Crypto Hacker Berumur 21 Tahun Buron Usai Curi Rp990 Miliar

Seorang crypto hacker berusia 21 tahun asal Kanada, Andean Medjedovic, menjadi buronan setelah mencuri sekitar US$65 juta (sekitar Rp990 miliar) dalam bentuk mata uang kripto dari dua protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi), KyberSwap dan Indexed Finance. 

Dalam pengumuman resmi yang dirilis pada 3 Februari 2025, Jaksa Penuntut Amerika Serikat di Distrik Timur New York mengungkapkan bahwa peretas kripto tersebut dituduh melakukan penipuan elektronik, peretasan komputer, serta upaya pemerasan.

“Sebagaimana didakwa, terdakwa menjalankan skema yang sangat canggih untuk mengeksploitasi dua protokol DeFi dan mencuri puluhan juta dolar dalam bentuk mata uang kripto dari para investor,” ujar Jaksa John J. Durham. 

Ia menegaskan bahwa pihak berwenang saat ini akan terus menindak kejahatan siber yang merugikan investor di dunia aset digital.

Eksploitasi Smart Contract oleh Crypto Hacker

KyberSwap dan Indexed Finance merupakan platform yang mengandalkan smart contract untuk mengelola likuiditas aset digital. Andean Medjedovic menggunakan metode manipulative trading guna mengeksploitasi celah keamanan dalam kode smart contract kedua platform tersebut.

Andean Medjedovic
Andean Medjedovic

Dalam kasus KyberSwap, yang terjadi pada November 2023, peretas kripto asal Canada itu memanfaatkan pinjaman dalam jumlah besar untuk memanipulasi harga dalam liquidity pool

Hacker kripto tersebut menciptakan kondisi tertentu yang menyebabkan sistem mengalami kesalahan dalam menetapkan harga, sehingga memungkinkan dirinya mencuri puluhan juta dolar dari berbagai pool likuiditas di enam blockchain berbeda.

“Medjedovic kemudian menghitung kombinasi perdagangan yang tepat yang akan menyebabkan AMM KyberSwap mengalami glitch. Secara total, Medjedovic mencuri sekitar US$48,8 juta dari mata uang kripto milik investor dari 77 pool likuiditas KyberSwap di enam blockchain publik,” jelas dakwaan tersebut.

Setelah melakukan peretasan, peretas kripto tersebut berupaya memeras pengembang KyberSwap dan para investor dengan menawarkan pengembalian 50 persen dana yang dicuri jika ia diberikan kendali penuh atas protokol KyberSwap. 

Begini Cara Kerja Tornado Cash: Mixer untuk Mencuci Uang Hasil Peretasan WazirX

Selain itu, ia juga menggunakan layanan “mixer” dan protokol jembatan antar-blockchain untuk mencuci hasil kejahatannya, agar transaksi tersebut sulit dilacak oleh pihak berwenang.

Sedangkan dalam kasus Indexed Finance pada Oktober 2021, crypto hacker asal Canada itu menggunakan taktik serupa dengan mengeksploitasi proses “re-indexing” dalam protokol DeFi tersebut. 

“Andean Medjedovic menggunakan mata uang kripto yang dipinjam untuk terlibat dalam manipulative trading guna menyebabkan smart contract Indexed Finance menetapkan harga buatan selama proses re-indexing. Ia kemudian mencuri sekitar US$16,5 juta dari cryptocurrency milik investor dari pool likuiditas,” sebagaimana tercantum pada dakwaan tersebut.

Perburuan Global dan Ancaman Hukuman

Meski berhasil diidentifikasi sebagai hacker kripto yang bertanggung jawab atas peretasan KyberSwap dan Indexed Finance, Medjedovic saat ini masih buron. 

Aparat penegak hukum, termasuk FBI dan IRS-CI, telah bekerja sama dengan Europol serta berbagai lembaga internasional lainnya untuk menangkapnya.

“Peretasan ini bukan sekadar eksploitasi teknologi, tetapi kejahatan nyata yang merugikan banyak investor. Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum dan membawa pelaku ke pengadilan, di mana pun mereka bersembunyi,” tegas James E. Dennehy, Asisten Direktur FBI di New York.

Laporan FBI Ungkap Lonjakan Drastis Kasus Kejahatan Kripto

Jika terbukti bersalah, Andean Medjedovic bisa menghadapi hukuman berat atas berbagai dakwaan, termasuk penipuan elektronik, peretasan komputer, pencucian uang, dan pemerasan. 

Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun DeFi menawarkan kebebasan finansial, platform ini tetap rentan terhadap eksploitasi oleh crypto hacker yang terus mencari celah dalam sistem keamanan blockchain. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait