Daftar Aset Kripto Berpotensi Positif Jika The Fed Pangkas Suku Bunga pada September

Reku baru saja menyampaikan daftar aset kripto yang berpotensi positif andaikata Bank Sentral AS alias The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pada September 2024 mendatang. Ada pula sejumlah narasi kripto yang bisa marak kembali.

Pasar aset kripto terkoreksi pasca pertemuan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, dini hari tadi. The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5,25-5,5 persen. Ini merupakan pertemuan FOMC ke-8 tahun ini, di mana The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang ada di angka tersebut.

Melansir data Coinmarketcap, sesaat setelah keputusan mempertahankan suku bunga tersebut diambil, Bitcoin terkoreksi 3 persen dari harga US$66.500 ke US$64.500 atau setara Rp1,04 miliar. Senada dengan Bitcoin (BTC), aset kripto Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) turut terkoreksi masing-masing sebesar 2,92 persen dan 3,32 persen pada saat yang bersamaan.

Kemudian, psikologi pasar yang diukur oleh indeks Fear & Greed di Alternative.me turut memaparkan perubahan kondisi dari Greed ke Neutral. Merespon kondisi tersebut, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan situasi ini mengindikasikan menurunnya optimisme dan kepercayaan diri para pelaku pasar aset kripto secara umum.

Masih pada hari yang sama, perwalian hukum exchange MtGox merilis pemberitahuan bahwa mengikuti pengembalian dana beberapa kreditur pada 5, 16, dan 24 Juli lalu, pada 31 Juli kemarin, mereka telah mendistribusikan Bitcoin dan Bitcoin Cash (BCH) kepada lebih dari 17.000 kreditur sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengembalian dana tersebut sepertinya berkaitan dengan cold wallet MtGox yang melakukan pemindahan 33.964 Bitcoin atau setara sekitar US$2,25 miliar ke wallet yang kemungkinan dikelola oleh kustodian BitGo, kemarin.

“Meskipun masih terdapat Bitcoin senilai lebih dari US$2 miliar pada dompet kripto MtGox, distribusi ini menjadi kabar positif yang cukup mengurangi ketidakpastian terkait potensi tekanan jual dari para kreditur MtGox dalam jangka waktu yang lebih panjang,” ungkap Fahmi.

Fahmi melanjutkan, tekanan jual yang terjadi terhadap Bitcoin dari instrumen ETF Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) juga terlihat semakin berkurang.

“Jika periode Januari-April 2024 menjadi momentum di mana para pemilik GBTC yang telah menunggu untuk dapat mencairkan asetnya kemudian melakukan cukup banyak penjualan, di bulan Juli 2024 ini angkanya mulai semakin mereda. Saat ini instrumen GBTC memiliki aset dalam kelolaan sebesar 241,29 ribu Bitcoin, turun dari 619,26 ribu Bitcoin pada saat awal peluncuran ETF Bitcoin Spot GBTC Januari lalu,” imbuhnya.

Meskipun tekanan jual Bitcoin dari investor di pasar modal Amerika Serikat semakin mereda, peningkatan pembelian yang sempat terjadi terlihat tidak mampu bertahan. “Hal ini dapat diakibatkan oleh pilihan aset lain seperti saham dan dolar AS, yang relatif lebih menarik di tengah perkembangan situasi yang ada,” lanjutnya.

daftar aset kripto

Daftar Aset Kripto Berprospek Positif Jika The Fed Pangkas Suku Bunga, Bagaimana Nasib BTC?

Terkait situasi itu, kata Fahmi lagi, apabila The Fed kemudian menurunkan suku bunga acuannya pada September 2024, potensi peningkatan aliran dana masuk ke aset kripto besar kemungkinan akan diiringi dengan tekanan jual yang relatif rendah.

Potensi pemangkasan suku bunga ini berdasarkan data terkini dari CME FedWatch Tool, bahwa pasar bersentimen positif The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC, 18 September 2024. Pada data itu, pasar berkonsensus (70,5 persen), bahwa suku bunga berkurang menjadi 500-525 basis points (bps) dari saat ini 525-550 bps.

“Setelah pemerintah Jerman selesai melakukan penjualan Bitcoin-nya, tekanan jual yang tersisa untuk dikhawatirkan oleh para pelaku pasar adalah dari kreditur MtGox dan GBTC. Pihak lain seperti pemerintah Amerika Serikat yang juga memiliki Bitcoin dalam jumlah besar relatif belum terlalu memicu kekhawatiran saat ini, sebab belum adanya tanda-tanda mereka akan melakukan penjualan signifikan dalam waktu dekat,” jelas Fahmi.

Dengan demikian, apabila sisa tekanan jual dari kreditur MtGox dan investor GBTC dapat diserap oleh pasar sebelum September, maka Bitcoin berpeluang terapresiasi akibat potensi meningkatnya aliran dana masuk ke aset kripto pasca mulai diturunkannya suku bunga.

AI Meramal Harga Bitcoin (BTC) Pasca Pembayaran Mt. Gox

Daftar Aset Kripto dan Narasi Pasar

“Apabila Bitcoin terapresiasi, dapat dikatakan mayoritas dalam satu daftar aset kripto mungkin akan ikut terapresiasi. Namun, aliran dana masuk baru, biasanya akan menyasar aset dengan kapitalisasi besar terlebih dahulu. Sehingga selain Bitcoin, aset kripto seperti Ethereum, Solana, Binance Coin (BNB), Ripple (XRP), atau bahkan Dogecoin dan Toncoin hingga Bitcoin Cash, dapat berpotensi menjadi incaran,” ujar Fahmi.

Selain itu, aset kripto yang menjadi pemimpin pasar di sektor potensial seperti Real World Asset (RWA), Artificial Intelligence (AI), infrastruktur blockchain, liquid staking dan restaking, hingga stablecoin dan gaming juga mungkin akan mendapatkan perhatian yang meningkat dari para investor yang menginginkan eksposur lebih luas di aset kripto.

Namun, Fahmi menegaskan, investor perlu mengingat bahwa berapa basis poin suku bunga akan diturunkan nanti juga akan menjadi variabel yang signifikan yang dapat mempengaruhi potensi besaran dampaknya bagi pasar kripto.

OpenEden Tokenisasi T-Bills AS di XRP Ledger, Langkah Besar!

“Selain itu, outlook kebijakan suku bunga selanjutnya yang akan dipaparkan pada pertemuan The Fed September nanti juga menjadi faktor yang akan sangat diperhatikan oleh para investor terlebih apabila data perkembangan inflasi masih belum sesuai harapan The Fed,” ungkap Fahmi.

Oleh karena itu, katanya, penting bagi investor untuk selalu mengikuti dinamika dan perkembangan yang ada serta memantau portofolionya secara berkala. Melalui platform Reku, investor dapat lebih mudah untuk mengevaluasi performa investasi dengan melihat fitur Portfolio Analysis yang menyediakan rangkuman terlengkap mulai dari estimasi laba/rugi, harga rata-rata aset, dan kalender laba/rugi. Sehingga performa investasi secara periodik dapat dipantau secara realtime tanpa harus menghitung secara manual,” ujarnya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait