Juru bicara situs Change.org mengatakan kepada media massa berpengaruh asal AS, Newsweek, bahwa petisi Shiba Inu (SHIB) listing di Robinhood sangat popular. Sementara itu profesor Andreas Park mengatakan sebagian besar aset kripto mungkin musnah selamanya dalam beberapa tahun lagi.
“Petisi yang menyerukan agar kripto Shiba Inu (SHIB) terdaftar di platform perdagangan Robinhood menjadi salah satu yang paling popular di Change.org,” sebut pengelola situs itu, dilansir dari Newsweek, Rabu (2/6/2021).
Seorang juru bicara Change.org mengatakan kepada Newsweek pada Selasa lalu, bahwa petisi tersebut menduduki peringkat ke-10 petisi asal AS yang terbesar dan terpopular selama Mei 2021.
Petisi itu dibuat oleh seorang pengguna bernama “Tristan Luke” empat pekan lalu, dengan target 150.000 tanda tangan.
Ketika artikel ini disusun, petisi tersebut telah mengumpulkan hampir lebih dari 103 ribu tanda tangan.
Luke membuat petisi itu karena harga Shiba Inu mengalami lonjakan besar, cerminan betapa besarnya apresiasi warga dunia terhadap kripto pesaing Dogecoin (DOGE) itu.
Antara 7 Mei dan 10 Mei, misalnya harga SHIB meningkat dari sekitar US$0,000001 menjadi US$0,000038 (angka tertinggi sepanjang masa), berdasarkan data dari CoinMarketCap.
Dogecoin sendiri didukung oleh CEO Tesla Elon Musk termasuk milyarder Mark Cuban.
Sedangkan Shiba Inu sendiri diklaim “murni berbasis komunitas” dan tidak ada pemegang besar oleh satu entitas khusus, baik perseorangan ataupun perusahaan.
Dogecoin sendiri sudah tersedia di Robinhood pada Juli 2018.
“Dogecoin memberikan kesuksesan besar bagi Robinhood dan investornya. Kami semua menikmati perjalanan ini,” tertera pada deskripsi petisi itu.
Shiba Inu dan Vitalik Buterin
Sentralisasi kepemilikan juga telah terpatahkan pada bulan lalu, ketika Vitalik Buterin salah seorang pendiri Ethereum akhirnya memusnahkan (burn) sebagian besar SHIB-nya. Pemusnahan itu setara dengan 41 persen total pasokan SHIB.
SHIB diterbitkan pada Agustus 2020, oleh sosok misterius yang dikenal sebagai “Ryoshi” dan sempat mendukung Dogecoin.
Shiba Inu menganut model meme crypto seperti Dogecoin pada tahun 2013. Dogecoin misalnya dibuat sekadar untuk bercanda, menyindir hype Bitcoin dan aset kripto lain di masa itu.
Namun seiring waktu, tak sedikit orang yang menyambutnya sebagai instrumen investasi menarik, walaupun sangat spekulatif.
Shiba Inu menggunakan pola itu untuk menarik minat trader dan investor. Hingga akhirnya Binance, OKEx, FTX dan banyak bursa lain memperdagangkannya.
Bursa lain menyediakan Shiba Inu, antara lain ShibaSwap (perdana ada di sini), Crypto.com, Kucoin, CoinBene, Indodax, Tokocrypto, Huobi, Probit Global, CoinDCX, WazirX, dan Capital.com (sebagai CFD).
Jikalau SHIB kelak diperdagangkan di Robinhood, ini akan pendorong cepat bagi kenaikan SHIB.
Di saat yang bersamaan, para pendukungnya menanti meluncurkan decentralized exchange ShibaSwap, yang memungkinkan SHIB sebagai governance token.
Aplikasi Robinhood sendiri sangat popular di AS, sebagai salah satu negara dengan pengguna aset kripto terbesar di dunia.
Hingga akhir tahun 2020 total pengguna mencapai 13 juta, menurut CEO Robinhood Vladimir Tenev.
Perusahaan Robinhood didirikan pada tahun 2013 oleh Tenev dan Baiju Bhatt. Di aplikasinya memungkinkan investor untuk memperdagangkan saham, kripto dan instrumen investasi lainnya, tanpa harus membayar komisi atau biaya.
Sebagian besar kripto harga memang sangat fluktuatif. Andreas Park, profesor keuangan di Universitas Toronto, mengatakan kepada Newsweek pada April lalu, bahwa volatilitas kripto sangat luar biasa.
“Kemungkinan besar banyak dari aset ini akan hilang dalam beberapa tahun,” tegasnya. [red]