Proyeksi CPI (Consumer Price Index) di Amerika Serikat saat ini menjadi fokus utama para investor, terutama dalam konteks pasar kripto, karena akan memengaruhi potensi pemangkasan suku bunga pada FOMC 18 September 2024 mendatang.
Dengan proyeksi CPI yang diharapkan mencapai 316,41 poin pada akhir kuartal ini (September), penting untuk memahami bagaimana proyeksi CPI ini dapat memeengaruhi keputusan kebijakan moneter oleh The Fed perihal potensi pemangkasan suku bunga pada FOMC 18 September 2024 dan dampaknya terhadap pasar kripto, khususnya Bitcoin.
Indeks Harga Konsumen (CPI) adalah indikator penting yang mengukur perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen di Negeri Paman Sam. Saat ini, CPI di Amerika Serikat mencapai 314,54 poin pada Juli 2024.
Proyeksi CPI di masa depan menunjukkan kenaikan signifikan, yakni sekitar 316,41 poin pada September 2024, lalu 321,33 poin pada tahun 2025 dan 329,04 poin pada tahun 2026. Kenaikan proyeksi CPI yang berkelanjutan ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi mungkin tetap tinggi, yang akan mempengaruhi keputusan The Fed terkait suku bunga.
Dalam pertemuan Jackson Hole Economic Symposium, Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral kemungkinan akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2024.
Powell mencatat bahwa pasar tenaga kerja AS cepat mendingin setelah laporan pekerjaan yang lebih lemah pada Juli dan revisi turun pada data payroll minggu ini.
Powell juga menyebutkan bahwa FOMC (Federal Open Market Committee) semakin yakin bahwa inflasi sedang melambat menuju sasaran 2 persen bank sentral, yang memerlukan penyesuaian kebijakan moneter menuju kondisi yang kurang ketat.
Pernyataan ini mengikuti risalah dari pertemuan terakhir The Fed yang menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan setuju bahwa penurunan suku bunga Federal Funds Rate pada kuartal ini adalah langkah yang tepat.
Pelaku Pasar Kripto Nantikan Data Ini, Penentu Keputusan Suku Bunga The Fed
Jika The Fed memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang, dampaknya terhadap pasar kripto bisa signifikan. Aset kripto, termasuk Bitcoin, sering kali dilihat sebagai investasi yang lebih berisiko dibandingkan aset tradisional seperti saham atau obligasi. Namun, dalam lingkungan suku bunga rendah, investor cenderung mencari alternatif dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Bitcoin dan aset kripto lainnya sering kali mendapatkan perhatian lebih ketika biaya pinjaman turun, karena investor mencari aset yang dapat memberikan keuntungan lebih besar di tengah kondisi ekonomi yang kurang pasti.
Sebagai analogi, bayangkan ekonomi seperti sebuah kapal besar yang sedang berlayar. Ketika angin (inflasi) kencang dan kapal (ekonomi) melaju dengan kecepatan tinggi, penurunan kecepatan (suku bunga) mungkin tampak seperti solusi untuk mengurangi risiko. Namun, jika angin sudah sangat kencang, menurunkan kecepatan bisa membuat kapal menjadi tidak stabil. Dalam hal ini, proyeksi CPI yang menunjukkan inflasi yang tinggi memerlukan perhatian ekstra dalam keputusan kebijakan The Fed.
Saat ini, suku bunga acuan di Amerika Serikat tercatat terakhir kali sebesar 5,50 persen. Proyeksi suku bunga ini diperkirakan akan turun menjadi 5,00 persen pada akhir kuartal ini, menurut model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis.
Pemangkasan yang diperkirakan itu akan menjadi pemangkasan untuk kali pertama sejak kebijakan suku bunga tinggi diberlakukan pada 28 Februari 2022, imbas pandemi. Dan juga kelak menjadi yang pertama sejak besaran suku bunga pada 26 Juli 2023 di kisaran 5,5 persen.
Dalam jangka panjang, suku bunga Federal Funds di AS diperkirakan akan berada sekitar 3,50 persen pada tahun 2025 dan 3,25 persen pada tahun 2026. Penurunan suku bunga ini, jika terjadi, bisa memberikan dorongan positif bagi pasar kripto, tetapi investor harus tetap waspada terhadap potensi risiko inflasi yang lebih tinggi di masa depan.
Potensi pemangkasan suku bunga juga diisyaratkan oleh data terbaru dari CME FedWatch Tool pada Minggu, 8 September 2024 petang, di mana ada kemungkinan sebesar 70 persen Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada FOMC September.
Harga saham terkait kripto seperti Coinbase (COIN) baru saja mengalami minggu terburuknya tahun ini, dan penurunan tajam pada saham terkait penambangan Bitcoin seperti Marathon Digital, yang merosot sebesar 20 persen, mencerminkan ketidakpastian yang ada.
Penurunan ini juga diikuti oleh penurunan harga Bitcoin (terus di bawah level psikologis US$60 ribu) dan aset kripto lainnya, serta penurunan tajam pada indeks Nasdaq yang berbasis teknologi. Total kapitalisasi pasar kripto turun hampir 30 persen dari puncaknya pada 2024 sebesar US$2,67 triliun, dan saat ini berada di angka US$1,9 triliun. Situasi ini menunjukkan bahwa pasar kripto sangat sensitif terhadap perubahan dalam kondisi ekonomi dan kebijakan moneter.
Selain faktor-faktor makroekonomi, kalender perdagangan juga berperan dalam dinamika pasar kripto. September secara historis merupakan bulan yang sulit untuk perdagangan kripto, dengan Bitcoin mencatatkan kerugian rata-rata sebesar 4,8 persen.
Indeks Crypto Fear & Greed yang menunjukkan ketakutan ekstrem di pasar menandakan bahwa investor saat ini sangat khawatir tentang pergerakan harga. Jika The Fed mengambil langkah untuk memangkas suku bunga, ini bisa memberikan dorongan positif bagi pasar kripto dalam jangka pendek, tetapi sentimen negatif yang ada saat ini mungkin membatasi dampak positif tersebut.
Jadwal pengumuman CPI selanjutnya adalah pada 11 September 2024 untuk data bulan Agustus. Pengumuman CPI ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai tren inflasi terkini dan dapat mempengaruhi keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. Selain itu, pengumuman keputusan suku bunga pada pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada 18 September 2024 akan menjadi momen penting untuk investor. Keputusan ini akan mengungkapkan apakah The Fed akan melanjutkan rencananya untuk memangkas suku bunga atau mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini.
Penting untuk dicatat bahwa proyeksi CPI yang tinggi di masa depan menunjukkan bahwa inflasi mungkin tetap menjadi masalah utama. Dalam hal ini, The Fed mungkin akan berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait suku bunga. Jika inflasi tetap tinggi, The Fed mungkin memilih untuk menahan pemangkasan suku bunga atau hanya melakukan pemangkasan yang sangat terbatas, untuk menghindari memperburuk tekanan inflasi.
Dalam konteks ini, investor kripto perlu memantau dengan seksama perkembangan terkait CPI dan keputusan The Fed. Kenaikan CPI yang signifikan dan potensi pemangkasan suku bunga dapat menciptakan dinamika pasar yang kompleks, dan investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi dan kebijakan dalam membuat keputusan investasi mereka.
Kebijakan moneter yang longgar biasanya menguntungkan bagi aset berisiko seperti kripto, yang cenderung menarik lebih banyak aliran investasi ketika biaya pinjaman turun.
Namun demikian, Markus Thielen, seorang analis pasar dan pendiri 10x Research, menyatakan bahwa banyak pihak memprediksi siklus likuiditas baru akan segera terjadi, dengan ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan mendorong kenaikan harga aset, seperti yang terjadi secara tradisional. Namun, Thielen menekankan bahwa masalah utamanya adalah waktu yang tepat. Alih-alih melihat secara luas, investor yang cermat lebih berfokus pada detail yang menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pada awalnya bisa menyebabkan penurunan pasar yang signifikan.
Thielen merujuk pada tahun 2018 dan 2019 sebagai contoh yang relevan, di mana Bitcoin mengalami penurunan setelah penurunan suku bunga, sementara harga justru naik saat suku bunga tidak berubah.
Dengan kata lain, penurunan suku bunga tidak selalu menjamin kenaikan harga Bitcoin, terutama ketika pendapatan mengalami penurunan tajam yang mengindikasikan penurunan penggunaan. Thielen memandang bahwa penurunan harga Bitcoin di bawah US$50.000 tidak dapat dihindari, meskipun mayoritas trader belum menyadari hal ini.
Gerakan BTC pada 2019 juga disoroti oleh Julien Bittel Head of Macro Research di Global Macro Investor (GMI) dalam perspektif adanya konsolidasi, sebelum kripto itu bull run.
“Struktur harga Bitcoin tahun ini mulai terlihat sangat mirip dengan tahun 2019. Jika dilihat secara cermat, grafik ini hampir merupakan cerminan sempurna dari apa yang terjadi saat itu,” tulisnya di X.
Katanya lagi, Bitcoin saat ini berada dalam fase konsolidasi, dan seperti pada tahun 2019, fase konsolidasi ini telah berlangsung selama 175 hari. Kini, pasar mendekati titik krusial di mana pergerakan besar bisa segera terjadi.
Dia pun menegaskan, minggu depan akan menjadi periode yang sangat penting untuk diperhatikan. Semua perhatian tertuju pada bagaimana reaksi Bitcoin saat mencapai titik balik potensial ini.
“Apakah Bitcoin akan mengikuti pola yang terjadi pada tahun 2019, atau apakah kali ini akan terjadi penyimpangan? Jika pola tersebut bertahan, potensi momentum kenaikan yang signifikan bisa terjadi,” ujarnya. [ps]