IKLAN

Coinbase Hadirkan Bitcoin Yield Fund, Imbal Hasil BTC Kini Nyata

Coinbase Asset Management siap mengguncang pasar investasi Bitcoin. Mulai 1 Mei 2025, mereka akan resmi meluncurkan Coinbase Bitcoin Yield Fund (CBYF), sebuah produk inovatif yang menjanjikan imbal hasil tahunan bersih antara 4 persen hingga 8 persen, dengan pembayaran langsung dalam bentuk Bitcoin.

Namun, dana ini hanya tersedia bagi investor institusional di luar AS, sehingga investor ritel atau warga AS mesti puas hanya jadi penonton.

Di tengah minimnya opsi investasi pasif di dunia Bitcoin, langkah Coinbase ini terasa seperti mengisi celah yang lama menganga.

“Bitcoin, tidak seperti aset tradisional atau aset digital yang di-stake seperti Ether dan Solana, tidak menghasilkan imbal hasil. Dana imbal hasil Bitcoin muncul untuk mengatasi keterbatasan ini, tetapi dana ini umumnya mengharuskan pengalokasi institusional untuk menanggung risiko investasi dan operasional yang signifikan,” ungkap tim Coinbase dalam siaran pers.

Strategi Basis Trading: Memanfaatkan Perbedaan Harga

Daripada bergantung pada metode agresif seperti pinjaman tanpa jaminan atau spekulasi opsi yang penuh drama, CBYF menggunakan pendekatan yang lebih kalem, yakni strategi basis trading.

Dalam dunia nyata, strategi ini mirip seperti membeli mangga di pasar pagi saat murah lalu menjualnya di siang hari ketika harga naik, cuma bedanya di sini pasar spot dan kontrak berjangka Bitcoin yang dimainkan.

BACA JUGA  Penggunaan Dunia Nyata Akan Jadi Kunci Pendorong Bull Pasar Kripto dan Harga XRP

Coinbase berharap strategi ini bisa menjaga potensi imbal hasil sambil menekan risiko seminimal mungkin. Meskipun terdengar menjanjikan, ada juga tantangan yang mengintai, seperti volatilitas pasar yang sewaktu-waktu bisa menyempitkan peluang spread.

Dengan kata lain, seperti berdagang di pasar tradisional, keuntungan bisa menguap jika kondisi pasar tiba-tiba berubah mendadak.

Fokus ke Pasar Global: Tidak untuk AS

CBYF dibuat eksklusif bagi institusi di luar AS, menegaskan bahwa Coinbase melihat peluang lebih cerah di pasar internasional. Salah satu contoh konkret adalah Aspen Digital, perusahaan manajemen kekayaan berbasis di Abu Dhabi yang ikut menjadi investor awal dan dipercaya sebagai mitra distribusi eksklusif untuk kawasan Uni Emirat Arab dan Asia.

Di sisi lain, pendekatan ini menunjukkan kehati-hatian Coinbase dalam beradaptasi dengan lanskap regulasi AS yang ketat. Daripada memaksakan produk di lingkungan yang tidak ramah, mereka lebih memilih menanam benih di tanah yang lebih subur.

BACA JUGA  Bhutan Pindahkan US$66 Juta Bitcoin ke Binance, Apa Akan Jual BTC?

Imbal Hasil Dibayarkan dalam Bitcoin dan Fasilitas Likuiditas

Lebih lanjut lagi, imbal hasil dari CBYF akan dibayarkan langsung dalam bentuk Bitcoin. Ini membuatnya menarik bagi investor yang ingin menambah saldo Bitcoin tanpa harus menambah modal baru secara rutin. Bayangkan seperti mendapat bonus gaji bulanan, tapi isinya Bitcoin, bukan dolar AS.

Selain itu, CBYF menawarkan fleksibilitas penarikan setiap bulan, tentu saja dengan pemberitahuan lima hari kerja sebelumnya. Ini memberikan keleluasaan bagi institusi yang butuh likuiditas tanpa harus terjebak dalam skema penguncian panjang seperti produk investasi tradisional lainnya.

Dalam mengelola dana ini, Coinbase juga mempercayakan penyimpanan Bitcoin kepada kustodian pihak ketiga yang memenuhi standar keamanan ketat. Rasanya seperti menitipkan barang berharga ke brankas terpercaya, daripada menyimpannya sendiri di rumah dengan risiko tinggi.

BACA JUGA  Peluang Jual-Beli Bitcoin di Oinvest

Namun demikian, meski CBYF membawa potensi menarik, ia tetap bukan tanpa risiko. Jika spread basis trading menipis atau terjadi guncangan besar di pasar Bitcoin, potensi imbal hasil bisa terdampak. Ini seperti menanam pohon di musim kering, butuh kehati-hatian ekstra supaya hasilnya tetap bisa dinikmati.

Menjawab Kebutuhan Institusi yang Haus Imbal Hasil

Di tengah meningkatnya minat institusi terhadap aset digital, CBYF hadir sebagai jawaban atas keluhan lama, “bagaimana caranya memegang Bitcoin sambil tetap menghasilkan?”

Dengan pendekatan konservatif namun lincah, Coinbase tampaknya membaca kebutuhan pasar ini dengan jeli. Tidak heran jika banyak institusi mulai melirik produk ini sebagai alternatif baru di portofolio mereka.

Apakah CBYF akan menjadi pintu gerbang menuju produk Bitcoin pasif lainnya? Atau justru akan jadi tren baru bagi manajer aset di dunia kripto? Kita lihat saja dalam beberapa bulan ke depan. Yang jelas, dunia investasi Bitcoin kini punya cerita baru yang layak diikuti. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait