Citi, perusahaan multinasional mengatakan, bahwa Bitcoin saat ini berada di awal perubahan besar-besaran, kian popular yang belum terjadi sebelumnya.
“Bitcoin kini berada di titik penting dan bisa menjadi mata uang (currency) pilihan dalam perdagangan internasional. Bitcoin juga menghadapi ‘ledakan spekulatif,” sebut seorang analis Citi, dilansir dari Reuters, Senin (1/3/2021).
Citi menyandarkan analisisnya pada dukungan besar Bitcoin oleh Tesla dan Mastercard.
“Inilah yang menjadikan Bitcoin mendapatkan waktu tepat sebagai awal dari transformasi besar-besaran dan menjadi arus utama,” sebut Citi.
Keterlibatan yang tumbuh dari investor institusional dalam beberapa tahun terakhir, jauh berbeda dengan dominasi kalangan ritel dalam satu dekade terakhir.
Jelas Citi, meningkatnya popularitas Bitcoin juga dilengkapi dengan penerbitan “mirip stablecoin” oleh bank sentral, alias Central Bank Digital Currency (CBDC).
CBDC juga disebut sebagai “digital fiat money” yang sebagian menggunakan teknologi mirip seperti blockchain, yakni Decentralized Ledger Technology (DLT).
Lonjakan minat mendorong Bitcoin ke rekor tertinggi US$58.354 pada beberapa hari lalu. Kapitalisasi pasarnya pun genap menjadi US$1 triliun untuk kali pertama sejak ia dibidani oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008.
“Sejumlah risiko dan hambatan memang masih menghalangi popularitas Bitcoin. Tapi, dalam jangka panjang, peluangnya masih sangat besar,” jelas Citi. [red]