Setelah mengaku bersalah atas tuntutan pidana federal dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Binance, Changpeng Zhao pada Selasa menunjuk Richard Teng sebagai CEO baru crypto exchange yang didirikan Zhao itu.
Richard Teng adalah mantan CEO Abu Dhabi Global Market Dhabi, regulator jasa keuangan ibu kota Uni Emirat Arab. Belum lama ini dia didapuk sebagai kepala pasar regional global di Binance. Sebelumnya lagi dia menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan di Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Dalam sebuah postingan di X, Changpeng Zhao (CZ) mengaku bersalah atas semua tuduhan dan dia harus bertanggung jawab. Zhao yang dituduh melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank AS dan sanksinya, menambahkan bahwa dia dengan bangga menunjukkan lembaga-lembaga AS tidak menuduh Binance telah menyalahgunakan dana pengguna atau terlibat dalam manipulasi pasar.
Today, I stepped down as CEO of Binance. Admittedly, it was not easy to let go emotionally. But I know it is the right thing to do. I made mistakes, and I must take responsibility. This is best for our community, for Binance, and for myself.
Binance is no longer a baby. It is…
— CZ 🔶 Binance (@cz_binance) November 21, 2023
Pernyataan tersebut adalah komentar publik pertama yang disampaikan Zhao setelah dia menyetujui kesepakatan pembelaan (settlement) dengan Departemen Kehakiman AS pada Selasa pagi waktu setempat.
“Saya tidak bisa membayangkan diri saya menjadi CEO yang menggerakkan sebuah startup lagi. Saya puas dan merasa beruntung sebagai pengusaha yang sukses. Pun kelak saya mungkin secara terbuka ingin menjadi mentor pribadi bagi sejumlah kecil wirausahawan. Jika tidak ada alasan lain, setidaknya aku bisa memberi tahu mereka apa yang tidak boleh dilakukan,” ujarnya.
Kasus terhadap Binance, yang diungkapkan pada hari Selasa, menunjukkan bahwa tiga tuntutan pidana diajukan terhadap bursa tersebut, termasuk melakukan bisnis pengiriman uang tanpa izin, melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional, dan konspirasi. Binance pun telah menyetujui denda dan settlement sebesar US$4,3 miliar.
Zhao secara pribadi mengaku bersalah karena melanggar dan menyebabkan Binance melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank, sesuai dengan settlement. Departemen Kehakiman juga merekomendasikan pengadilan untuk mengenakan denda sebesar US$50 juta pada Zhao.
Settlement ini terjadi setelah pendiri FTX Sam Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan pidana penipuan dan konspirasi pada 2 November 2023 lalu, setelah hanya tiga jam pertimbangan juri. Para ahli mengatakan kepada CNBC bahwa, dalam persidangan selama sebulan yang melibatkan hampir 20 saksi dan ratusan bukti, mereka belum pernah melihat keputusan secepat ini.
Zhao telah dibebaskan dengan jaminan senilai US$175 juta yang dijamin dengan uang tunai US$15 juta dan sidang lain dijadwalkan pada 23 Februari 2024 mendatang.
Dalam cuitan itu, Changpeng Zhao menggambarkan Teng sebagai pemimpin yang berkualifikasi tinggi dan menambahkan bahwa dengan lebih dari tiga dekade pengalaman di bidang jasa keuangan dan perdagangan, dia akan mengarahkan perusahaan melalui periode pertumbuhan berikutnya.
“Dengan CZ, dan dukungan tim kepemimpinan kami, saya telah menerima peran ini sehingga kami dapat terus memenuhi dan melampaui harapan para pemangku kepentingan sambil mencapai misi utama kami,” jelas Teng di X.
It is an honour and with the deepest humility that I step into the role of Binance’s new CEO.
