IKLAN

Christine Lagarde: Mustahil Bank Sentral Simpan Bitcoin

Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Uni Eropa mengatakan, mustahil bagi bank sentral untuk menyimpan Bitcoin sebagai mata uang cadangan.

Christine Lagarde, mantan Ketua Pelaksana IMF, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Bank Sentral Uni Eropa (ECB) mengatakan mustahil bagi sentral negara mana saja, termasuk ECB untuk membeli dan menyimpan Bitcoin sebagai mata uang cadangan.

Hal itu disampaikan Lagarde kepada media The Economist, Rabu Kemarin, dilansir dari Business Insider. Menurutnya, kendati Bitcoin memang bernilai, tetapi penggunaannya sangat terbatas.

“Itu sangat tidak mungkin,” kata Lagarde dalam wawancara yang diselenggarakan oleh The Economist.

Beberapa waktu lalu, kepada Reuters dia menegaskan bahwa Bitcoin dan aset kripto lainnya perlu diawasi, karena kerap digunakan untuk tindak kejahatan, di antaranya adalah pencucian uang.

Bank Sentral Uni Eropa: Bitcoin Bikin Resah, Tegakkan Peraturan Global

Lagarde mengatakan itu, karena transaksi daring di blockchain, praktis tidak diketahui secara langsung siapa pelaku transaksinya, hingga ketika ditukar menjadi rupiah di bursa aset kripto yang mewajibkan sistem Know Your Customer (KYC). Ini berbeda dengan transaksi di sistem perbankan atau sejenisnya.

BACA JUGA  Hati-hati Sinyal Bearish Bitcoin Menguat Lagi

Namun katanya, itu tidak berarti tidak ada ruang untuk mata uang digital di masa depan. Dia mengatakan pandemi telah mendorong ekonomi menuju adopsi digital yang lebih cepat, dan mungkin ada mata uang euro digital yang siap dalam waktu sekitar empat tahun.

Euro digital merujuk pada nilai mata uang fiat euro yang sistem transaksinya berbeda dengan sistem transaksi elektronik saat ini. Kendati tidak disebutkan menggunakan blockchain sepenuhnya, ECB sejak lama memandang keunggulan euro digital jauh lebih efisien.

Ah, Masih Lama! Euro Digital Diluncurkan 2-4 Tahun Lagi

Dia juga menyangkal, bahwa program stimulus dan penambahan pasokan uang euro semasa pandemi akan mengakibatkan inflasi buruk di masa depan.

Lagarde memperingatkan agar tidak membandingkan stimulus fiskal di Eropa dengan stimulus besar-besaran US$1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden di Amerika Serikat.

BACA JUGA  Jeth Soetoyo: Lawan Resesi dengan Bitcoin

Di sisi lain, sejumlah penghayat Bitcoin menganjurkan perusahaan-perusahaan publik agar mengakumulasi aset kripto langka itu agar nilai uang perusahaan tidak tergerus akibat penurunan nilai mata uang dolar.

Serokan (Lagi) Bitcoin US$10 Juta Ala MicroStrategy

Perusahaan MicroStrategy misalnya sudah membeli Bitcoin dalam jumlah besar sejak tahun lalu dan sekarang terakumulasi lebih dari 71 ribu BTC.

Yang terbaru dan bikin heboh adalah Tesla, yang membeli Bitcoin senilai US$1,5 milyar atau setara dengan Rp21 triliun. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait