IKLAN

Danny Baskara Pastikan Vexanium Bikin Blockchain Sendiri

CEO Vexanium, Danny Baskara memastikan bahwa Vexanium akan membangun blockchain sendiri. Dengan memiliki blockchain sendiri, Danny berjanji akan menawarkan layanan-layanan lain yang lebih baik bagi pengguna Vexanium.

“Ya, saya dan tim Vexanium merasa lebih baik memiliki blockchain sendiri agar kami lebih lincah bergerak. Lagipula akan ada banyak sejumlah fitur yang bisa dilahirkan, misalnya tentu saja untuk tokenisasi dan lain sebagainya,” kata Danny Baskara ketika ditemui di acara BlockCommunity di Hotel Le Polonia, Medan, Sabtu (30/3).

Kata Danny, ada empat hal utama dengan Vexanium memiliki main net blockchain sendiri. Pertama, kemudahan pengembangan smart contract yang dilengkapi dengan panduan berbahasa Indonesia. Kedua, keamanan karena menggunakan algoritma konsensus DpoS (Delegated Proof of Stakes). Ketiga, skalabilitas dengan kecepatan 1.500-2.000 transaksi per detik. Keempat, hadirnya pendekatan baru soal pengembangan arsitektur aplikasi.

“Syukurlah, sejak proyek Vexanium diluncurkan pada tahun 2018 lalu, publik menyambutnya hangat. Ini tercermin dari mobile app Vexgift yang telah diunduh lebih dari 30 puluh ribu. Ada juga BlockSaku yang diperuntukkan bagi perdagangan sejumlah aset kripto, reward dan manajemen aset kripto,” kata Danny.

BACA JUGA  Ini Alasan Developer Membuat dApps di Blockchain Vexanium

SDM Tepat
Menanggapi langkah Vexanium membangun blockchain sendiri, Christopher Tahir dari CryptoWatch memiliki catatan tersendiri. Menurutnya itu adalah langkah yang tepat agar segala produk yang dimiliki Vexanium saat ini bisa berkembang lebih baik, termasuk melahirkan beraneka fitur lainnya.

“Namun, karena membangun blockchain sendiri adalah langkah besar, maka Vexanium juga perlu mempertimbangkan kemampuan sumber daya manusianya. Benar bahwa algoritma konsensus DPoS relatif unggul dengan Proof of Work (PoW). Tetapi, DPoS sendiri juga sudah beragam varian terapannya. Jadi, saya pikir Vexanium harus lebih selektif memilih developer yang benar-benar mampu menyuguhkan teknologi blockchain yang benar-benar lebih baik,” kata Tahir.

Berdasarkan catatan Blockchainmedia, Vexanium adalah proyek blockchain pertama di Indonesia yang sukses mewujudkan teknologi blockchain ke ranah nyata di tingkatan retail. Selain itu dinamika di komunitasnya sangat tinggi. Setidaknya itu tercermin melalui aplikasi VexGift yang memungkinkan adanya fitur loyalty program. Dan, jikalau main net blockchain Vexanium terwujud, maka Vexanium adalah juga yang pertama di Indonesia yang mampu memiliki blockchain sendiri. [vins]

BACA JUGA  Vexanium-Universitas Raharja Jalin Kerjasama untuk Pendidikan Blockchain

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait