Dampak FTX menggoyahkan sentimen investor dan mengakibatkan krisis likuiditas di pasar aset kripto. Berdasarkan laporan Cointelegraph, hal tersebut dapat memperpanjang bear market kripto hingga 2023, ungkap laporan dari Coinbase.
Laporan Coinbase mengkaji keruntuhan ekosistem kripto menyusul kebangkrutan bursa kripto FTX. Sebagai bursa kripto terbesar ketiga di dunia, kejatuhan FTX menciptakan krisis likuiditas yang menambah durasi musim dingin kripto.
Sejumlah dana investor institusi yang menjadi nasabah FTX tersangkut di platform tersebut setelah mantan CEO Sam Bankman-Fried mengajukan Chapter 11 atau kebangkrutan di AS.
Kegagalan FTX turut mendorong investor dan pembeli besar menjauh dari ekosistem kripto.
Coinbase menyoroti bahwa dominasi stablecoin telah mencapai nilai tinggi 18 persen. Hal itu menandakan krisis likuditas dapat berlarut hingga setidaknya akhir tahun 2022.
Dominasi stablecoin mengukur dominasi relatif stablecoin di dalam ekosistem kripto dibandingkan dengan kapitalisasi pasar total. Dominasi stablecoin yang meningkat berarti investor sedang keluar dari pasar kripto dan menyimpan stablecoin berbasis USD.
Laporan Coinbase memrediksi, kendati dampak FTX mulai memelan setelah bursa tersebut menyatakan bangkrut, pasar kripto dapat mengalami dampak lanjutan dari pihak lain yang berinteraksi atau memberi pinjaman kepada FTX atau Alameda Research.
Pada Rabu (16/11/2022), Genesis Global, institusi pemberi pinjaman kripto, telah menangguhkan penarikan dan berhenti menerima deposit baru bagi usaha peminjaman mereka.
Genesis berkata krisis pasar kripto terkait dampak FTX mengakibatkan penarikan besar-besaran sehingga melampaui kapasitas likuiditas yang dimiliki Genesis saat ini.
Genesis menambahkan, likuiditas saat ini turut terdampak negatif oleh kegagalan hedge fund Three Arrows Capital (3AC) pada Juni silam. Diketahui, 3AC menyatakan bangkrut setelah mengalami rugi besar akibat ambruknya ekosistem Terra (LUNA) dan Terra USD (UST).
“Peristiwa naas terkait FTX telah melukai keyakinan investor terhadap kelas aset digital. Pemulihan akan butuh waktu, dan kemungkinan besar dapat memperpanjang bear market kripto beberapa bulan, bahkan hingga akhir tahun 2023 menurut analisa kami,” jelas Coinbase dalam laporan, dikutip dari Coin Telegraph.
Keruntuhan FTX memberi pukulan besar bagi pasar kripto, terutama di saat pasar saham tradisional mulai menunjukkan penguatan menyusul laporan data inflasi konsumen yang lebih rendah daripada estimasi.
Sejumlah analis meyakini, bila pasar kripto tidak mengalami krisis internal, maka nilai aset kripto akan turut melambung seperti halnya yang dialami saham. [ed]