Citi Group, bank investasi multinasional asal AS, mengumumkan telah menunjuk Puneet Singhvi untuk memimpin divisi aset digital Institutional Clients Group (ICG) mulai Desember mendatang.
Citi Group Selami Kripto
Singhvi sebelumnya menjabat sebagai kepala blockchain dan aset digital bagi perdagangan Citi. Selain mengangkat Singhvi pada Senin (22/11/2021) lalu, Citi turut merekrut 100 personil ekstra bagi divisi aset digital tersebut.
Langkah ini menandakan tekad besar untuk mendukung usaha perusahaan itu di bidang aset digital.
Citi Group merupakan penerbit terbesar di dunia bagi kartu kredit. Divisi ICG melayani korporasi, lembaga keuangan dan pemerintah di seluruh dunia.
Emily Turner, kepala pengembangan bisnis ICG, menyatakan Citi sedang menjajaki opsi untuk menyediakan layanan aset digital bagi nasabahnya.
“Sebelum menawarkan produk atau layanan apapun, kami mempelajari pasar ini dan juga keperluan regulasi serta resiko terkait demi memenuhi kerangka regulasi dan ekspektasi pengawasan kami sendiri,” jelas Turner.
Ia menambahkan, pihaknya meyakini potensi blockchain dan aset digital termasuk manfaat efisiensi, pemrosesan instan, fraksinasi, kemampuan diprogram dan transparansi.
Citi bukan satu-satunya bank AS besar yang menyewa talenta kripto. Pada bulan Oktober, Bank of America membuka lowongan bagi spesialis Ripple (XRP).
Di November, Yahoo News melaporkan lembaga-lembaga keuangan meningkatkan perekrutan di bidang kripto sebesar 40 persen dibanding semester pertama 2021. Perekrutan tersebut dilakukan dengan imbalan gaji lebih tinggi sebesar 50 persen.
Selain Citi, bank-bank besar yang mencari tenaga ahli kripto termasuk J.P. Morgan Chase, BNY Mellon, Deutsche Bank, Wells Fargo, Goldman Sachs, Morgan Stanley, Capital One, UBS, Credit Suisse dan Barclays.
Saat ini Citi Group belum menawarkan layanan aset digital khusus bagi para nasabahnya. Kendati demikian, beredar rumor yang mengatakan Citi Group merencanakan membuka perdagangan Bitcoin berjangka bagi investor institusi.
Sejumlah kompetitor Citi sudah mulai menawarkan beragam layanan terkait aset digital. JP Morgan menyediakan akses bagi enam dana kripto berbeda, sedangkan Bank of America menawarkan perdagangan Bitcoin berjangka bagi nasabah-nasabah tertentu dan juga memiliki tim riset kripto. [cointelegraph.com/ed]