Dana segar berupa stablecoin bernilai total US$2,8 miliar siap masuk ke pasar kripto. Ini bisa berimbas terhadap perlanjutan reli Bitcoin. Hal itu disampaikan oleh 10x Research kemarin.
“Tadi malam, Tether menerbitkan US$1 miliar dalam bentuk stablecoin USDT, meskipun tampaknya ini lebih merupakan upaya untuk membangun persediaan (inventory building) daripada penerbitan segera (immediate issuance), namun hampir US$2,8 miliar stablecoin telah diterbitkan oleh Tether dan Circle awal minggu lalu, menunjukkan bahwa beberapa investor institusi sedang menyuntikkan modal segar ke pasar kripto. Jika tren penerbitan itu berlanjut, Bitcoin dapat mengalami kenaikan lebih lanjut,” tulis 10x Research, Selasa (13/8/2024).
Istilah inventory building merujuk pada strategi untuk membangun cadangan atau menimbun stablecoin tersebut, daripada langsung menyuntikkannya ke pasar sebagai dana segar, alias tidak langsung didistribusikan atau digunakan dalam transaksi (immediate issuance). Dengan kata lain dalam konteks ini, “inventory building” merujuk pada pengumpulan dana segar pembelian atau persiapan stock USDT yang bisa digunakan atau dikeluarkan di kemudian hari.
The #TetherTreasury minted 1B $USDT on #Ethereum and transferred 183.2M $USDT to #Cumberland for CEX deposits in the past 13 hours!
Cumberland has received 953M $USDT from Tether and injected 906.7M $USDT into various CEXs, including #Coinbase, #Kraken, #OKX, #Binance, and… https://t.co/XLlzMYRG3X pic.twitter.com/qEUJJ0KWI1
— Spot On Chain (@spotonchain) August 14, 2024
Ada beberapa analisis dan teori yang mengaitkan penerbitan stablecoin sebagai sumber dana segar baru dengan pergerakan pasar kripto, termasuk potensi kenaikan atau reli pasar.
Beberapa pendukung teori ini percaya bahwa peningkatan penerbitan stablecoin dapat menciptakan lebih banyak likuiditas di pasar kripto, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga aset kripto.
Konsep dasarnya adalah bahwa ketika lebih banyak stablecoin diterbitkan, ada lebih banyak dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aset kripto, yang bisa mendorong harga naik.
Para pendukung teori ini seringkali merujuk pada data historis untuk menunjukkan adanya korelasi antara peningkatan penerbitan stablecoin dan pergerakan harga pasar kripto.
Misalnya, mereka menunjukkan bahwa selama periode ketika penerbitan stablecoin meningkat, seperti Tether (USDT) atau USD Coin (USDC), sering kali terjadi kenaikan harga yang signifikan dalam aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
Pendukung teori ini mencatat bahwa stablecoin berfungsi sebagai kendaraan untuk memasukkan uang ke dalam ekosistem kripto tanpa perlu konversi langsung dari mata uang fiat, sehingga bisa mempercepat aliran dana dan mendorong reli harga.
Kaitan serupa juga bisa ditemukan dalam pasar keuangan tradisional. Misalnya, peningkatan jumlah uang yang beredar atau ekspansi kebijakan moneter oleh Federal Reserve dapat mempengaruhi pasar saham.
Ketika The Fed mencetak lebih banyak dolar atau melakukan pelonggaran kuantitatif, ada peningkatan likuiditas yang juga dapat mendorong harga saham naik. Dalam konteks ini, baik pasar kripto maupun pasar saham menunjukkan bahwa likuiditas yang meningkat dapat mempengaruhi dinamika harga secara signifikan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ada korelasi yang diamati, hubungan sebab-akibat yang jelas dan konsisten sulit ditetapkan secara definitif. Korelasi tidak selalu berarti sebab akibat, dan banyak faktor lain juga dapat mempengaruhi pergerakan harga di pasar kripto maupun pasar saham.
Namun demikian 10x Research menegaskan konsep ini, bahwa karena aliran uang alias dana segar luas sebagian besar terhenti pada awal April 2024, koreksi harga berikutnya diharapkan terjadi.
“Namun, kebangkitan dalam aliran uang tertentu membantu mendorong harga saat pasar mendekati titik terendah. Faktor kritisnya adalah memantau keberlanjutan aliran ini, karena reli sering kehilangan momentum tanpa dukungan yang berkelanjutan,” sebutnya.
Konsep ini diamini oleh CoinEx dalam laporannya terbaru, bahwa aliran masuk stablecoin mulai pulih pada Juli, dengan penerbitan bersih mencapai sekitar US$290 juta, mendekati level yang terlihat pada Desember 2023.
“Pertumbuhan ini menandakan peningkatan likuiditas pasar dan mungkin menandakan dimulainya gelombang pertumbuhan pasar berikutnya. Dibandingkan dengan Agustus 2021, ketika aliran masuk stablecoin terus meningkat setelah koreksi dua bulan, yang kemudian mendorong pertumbuhan pasar selanjutnya, para pelaku industri memperkirakan aliran masuk stablecoin yang lebih kuat pada Agustus dan September 2024, yang berpotensi membawa lebih banyak likuiditas dan momentum naik ke pasar,” tulis CoinEx.
Pasar Aset Kripto Juli 2024, Riset CoinEx: Volatilitas Tinggi Lalu Pulih Signifikan
Per Rabu petang berdasarkan data dari Coinmarketcap, kapitalisasi pasar kripto meningkat 2,7 persen dalam 24 jam terakhir di US$2,14 triliun. Bitcoin sebagai aset kripto nomor wahid, menghijau 3,46 persen di US$60.800. Ini berkontribusi pada reli sepekan sebesar 5,95 persen. Altcoin besar yang diwakili oleh Ether (ETH) pun setali tiga uang, bertengger di US$2.726, naik 3,6 persen dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu XRP masuk singgasana 11,3 persen selama sepekan terakhir usai Ripple Labs menyudahi perseteruan mereka dengan SEC di pengadilan. Harga XRP menjulang di US$0,57 per Rabu petang. Bahkan TON, usai masuk di pasar spot Binance merangsek di US$6,84, usai naik 8,85 persen dalam semalam.
Tren naik ini juga selaras dengan catatan Glassnode, bahwa para pemegang Bitcoin semakin banyak melakukan akumulasi, seperti yang ditunjukkan oleh Accumulation Trend Score yang mencapai level tertingginya. Pemegang jangka panjang, yang menjual pada puncak Maret 2024, kini sedang meningkatkan cadangan Bitcoin mereka. Selama tiga bulan terakhir, lebih dari 374.000 BTC telah beralih menjadi kepemilikan jangka panjang, menunjukkan pergeseran menuju retensi aset daripada pengeluaran.
“ATS menilai perubahan keseimbangan berbobot di seluruh pasar. Metrik ini juga menunjukkan adanya pergeseran kembali ke perilaku akumulasi yang dominan.Pergeseran menuju akumulasi yang disebutkan sebelumnya telah menyebabkan ATS mencatat nilai tertinggi yang mungkin, yaitu 1,0, yang menunjukkan akumulasi signifikan sepanjang bulan lalu,” tulis Glassnode dalam catatan terbaru mereka, Selasa (13/8/2024). [ps]