China vs AS: Siapa yang Punya Kepemilikan Bitcoin Terbesar?

Ketika Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang secara resmi membentuk Strategic Bitcoin Reserve, banyak pihak yang kecewa. Pasalnya, cadangan Bitcoin tersebut tidak berasal dari pembelian menggunakan anggaran negara.

Meski begitu, keputusan ini menandai perubahan besar dalam kebijakan pemerintah AS terhadap cryptocurrency. Sebelumnya, aset digital ini sering kali dipandang sebagai instrumen yang berisiko. Namun, kini Bitcoin mulai dianggap sebagai penyimpan nilai strategis.

Namun, setelah cadangan tersebut terbentuk, muncul pertanyaan yang lebih menarik: antara Amerika Serikat dan China, siapa sebenarnya yang memiliki kepemilikan Bitcoin terbanyak saat ini?

Seberapa Besar Cadangan Bitcoin AS?

Menurut data terbaru dari Arkham Intelligence, kepemilikan Bitcoin pemerintah AS saat ini berkisar 198.109 BTC, dengan nilai sekitar US$17,6 miliar. Bitcoin ini diperoleh dari berbagai penyitaan selama bertahun-tahun.

Kepemilikan Bitcoin Pemerintah AS - Arkham Intelligence
Kepemilikan Bitcoin Pemerintah AS – Arkham Intelligence

Namun, dalam kasus peretasan Bitfinex, 80 persen dari 119.754 BTC yang dicuri masih berstatus dibekukan dalam cadangan Bitcoin AS dan belum sepenuhnya disita. Keberadaan Bitcoin yang masih dibekukan ini pun menimbulkan perdebatan, terutama terkait siapa yang berhak atas aset tersebut. 

Salah satu suara kritis datang dari Bitfinexed, akun yang dikenal sering mengkritik transparansi Bitfinex dan Tether. Ia menyoroti bahwa para korban peretasan seharusnya menghubungi pihak berwenang untuk mendapatkan kembali aset mereka.

“Jika Anda adalah korban peretasan Bitfinex dan tidak ingin Bitfinex mendapatkan keuntungan dari Bitcoin Anda ketika mereka memberi uang palsu sebagai gantinya, sebaiknya menghubungi pihak berwenang,” tulisnya.

Dalam dokumen Mosi Tambahan Pemerintah Terkait Restitusi, terlihat bahwa pengacara pemerintah AS mengajukan permohonan pada 14 Januari 2025 untuk mengembalikan cryptocurrency yang telah dibekukan.

“Pengembalian sukarela tersebut harus mencakup semua aset yang disita dari Dompet Peretasan Bitfinex dan, sesuai dengan perjanjian pembelaan, aset-aset tersebut harus dikembalikan kepada Bitfinex sebagai restitusi dalam bentuk yang sama,” sebagaimana tercantum pada dokumen tersebut.

Dokumen Pengajuan Restitusi Kasus Peretasan Bitfinex
Dokumen Pengajuan Restitusi Kasus Peretasan Bitfinex

Melihat kompleksitas cadangan Bitcoin AS, tampaknya negara adidaya tersebut masih memiliki jumlah aset yang lebih kecil dibandingkan China. Hal ini disebabkan oleh keputusan mereka untuk menjual cryptocurrency yang diperoleh dari berbagai penyitaan sebelumnya.

Hal ini juga diperkuat oleh laporan Bitcoin Archive, yang menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin China tampaknya jauh lebih besar dibandingkan AS, terutama jika aset Bitfinex dikembalikan.

“China memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah Bitcoin yang dimiliki Amerika Serikat saat ini. Kamu pikir situasinya akan tetap seperti itu? Dengan asumsi Bitfinex mendapatkan kembali Bitcoinnya dari pemerintah AS,” ungkapnya.

Perbandingan Kepemilikan Bitcoin - Bitcoin Arhive
Perbandingan Kepemilikan Bitcoin – Bitcoin Arhive

China Diam-diam Mengumpulkan Bitcoin?

China, yang selama ini dikenal skeptis terhadap aset kripto, rupanya memiliki strategi berbeda. Negara ini dikabarkan tengah menyusun rencana cadangan Bitcoin secara diam-diam.

Dilansir dari laporan sebelumnya, CEO Bitcoin Magazine, David Bailey, mengungkapkan bahwa pejabat tinggi China sedang mengadakan diskusi tertutup untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve.

China Dikabarkan Mempersiapkan Cadangan Bitcoin, Benarkah?

Bailey menyebutkan bahwa pemerintah China saat ini “bekerja dua kali lebih cepat” dibandingkan AS dalam membangun cadangan Bitcoin, dengan strategi yang lebih terstruktur dan agresif. 

Jika klaim ini benar, maka China memiliki potensi besar untuk mengalahkan AS, terutama karena mereka memiliki kendali signifikan atas industri pertambangan Bitcoin global, termasuk infrastruktur yang memadai.

Sebagai produsen utama perangkat keras crypto mining dan pusat sebagian besar hashrate dunia, China bisa saja membangun cadangan Bitcoin secara diam-diam tanpa perlu melakukan pembelian langsung di pasar terbuka.

Mengungkap Kebenaran di Balik Dominasi Tiongkok dalam Bitcoin Mining

Dengan langkah Donald Trump yang secara resmi mengeluarkan perintah untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve, pertarungan kepemilikan Bitcoin antara dua negara adidaya ini akan semakin menarik. 

Jika China benar-benar bergerak cepat dalam membangun cadangan Bitcoin, maka AS harus bersiap menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam upaya mendominasi industri cryptocurrency. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait