Belum lama ini, terjadi perkembangan penting dalam dunia kripto ketika CEO Binance Changpeng Zhao mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah ini merupakan bagian dari penyelesaian bersejarah dengan pemerintah AS menyusul penyelidikan multi-tahun yang luas terhadap operasi bursa kripto ini.
Penyelesaian tersebut, yang mengakhiri pengawasan berkepanjangan Binance oleh otoritas AS, menghasilkan perusahaan setuju membayar denda sebesar US$4,3 milyar. Meski melepas perannya sebagai CEO, Zhao tetap mempertahankan kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Selain itu, sebagai bagian dari penyelesaian, Zhao mengakui bersalah atas tuduhan federal, menandai perubahan dramatis dalam karier pengusaha tersebut.
Kekayaan pribadi Zhao, diperkirakan mencapai US$23 milyar, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-69 di dunia, menurut Indeks Triliuner Bloomberg.
Menariknya, meskipun mengalami kerugian signifikan sebesar US$425 juta pada hari pengunduran dirinya, kekayaan Zhao telah mengalami peningkatan keseluruhan yang mengesankan sebesar US$10,5 milyar di sepanjang tahun 2023.
Lonjakan kekayaan ini dapat dilacak kembali ke Januari 2022, ketika nilai bersih Zhao mencapai puncaknya di US$96,9 milyar. Pendorong utama di balik puncak ini adalah peningkatan pangsa pasar Binance dan nilai Bitcoin (BTC) yang meningkat.
Namun, sifat Bitcoin yang tidak stabil dan tantangan yang dihadapi oleh bursa kripto itu pada tahun 2022 menyebabkan penurunan pada kekayaan Zhao.
Nasdaq melaporkan, pada akhir tahun 2022, kekayaan bersih Zhao anjlok, meninggalkannya dengan sekitar US$12,6 milyar. Penurunan drastis ini merupakan salah satu penurunan kekayaan terbesar yang terlihat di sektor kripto selama tahun itu.
Namun, tahun 2023 menandai titik balik karena pemulihan harga Bitcoin dan minat yang diperbarui terhadap kripto memperkuat kekayaan Zhao, mencapai US$50,4 milyar pada bulan Juli.
Perhitungan kekayaan bersih Zhao terutama mempertimbangkan kepemilikan sahamnya yang hampir 90 persen di Binance dan 86 persen di Binance AS. Selain itu, Zhao memiliki investasi pribadi di Bitcoin dan Binance Coin (BNB), meskipun rincian kepemilikan ini tetap tidak diungkapkan.
Forbes, otoritas lain dalam estimasi kekayaan, memperkirakan kekayaan Zhao sebesar US$10,2 milyar, menyoroti puncak US$65 milyar pada tahun 2022. Perbedaan penilaian antara Bloomberg dan Forbes menyoroti tantangan dalam menilai kekayaan dengan akurat di pasar kripto yang volatil.
Perjalanan keuangan Zhao sejak awal 2022 adalah bukti perubahan kekayaan yang cepat di dunia kripto. Dengan Binance mengamankan posisi dominan di pasar global, kekayaan Zhao mengalami pertumbuhan signifikan, sejalan dengan peningkatan minat publik terhadap mata uang digital.
Penurunan kekayaan Zhao pada tahun 2022 mencerminkan pengalaman tokoh terkemuka lainnya dalam industri kripto, Sam Bankman-Fried, mantan CEO dan salah satu Pendiri FTX.
Bankman-Fried menyaksikan salah satu penurunan kekayaan paling dramatis dalam sejarah, dengan nilai bersihnya merosot lebih dari 90 persen dalam satu hari selama keruntuhan FTX.
Semula dinilai sebesar US$15,6 milyar, kekayaannya menyusut menjadi US$1 milyar dan akhirnya menjadi nol. Pada puncaknya, Bloomberg memperkirakan kekayaan Bankman-Fried sebesar US$26 milyar.
Changpeng Zhao, dari Tiongkok Hingga Berkasus di AmerikaÂ
Changpeng Zhao, seorang tokoh terkemuka di dunia kripto, yang dikenal luas sebagai “CZ,” memulai perjalanannya di Tiongkok dan pindah ke Kanada pada usia 12 tahun setelah peristiwa Lapangan Tiananmen.
Karir internasionalnya mencakup masa di Tokyo, New York dan Shanghai. Di Shanghai, dia mulai terjun dalam dunia kripto, meletakkan dasar untuk pendirian Binance pada tahun 2017. Di bawah kepemimpinannya, Binance dengan cepat menjadi bursa kripto terkemuka, mencapai volume perdagangan global tertinggi dalam waktu enam bulan setelah berdiri.
Platform ini, di bawah arahan CZ, berkembang pesat dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk mencapai volume perdagangan yang substansial dan berupaya beroperasi sejajar dengan institusi keuangan tradisional.
Meski menghadapi hambatan regulasi, fokus tetap pada keamanan dan kepatuhan, sejalan dengan visinya untuk industri kripto.
Namun, masalah hukum baru-baru ini menyebabkan pergeseran besar. Mantan CEO tersebut mengakui telah melanggar hukum anti pencucian uang AS, mengakibatkan penyelesaian senilai US$4,3 milyar dengan otoritas AS.
Kesepakatan ini, yang menutup penyelidikan panjang, melarang keterlibatannya dengan Binance dan termasuk pembayaran pribadi sebesar US$50 juta. Tuduhannya melibatkan operasi bisnis transmisi uang tanpa lisensi, konspirasi dan pelanggaran regulasi sanksi.
Penyelesaian ini berdampak signifikan bagi CZ dan industri kripto secara luas. Kepergiannya dari posisi CEO Binance menandai perubahan penting dalam kepemimpinan dan arah perusahaan. Ketidakpastian tentang peran masa depannya dalam perusahaan terkait menambah intrik di sektor kripto.
Menyusul kepergiannya, Richard Teng, seorang eksekutif senior yang bergabung dengan Binance pada tahun 2021, telah ditunjuk sebagai CEO baru.
Kepemimpinannya diharapkan membawa era baru bagi Binance, dengan fokus pada keamanan, transparansi, kepatuhan dan pertumbuhan. Transisi kepemimpinan ini menandakan momen penting bagi Binance saat ia beradaptasi dengan lanskap kripto yang berubah, menekankan pentingnya kepatuhan regulasi di sektor yang dinamis ini. [st]