We operate the world's largest cryptocurrency exchange by volume. The trust placed on us by our 150m users and thousands of employees is a responsibility that I take seriously and hold…
— Richard Teng (@_RichardTeng) November 21, 2023
Teng menambahkan bahwa fokusnya akan berada pada tiga bidang utama, yakni meyakinkan pengguna bahwa mereka dapat tetap percaya diri dengan kekuatan keuangan, dan keamanan perusahaan, berkolaborasi dengan regulator untuk menegakkan standar tinggi secara global yang mendorong inovasi sekaligus memberikan perlindungan konsumen yang penting, dan bekerja sama dengan mitra untuk mendorong pertumbuhan dan adopsi Web3.
CZ Ditargetkan Dihukum Penjara 18 Bulan
Dilansir oleh Reuters, dari Wall Street Journal (WSJ), Departemen Kehakiman AS, yang bernegosiasi kesepakatan tersebut dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Departemen Keuangan, menyasar hukuman penjara selama 18 bulan untuk CZ, yang merupakan hukuman maksimum.
Binance melanggar peraturan anti-pencucian uang dan sanksi AS dan gagal melaporkan lebih dari 100.000 transaksi mencurigakan dengan organisasi yang oleh AS dianggap sebagai kelompok teroris, termasuk Hamas, Al-Qaeda, dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kata otoritas AS.
Binance disebut tidak pernah melaporkan transaksi dengan situs web yang berdedikasi untuk menjual materi pelecehan seksual anak dan merupakan salah satu penerima terbesar dari hasil ransomware.
“Binance memudahkan para penjahat untuk memindahkan dana curian dan hasil ilegal mereka di bursanya. Binance juga tidak hanya gagal mematuhi hukum federal. Mereka pura-pura mematuhi,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland pada Selasa, dilansir dari Reuters.
Mantan kepala petugas kepatuhan Binance, Samuel Lim, juga didakwa oleh CFTC, demikian diumumkan oleh lembaga tersebut. Baik Lim maupun pengacaranya tidak merespons permintaan komentar dari Reuters.
Binance Bisa Tetap Bertahan Tanpa CZ
Profesor hukum Universitas Vanderbilt, Yesha Yadav, mengatakan kepada media, bahwa meskipun denda tersebut sangat besar, tampaknya masih dapat diatasi oleh Binance.
“Kesepakatan ini tampaknya dirancang untuk memberikan Binance kesempatan untuk bertahan, sambil menghapus CZ, tokoh utama yang begitu terkait dengan pertumbuhan model bisnis ini,” katanya.
Namun, karena Zhao tampaknya masih mempertahankan sahamnya di Binance, kemungkinan besar dia masih dapat memengaruhi gerakan perusahaan tersebut, tambah Yadav.
Mengingat seriusnya pelanggaran dan aktor yang terlibat, Zhao tampaknya muncul dari situasi ini dengan cukup baik, karena pemerintah AS kemungkinan harus meminta dia untuk datang ke AS, kata Robert Frenchman dari Mukasey Frenchman LLP.
“Ia masih memiliki kekayaan yang sangat besar. Dia tidak mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu di penjara AS. Dia tetap memegang saham kepemilikan di Binance, sebuah perusahaan yang sekarang telah menyelesaikan beberapa masalah hukum terbesarnya,” jelas Robert.
Jaksa kemungkinan mempertimbangkan manfaat-manfaat tersebut bagi Zhao dengan kemungkinan bahwa dia mungkin tidak akan menyerahkan diri jika tidak ada dorongan, serta keinginan untuk meyakinkan Binance untuk setuju membayar jumlah yang besar, kata Jeffrey Cohen, seorang profesor asisten di Fakultas Hukum Boston College dan mantan jaksa federal.
“Jika Anda bisa mendapatkan jumlah yang baik untuk denda korporat dan biayanya adalah bahwa terdakwa individu menerima hukuman yang sedikit lebih ringan, pemerintah membuat perhitungan itu,” kata Cohen. [ps]