Di tengah perubahan lanskap keuangan, perusahaan dituntut semakin adaptif dan berani keluar dari pola lama. Salah satu contohnya datang dari Jepang. Metaplanet, yang bergerak di sektor perhotelan, kini menarik perhatian berkat strategi agresifnya dalam mengadopsi Bitcoin—bukan hanya sebagai cadangan nilai, tapi juga sebagai motor penggerak ekspansi berikutnya.
Ambisi Metaplanet: Dari Hotel ke Raja Bitcoin
Metaplanet, perusahaan Jepang yang awalnya bergerak di sektor perhotelan, kini menjelma menjadi salah satu pemain paling agresif di dunia Bitcoin. Langkah transformasi ini dimulai pada 2024 saat perusahaan mulai membeli BTC sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Namun, strategi tersebut tak berhenti di sana. Metaplanet terus menambah cadangan BTC-nya, termasuk pembelian terbaru sebesar 2.204 BTC senilai US$237 juta pada awal pekan ini. Total investasi Bitcoin Metaplanet kini mencapai 15.555 BTC.
Jumlah itu menempatkan Metaplanet di jajaran teratas pemegang Bitcoin korporat secara global. Bahkan, dalam beberapa titik, kepemilikan mereka sempat melampaui Coinbase—salah crypto exchange terbesar di industri ini.
Metaplanet Serok Bitcoin Rp3,8 Triliun, Kini Simpan 15.555 BTC
Dalam wawancara bersama Financial Times pada Selasa (08/07), CEO Simon Gerovich menggambarkan langkah ini sebagai bagian dari “perlombaan emas Bitcoin”. Ia menyebut bahwa Metaplanet tengah mengejar titik yang sulit dikejar oleh kompetitor.
“Kami perlu mengumpulkan sebanyak mungkin Bitcoin yang kami bisa… untuk mencapai titik di mana kami telah mencapai ‘escape velocity‘ dan membuatnya sangat sulit bagi orang lain untuk mengejar,” jelas Gerovich.
Bitcoin Jadi Modal, Akuisisi Bank Digital di Depan Mata
Setelah mengakumulasi Bitcoin secara besar-besaran, Metaplanet kini memasuki tahap kedua: menggunakan BTC sebagai jaminan untuk pembiayaan. Gerovich menyatakan, Bitcoin akan berfungsi seperti obligasi atau sekuritas, memungkinkan perusahaan mengakses dana untuk akuisisi bisnis.
Salah satu target akuisisi Metaplanet adalah bank digital di Jepang. Gerovich menyebutkan bahwa akuisisi ini bisa terjadi dalam waktu dekat, seiring dengan rencana mereka untuk meluncurkan layanan keuangan baru.
“Mungkin itu termasuk mengakuisisi bank digital di Jepang dan juga menyediakan layanan perbankan digital yang lebih unggul dibandingkan layanan yang saat ini diterima oleh para pengguna ritel,” tegasnya.
Langkah ini merupakan bagian dari visi besar Metaplanet untuk menggabungkan teknologi dan keuangan. Dengan Bitcoin sebagai dasar, perusahaan kripto tersebut bertujuan menciptakan sinergi yang dapat mendominasi pasar keuangan digital.
Meskipun penggunaan kripto sebagai jaminan masih jarang dalam perbankan tradisional, beberapa lembaga mulai membuka jalan. Ini menunjukkan bahwa dunia keuangan semakin terbuka terhadap inovasi.
Sebagai contoh, pada April lalu, Standard Chartered dan OKX meluncurkan program percontohan yang memungkinkan penggunaan kripto dan dana pasar uang yang di tokenisasi sebagai agunan, menandakan adanya perubahan paradigma dalam industri keuangan.
OKX dan Standard Chartered Siap Ubah Cara Main Jaminan Digital
Strategi Ambisius Metaplanet
Langkah Metaplanet penuh risiko. Berbeda dengan perusahaan lain yang memilih obligasi atau utang konversi, Metaplanet memilih pendekatan non-konvensional. Gerovich menolak utang konversi karena tidak ingin beban pembayaran bergantung pada fluktuasi harga saham.
Sebagai gantinya, ia memilih saham preferen untuk ekspansi. Meski terbatas, Metaplanet berhasil meningkatkan valuasi pasarnya menjadi lebih dari US$7 miliar, dengan harga saham naik lebih dari 300 persen pada tahun ini, menunjukkan respon positif terhadap strateginya.
Metaplanet menargetkan mengakumulasi lebih dari 210.000 BTC pada 2027, atau sekitar 1 persen dari total suplai Bitcoin. Dengan tujuan ini, perusahaan sedang membangun fondasi untuk menjadi kekuatan utama di industri kripto dan perbankan. [dp]