Citigroup dikabarkan menunggu persetujuan regulator agar dapat mulai menawarkan perdagangan kontrak berjangka Bitcoin kepada nasabahnya. Perusahaan bank investasi tersebut berkata sedang mempertimbangkan produk seperti kontrak berjangka bagi sejumlah nasabah institusi dengan catatan produk-produk tersebut diawasi dengan kerangka regulasi yang tangguh.
Citigroup Menawarkan Kontrak Berjangka Bitcoin
Bloomberg melansir, Citigroup Inc. masih mengkaji soal penawaran produk kontrak berjangka Bitcoin kepada para nasabah terbesarnya. Bank itu berkata, nasabah-nasabah mereka semakin berminat terhadap sektor kripto, dan Citigroup memantau perkembangan itu.
“Mengingat banyaknya pertanyaan soal kerangka regulasi, ekspektasi pengawasan dan faktor lain, kami sangat berhati-hati soal pendekatan kami,” tambah bank tersebut.
Kontrak berjangka termasuk dalam perdagangan derivatif, dimana produk yang diperdagangkan bukan aset aslinya, melainkan kontrak atas aset tersebut. Nilai kontrak dipengaruhi oleh dinamika pergerakan harga aset tersebut.
Kontrak ini memiliki batasan-batasan tertentu, mulai dari jangka waktu antara pembelian dan penjualan hingga batas atas dan batas bawah harga.
Perbedaan perdagangan kontrak berjangka dengan perdagangan spot adalah dalam perdagangan berjangka investor masih bisa meraih untung ketika harga aset turun bila ia membeli kontrak berjangka yang sesuai.
Data The Block Crypto menunjukkan, volume perdagangan berjangka Bitcoin sempat mencapai angka US$2,56 triliun pada pertengahan Mei ketika pasar kripto mengalami transisi dari tren bullish menjadi bearish.
Sumber anonim menyampaikan, Citigroup sedang menunggu persetujuan regulator agar dapat mulai memperdagangkan kontrak berjangka Bitcoin CME.
Pada bulan Mei, muncul laporan yang menyatakan bank investasi asal Amerika tersebut akan meluncurkan layanan kripto setelah menyaksikan pertumbuhan minat yang sangat cepat terhadap Bitcoin dari berbagai jenis nasabah, termasuk pengelola aset besar.
Pada Juni, dikabarkan beredar memo kepada staff yang menyatakan Citigroup telah mendirikan kelompok aset digital di dalam unit pengelola asetnya.
Di penghujung Mei, CEO Citigroup Jane Fraser memberikan kesaksian soal aset kripto di hadapan komite perbankan Senat AS. Ia berkata Citigroup mengambil langkah yang terukur terhadap aset kripto sebab bank itu ingin memahami perubahan di sektor aset digital.
Fraser menambahkan, Citigroup juga ingin mengkaji penggunaan teknologi distributed ledger, termasuk permintaan dan minat dari nasabah, pengembangan regulasi dan kemajuan teknologi. [news.bitcoin.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.