Bursa kripto global Crypto.com dikabarkan berhenti garap pasar di AS, menyusul kasus Binance versus SEC.
Dilansir dari Cointelegraph, Crypto.com tidak akan lagi melayani klien institusional di pasar AS setelah mengumumkan penghentian layanan mulai tanggal 21 Juni.
“Bursa kripto yang berbasis di Singapura tersebut menyebutkan permintaan terbatas dari pelanggan institusional sebagai alasan utama untuk langkah ini, yang diperparah oleh kondisi pasar (SEC versus Binance),” tulis Cointelegraph dalam pers, baru-baru ini.
Crypto.com menyampaikan, bahwa para pengguna institusional platform telah diberi pemberitahuan sebelumnya tentang keputusan ini untuk menghentikan layanan.
“Aplikasi seluler dan platform ritel Crypto.com tetap beroperasi penuh di Amerika Serikat,” demikian disampaikan bursa crypto.
Pengguna ritel Amerika masih memiliki akses perdagangan derivatif kripto yang diatur oleh Commodity Futures Trading Commission serta penawaran UpDown Options dari bursa tersebut, yang memungkinkan pengguna membuka posisi perdagangan panjang atau pendek pada pergerakan masa depan berbagai kripto.
Namun, Crypto.com tetap terbuka untuk kemungkinan meluncurkan kembali pertukaran institusionalnya di Amerika Serikat.
Sementara itu, saat Crypto.com menghentikan layanan institusional di AS, baru-baru ini perusahaan tersebut memperoleh lisensi lembaga pembayaran utama resmi untuk layanan token pembayaran digital dari Monetary Authority of Singapore, yang memungkinkannya menawarkan layanan di negara tersebut.
Cointelegraph mencatat, sejak SEC membidik Binance.US dan Coinbase telah membuat situasi pasar pertukaran kripto di AS bergejolak.
Melansir dari NewsBTC, nasib Binance coin (BNB) mengalami penurunan nilai yang tajam akhir-akhir ini karena pengawasan regulasi yang meningkat dan tren pasar yang berlaku.
“Tindakan regulasi terhadap Binance.US, yang digabungkan dengan dinamika pasar, telah berkontribusi pada penurunan ini,” tulis media crypto.
Tindakan hukum yang diambil oleh SEC terhadap bursa-bursa cryptocurrency besar, termasuk Binance dan Coinbase, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Setelah pengumuman tuntutan hukum SEC terhadap Coinbase, Nansen, perusahaan riset blockchain dan data, melaporkan penurunan arus keluar bersih dari Binance dan Coinbase.
Ekosistem kripto secara luas memberikan tanggapan terhadap tindakan SEC ini, karena penindakan regulasi AS terhadap industri ini tampak semakin ketat sekitar delapan bulan setelah kejatuhan FTX. [ab]