Circle Tarik Hashnote ke Bermuda, Sinyal Baru untuk Stablecoin?

Circle, penerbit stablecoin USDC, mengambil langkah besar dengan membawa Hashnote Tokenized Money Market Fund (TMMF) ke dalam kerangka regulasi Bermuda. Dengan dana kelolaan hampir US$1 miliar, langkah ini membuka peluang baru dalam ekosistem stablecoin dan investasi berbasis blockchain.

Mengapa Circle Memilih Bermuda?

Bagi Circle, Bermuda bukan sekadar lokasi. Otoritas Moneter Bermuda (BMA) telah menjadi mitra regulasi yang mendukung sejak 2021, memberikan lisensi kepada perusahaan untuk beroperasi dalam ekosistem aset digital.

Dengan memasukkan Hashnote di bawah lisensi Digital Assets Business Act (DABA) yang telah dimiliki Circle, perusahaan ini ingin memperkuat posisinya dalam industri.

“Bermuda adalah pilihan yang tepat sebagai regulator dan rumah bagi USYC dan operasi pasar uang tokenisasi kami. Otoritas Moneter Bermuda menawarkan lingkungan regulasi yang berpikiran maju yang menumbuhkan kepercayaan, kepatuhan, dan transparansi dalam ruang aset digital,” ujar co-founder dan CEO Circle, Jeremy Allaire, dalam sebuah press release.

Pemerintah Bermuda sendiri juga melihat penguatan peran mereka dalam ekonomi digital sebagai kesempatan besar untuk menegaskan statusnya sebagai pusat keuangan global.

USYC dan Integrasinya dengan USDC

Hashnote adalah penerbit USYC, dana pasar uang berbasis blockchain terbesar saat ini. Dengan masuknya USYC ke dalam lisensi Bermuda, Circle ingin menciptakan jalur yang lebih fleksibel bagi investor untuk berpindah antara stablecoin USDC dan instrumen keuangan yang menghasilkan imbal hasil (yield).

Di pasar keuangan tradisional, uang mengalir dengan pola yang bisa diprediksi, yakni dana investasi, aset berimbal hasil dan likuiditas harus dipisahkan dengan aturan ketat.

Namun, di dunia blockchain, batasan itu menjadi lebih kabur, memungkinkan integrasi yang lebih efisien. Dengan langkah ini, investor bisa lebih mudah mengakses produk investasi berbasis blockchain tanpa harus melalui proses panjang yang biasa ditemui dalam sistem perbankan tradisional.

Dampak bagi Pasar Aset Digital

Dengan membawa Hashnote di bawah regulasi Bermuda, Circle memberikan sinyal kuat kepada pelaku industri bahwa aset digital dapat dikelola dalam lingkungan yang lebih stabil dan terukur. Hal ini juga dapat menarik lebih banyak investor institusional yang selama ini masih ragu untuk terjun ke pasar aset digital karena alasan regulasi.

Selain itu, integrasi antara USYC dan USDC juga berpotensi meningkatkan adopsi stablecoin dalam berbagai ekosistem, termasuk bursa kripto, kustodian, dan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi). Likuiditas yang lebih besar dapat membantu menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Bermuda, Surga Regulasi untuk Inovasi Keuangan?

Pemerintah Bermuda melihat peran mereka dalam ekonomi digital sebagai lebih dari sekadar regulator. Perdana Menteri Bermuda, David Burt, menegaskan bahwa kehadiran produk keuangan digital seperti USYC dan USDC akan semakin memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat bisnis internasional yang relevan di era digital.

Bermuda memang telah lama dikenal sebagai yurisdiksi yang ramah terhadap inovasi keuangan. Dengan regulasi yang lebih fleksibel dibandingkan AS atau Eropa, negara ini sering menjadi pilihan bagi perusahaan fintech yang ingin berkembang tanpa harus terjebak dalam birokrasi yang berbelit.

Bagi Circle, membawa Hashnote di bawah regulasi Bermuda adalah langkah strategis yang memperkuat posisi mereka dalam ekosistem keuangan digital. Namun, langkah ini juga bisa membawa tantangan baru, terutama dalam hal transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional yang lebih ketat.

Di sisi lain, langkah ini juga menunjukkan bahwa regulasi dan inovasi bisa berjalan beriringan. Dengan dukungan dari pemerintah Bermuda dan pendekatan regulasi yang lebih terbuka, Circle mungkin saja sedang membangun model baru untuk keuangan berbasis blockchain yang lebih efisien dan tepercaya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait