Untuk urusan tingkat penggunaan kripto secara global, Indonesia berada di peringkat ke-5 mengalahkan Rusia dan Turki, menurut penelitian dari CoinMarketCap (CMC). Solana paling diminati ke-2 se-Asia.
Hal itu terungkap dalam hasil penelitian dari CoinMarketCap (CMC) untuk kuartal ke-3 tahun 2024.
Kategori penggunaan kripto itu berdasarkan data para pengguna situs popular itu dari banyak negara.
Pada grafik statistik yang dipaparkan, pengguna kripto yang aktif dan berasal dari Indonesia mendominasi sebesar 5,87 persen sepanjang kuartal ke-3. Angka itu turun tipis dibandingkan kuartal kedua, yakni 6,43 persen.
Di puncak perolehan, adalah pengguna dari Amerika Serikat dengan dominasi mencapai 16,58 persen selama kuartal ke-3. Sedangkan di posisi kedua dan ketiga, masing-masing ditempati oleh India dan Brasil yang sama-sama naik dibandingkan kuartal ke-2.
Di bawah Indonesia adalah Rusia dan Turki yang mengalami penurunan dominasi pada kuartal ke-3, yakni masing-masing sebesar 5,58 persen dan 5,56 persen.
Indonesia, sebagai bagian dari Asia, menjadi sorotan khusus dalam urusan kripto terpopuler. Dalam riset tersebut, disebutkan bahwa Bitcoin mendominasi minat di Asia dengan persentase sebesar 51,32 persen. Di bawahnya, terdapat Solana, Ethereum, Toncoin, dan DOGS. Solana sama-sama popular di Amerika Utara dan Eropa.
Indonesia dan Kripto Secara Global
Dalam laporan berbeda sebelumnya, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam minat terhadap kripto RWA (Real World Assets), di nomor satu ada Amerika Serikat dan di ketiga ada Turki. Popularitas prinsip tokenisasi yang terkait dengan sektor RWA telah diprediksi sebelumnya oleh perusahaan keuangan besar, BlackRock.
Ketiga negara tersebut berkontribusi lebih dari sepertiga minat global terhadap narasi RWA pada tahun 2024, dengan total kontribusi mencapai 33 persen. Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru dari Coingecko.
Amerika Serikat mencatat minat tertinggi terhadap kripto RWA tahun ini, dengan kontribusi sebesar 14,8 persen dari total minat global. Peringkat ini menegaskan posisi AS sebagai pusat utama dalam perkembangan berbagai narasi kripto, termasuk token dengan kapitalisasi kecil dan kripto yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (AI).
Dalam perkembangan terbaru, Indonesia juga mencapai peringkat ke-12 dalam daftar negara dengan kepemilikan kripto terbesar di dunia pada tahun 2024.
Berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan penyedia layanan pembayaran digital yang berfokus pada kripto, Triple A, sekitar 13,9 persen dari populasi Indonesia kini memiliki aset kripto.
Angka ini menunjukkan bahwa adopsi kripto di Tanah Air mengalami pertumbuhan pesat dan semakin mendekati negara-negara teratas dalam hal kepemilikan kripto.
Sebuah penelitian yang didukung oleh VISA mengungkapkan bahwa penggunaan stablecoin di Indonesia semakin beragam. Fungsi stablecoin tidak hanya untuk perdagangan aset kripto di berbagai bursa, tetapi juga bertransformasi menjadi alternatif layanan perbankan yang jauh lebih efisien.
Penggunaan stablecoin di Indonesia meluas, tidak hanya untuk kebutuhan perdagangan aset kripto, tetapi juga sebagai alternatif bagi perbankan tradisional. Banyak pengguna kini mengandalkan stablecoin sebagai sarana untuk mengonversi stablecoin bernilai dolar AS (seperti USDT) dan euro, melakukan pembayaran antar negara, hingga menyimpan tabungan dalam bentuk dolar digital.
Menurut laporan terbaru dari Chainalysis, Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia dalam adopsi aset kripto. Pada laporan tahun lalu, Indonesia berada di peringkat ketujuh.
“India terus menunjukkan dominasi dalam penggunaan kripto, terutama melalui peningkatan transaksi di bursa terpusat dan aktivitas DeFi, yang menempatkan negara ini di peringkat pertama. Sedangkan Indonesia menyusul di posisi ketiga, dengan nilai tinggi untuk layanan DeFi, baik di tingkat ritel maupun keseluruhan,” jelas Chainalysis.
Apa Itu CMC?
CoinMarketCap (CMC) adalah platform yang menyediakan data dan informasi terkini mengenai cryptocurrency. CMC didirikan pada tahun 2013 oleh Brandon Chez. Platform ini awalnya dibuat untuk memberikan transparansi dan aksesibilitas informasi mengenai harga, volume perdagangan, dan kapitalisasi pasar dari berbagai cryptocurrency yang ada di pasaran.
CoinMarketCap menyajikan berbagai data penting seperti harga terkini, perubahan harga dalam periode tertentu, dan volume perdagangan untuk lebih dari 7.000 cryptocurrency. Selain itu, pengguna dapat menemukan informasi mengenai pasar tempat cryptocurrency tersebut diperdagangkan, serta grafik dan analisis yang membantu dalam pengambilan keputusan investasi.
Diakusisi Binance, CEO Coinmarketcap yang Misterius pun Pensiun
Berkantor pusat di Dover, Delaware, Amerika Serikat, CoinMarketCap telah berkembang menjadi salah satu sumber referensi utama bagi investor dan trader kripto di seluruh dunia. Pada tahun 2020, CMC diakuisisi oleh Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia dan cukup digemari di Indonesia. CMC juga memiliki portal Community yang menjadikan CMC selayaknya media sosial khusus bagi penggemar kripto di seluruh dunia. [ps]