Salah satu pendiri jaringan Cardano, Charles Hoskinson membuat klaim bahwa ADA akan manjadi pemimpin pasar crypto.
Pada acara blockchain Rare Evo baru-baru ini, Hoskinson meyakini bahwa ADA pada akhirnya akan mengungguli Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) dengan naik ke puncak peringkat aset kripto di seluruh dunia.
“Jadi, itu adalah tantangan kami, dan inilah sebabnya mengapa saya berpikir bahwa Cardano mungkin akan menjadi mata uang kripto terbesar di dunia,” ujar Hoskinson, sebagaimana dilansir News Bitcoin dalam pers, belum lama ini.
Pernyataan Hoskinson muncul di tengah latar belakang gejolak pasar crypto yang telah membuat nilai Cardano (ADA) mengalami penurunan baru-baru ini, mengalami penurunan sebesar 15,2 persen terhadap dolar AS dalam sebulan terakhir.
Penurunan ini mengakibatkan ADA turun ke posisi ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar kripto. Meskipun sentimen pasar jangka pendek mungkin terlihat suram, perspektif jangka panjang Hoskinson menyinari masa depan Cardano.
Pernyataan Hoskinson sendiri menegaskan keyakinannya terhadap pendekatan unik Cardano terhadap teknologi blockchain, yang bertujuan bukan hanya menjadi mata uang kripto tetapi juga menjadi tulang punggung masyarakat digital baru yang dibangun di atas kepercayaan dan transparansi.
“Saya berpikir bahwa itu akan menjadi lebih dari sekadar mata uang kripto. Saya pikir itu akan menjadi tulang punggung dari negara digital baru, masyarakat baru, di mana di mana kita akhirnya dapat mulai saling percaya lagi, di mana kita berpindah dari ‘jangan jahat’ menjadi ‘tidak bisa jahat’,” tambah Hoskinson.
Aspirasi seperti ini sejalan dengan filosofi inti Cardano yang mengintegrasikan riset ilmiah, metode yang ditinjau oleh rekan sejawat, dan komitmen terhadap keberlanjutan ke dalam ekosistem blockchain-nya.
Sejumlah Tantangan ADA Tak Dapat Diabaikan Begitu Saja
Namun, tantangan terkini yang dihadapi oleh ADA tidak dapat diabaikan begitu saja. Laju penurunan baru-baru ini memicu pertanyaan tentang kemampuan Cardano untuk mewujudkan visi besar Hoskinson.
Dalam sebulan terakhir, nilai ADA turun sebesar 15,2 persen, dengan penurunan sebesar 9,2 persen terhadap dolar AS dalam dua minggu terakhir.
Selain itu, hambatan regulasi telah membayangi masa depan ADA, dengan tuntutan U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) yang mengklasifikasikan ADA sebagai sekuritas.
Tim pengembangan Cardano dengan cepat merespons klaim ini, dengan tegas membantah segala kategorisasi ADA sebagai sekuritas di bawah hukum sekuritas AS.
Pertikaian hukum ini menyoroti tantangan berkelanjutan untuk membentuk kerangka regulasi yang jelas dalam lanskap kripto yang terus berkembang, tantangan yang terus dihadapi oleh Cardano dan proyek-proyek lain.
Selain itu, kehadiran Cardano dalam ruang keuangan terdesentralisasi (DeFi) telah mengalami pencapaian dan tantangan.
Dengan total nilai terkunci (TVL) sebesar US$161,8 juta dalam ekosistem DeFi-nya, Cardano memperlihatkan potensinya sebagai platform untuk inovasi keuangan.
Namun, munculnya proyek seperti Base, sebuah blockchain DeFi yang didukung oleh Coinbase, yang dengan cepat melampaui TVL Cardano dengan US$185,53 juta, menggarisbawahi sifat kompetitif arena DeFi.
Sementara penjualan token non-fungible (NFT) terbaru Cardano telah menunjukkan potensi dan ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut, statistiknya menunjukkan kebutuhan akan momentum lebih lanjut.
Menempati posisi kedelapan dalam penjualan NFT mingguan dengan $1.507.729, Cardano berusaha untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar dalam pasar NFT yang berkembang pesat.
Namun, patut dicatat bahwa penjualan NFT sepanjang masa Cardano telah mengumpulkan total yang mengesankan sebesar US$612.699.836, yang menempatkannya dalam posisi keenam dalam lanskap NFT yang lebih luas, seperti yang dilaporkan oleh Cryptoslam.io. [ab]