Kolaborasi

Langkah ini dinilai tepat waktu, mengingat survei terbaru dari SBI Digital Asset Holdings menunjukkan bahwa 76 persen dari lebih dari 50 lembaga keuangan global berminat berinvestasi pada sekuritas tokenisasi.

Faktor utama yang mendorong minat ini adalah biaya operasional yang lebih rendah, percepatan penyelesaian transaksi, dan peningkatan likuiditas pasar. Meski demikian, sebagian besar institusi menilai ketersediaan infrastruktur yang andal masih menjadi tantangan besar.

BACA JUGA:  Jepang Siap Luncurkan DCJPY di 2026, Uang Digital Makin Nyata

Kemitraan ini sekaligus memperkuat kerja sama sebelumnya. Pada November 2024, Chainlink, UBS Asset Management dan SBI Digital Markets sukses menyelesaikan uji coba untuk otomasi administrasi dana tokenisasi menggunakan kontrak pintar.

Keberhasilan uji coba tersebut kini dijadikan landasan untuk melangkah lebih jauh dalam memperluas layanan berbasis blockchain yang berorientasi pada kebutuhan institusional.

Dengan sinergi kekuatan SBI Group dalam pasar keuangan Jepang dan teknologi Chainlink yang telah menjadi standar global, kemitraan ini diharapkan mampu mempercepat transformasi ekosistem keuangan menuju era digital yang lebih efisien, transparan dan inklusif. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait