Ada sejumlah perusahaan yang berpotensi terimbas bangkrutnya FTX. Hal itu disampaikan raksasa keuangan AS, Morgan Stanley, dilansir dari CNBC, Rabu (23/11/2022).
Pernyataan itu bersamaan dengan kian melorotnya harga saham Coinbase (COIN) di bursa saham di AS di hari yang sama.
Menurut Morgan Stanley ada sejumlah perusahaan besar yang berpotensi terdampak dari keruntuhan FTX yang menyatakan diri bangkrut pada Jumat (11/11/2022) lalu di AS.
Dalam perdagangan di AS, harga Saham Coinbase berada di bawah tekanan jual baru minggu ini di tengah kekhawatiran tentang limpahan dari keruntuhan FTX awal bulan ini.
Berdasarkan data dari Finra-Morningstar, harga saham Coinbase terpantau bergerak berlawanan arah.
Saham COIN yang sejatinya terimbas sentimen negatif FTX, ada beberapa perusahaan lain yang disebut Morgan Stanley berpotensi tertekan.
Asal tahu saja perusahaan Coinbase memiliki eksposure investasi sekitar US$15 juta dalam bentuk aset kripto di FTX.
Analis di Morgan Stanley, Todaro, mengatakan ada risiko berlanjut dampak dari FTX ini.
Bangkrutnya FTX Berdampak Masif
“Ada 63 perusahaan yang mungkin terkena kerugian atau modalnya tertahan di FTX. Temuan itu berdasarkan riset yang mereka buat sendiri, dipadukan dengan temuan di media massa dan dokumen-dokumen yang bisa diakses publik,” sebut Todaro.
Perusahaan yang disebutkan termasuk perusahaan pemberi pinjaman (lender), trader, crypto exchange hingga investor.
Sebagai catatan, FTX berutang kepada krediturnya setidaknya sebesar US$3 milyar.
CNBC memuat satu tabel yang menunjukkan 19 perusahaan yang diidentifikasi oleh Morgan Stanley memiliki eksposur yang signifikan terhadap FTX.
Sementara Coinbase COIN hanya memiliki US$15 juta dalam aset kripto di FTX, Todaro mengatakan dia melihat lebih banyak risiko gambaran besar terhadap pertukaran crypto yang berasal dari ledakan FTX.
Dari 19 perusahaan yang terdaftar, 15 telah mengonfirmasi beberapa eksposur ke FTX (walaupun angka mungkin berbeda dari perkiraan Morgan Stanley).
Di antara 19 perusahaan itu terdapat nama perusahaan terkait kripto, di antaranya: Paradigma, Layer Zero dan Ikigai.
Perusahaan modal ventura Sequoia Capital adalah entitas yang paling terekspos dalam daftar itu, dengan risiko US$213,5 juta
Sebelumnya Sequoia mengatakan akan menurunkan investasinya di FTX menjadi nol. Sedangkan Temasek, perusahaan holding milik negara Singapura, mengatakan telah menginvestasikan lebih dari US$200 juta di FTX.com dan FTX US.
Apa Itu Sequoia Capital yang Minta Maaf Setelah Rugi Investasi US$150 Juta di FTX?
Lanjut Todaro lagi, beberapa perusahaan lainnya adalah: Galaxy Digital, Voyager, Coinbase dan Softbank. Jikalau ditotal nilai investasi empat perusahaan itu mencapai US$194 juta.
Analis dari Barclays, Benjamin Budish juga mempertimbangkan dampak keruntuhan FTX terhadap Coinbase, dengan nilai total sekitar US$8 juta.
Morgan Stanley juga menyebutkan perusahaan lainnya, seperti Ledn, BlockFi , Amber Group, Skybridge Capital dan Selini Capital
“Risiko penularan dari FTX kegagalan tetap ada, kata Morgan Stanley. Dan akan ada banyak arus keluar modal dari crypto exchange, karena institusi dan investor ritel menjual aset atau memindahkan kepemilikan mereka ke dompet offline,” sebutnya. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.