CryptoWatch: BTC dan ETH Sedang Konsolidasi

Sudah hampir dua bulan, harga Bitcoin bertengger di bawah US$7.000. Mengacu pada data Coinmarketcap, terakhir kali, harga aset digital ini berada di posisi lebih dari US$7.000 pada 5 September lalu. Setelah itu, harganya bergerak di kisaran US$6.100 hingga US$6.900. Padahal, pada tahun 2018 ini harga BTC sempat menyentuh level tertinggi di US$17.712 pada 6 Januari.

Hal yang sama juga terjadi pada Etheruem (ETH), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah BTC. Mengacu data Coinmarketcap, dalam dua bulan terakhir harga ETH bergerak di kisaran US$170-US$288. Tahun 2018 ini, harga ETH sempat mencapai rekor di level US$ .432 pada 13 Januari 2018.

Christopher Tahir, analis kripto dari CryptoWatch mengatakan,harga BTC dan ETH saat ini dalam fase konsolidasi. Untuk ETH menurut dia, pergerakan harga cenderung stagnan. Harga ETH juga, menurutnya berada di dalam Standar Deviasinya yang menunjukkan harga di masa tenangnya.

“Dalam jangka pendek, kami melihat ETH akan cenderung untuk memantul menurun kembali dari kisaran level US$ 240,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, jika ETH berhasil kembali menembus ke atas Standar Deviasinya,maka ada potensi ETH untuk kembali naik menuju level US$380 hingga US$400 dalam jangka menengah.

Christopher mengatakan, harga ETH tidak akan mampu mengalami kenaikan sebanyak tahun lalu, karena pemanfaatannya sebagai token utilisasi.

“Yang mana kalau harga naik, maka eksosistemnya jadi mahal,” ujarnya.

Untuk BTC sendiri, menurut dia, pelaku pasar tampak masih bimbang dalam menentukan arah saat ini.

“Namun, untuk pedagang jangka pendek bisa memanfaatkan level konsolidasi untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dengan membeli di kisaran US$6.300 dan jual di level US$6.800,” ujarnya.

Christopher menambahkan. dalam jangka penjang BTC berpotensi menguat, karena suplai yang makin tipis dari hari ke hari. Untuk itu, menurutnya, BTC layak menjadi instrumen untuk penyimpanan nilai (store of value). [jul]

Terkini

Warta Korporat

Terkait