Bitcoin menghadapi tekanan jual dari investor besar sepanjang September, tetapi tetap berhasil bertahan di atas level kunci US$108.000 dan melesat.
Analisis terbaru dari Arab Chain di platform CryptoQuant menunjukkan adanya arus masuk signifikan dari dompet lama ke bursa Binance, yang menjadi sinyal kehati-hatian dari pemegang jangka panjang.
Menurut Arab Chain, indikator Exchange Inflow Coin Days Destroyed (CDD) mencatat lonjakan berulang pada pertengahan bulan, meski tidak mencapai level ekstrem seperti periode sebelumnya.
“Lonjakan indikator ini sering bertepatan dengan perlambatan harga, yang menandakan adanya tekanan jual jangka pendek,” ujar Arab Chain.
Tekanan Jual dan Dukungan Permintaan
Pergerakan koin lama ke bursa biasanya diartikan sebagai indikasi niat menjual atau mendistribusikan likuiditas.
Sepanjang September, pola ini muncul beberapa kali di Binance, yang merupakan bursa dengan volume perdagangan Bitcoin terbesar di dunia. Namun, aliran jual tersebut tidak berkembang menjadi gelombang besar yang mampu mengguncang pasar.
Sebaliknya, data menunjukkan adanya permintaan kuat yang menyerap setiap tekanan jual. Hal ini terbukti dari kemampuan harga Bitcoin untuk bertahan di atas US$108.000, meski berulang kali menghadapi tekanan dari whale maupun investor jangka panjang.
Situasi tersebut menegaskan bahwa likuiditas beli masih solid, sekaligus mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek aset digital ini.
Data Derivatif Bitcoin Perkuat Ketahanan Pasar
Selain data on-chain, aktivitas di pasar derivatif juga memberikan gambaran tambahan mengenai ketahanan Bitcoin. Berdasarkan data CoinGlass, volume perdagangan derivatif Bitcoin melonjak 30,06 persen menjadi US$83,13 miliar sepanjang September.
Sementara itu, open interest atau kontrak berjangka yang masih terbuka naik 0,83 persen ke level US$80,27 miliar.
Pasar opsi turut mencatat lonjakan serupa. Volume opsi meningkat 26,71 persen menjadi US$4,72 miliar, dan open interest opsi bertambah 3,32 persen hingga menyentuh US$44,19 miliar.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pelaku pasar tetap aktif menempatkan posisi, meski harga berulang kali menghadapi hambatan akibat arus jual dari dompet lama.
Kenaikan aktivitas derivatif ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar, termasuk institusi, tidak kehilangan minat terhadap Bitcoin. Sebaliknya, mereka cenderung memanfaatkan volatilitas untuk membuka posisi baru, baik melalui kontrak berjangka maupun opsi.
Investor Jangka Panjang Tetap Waspada
Walaupun ada sebagian investor jangka panjang yang mengambil keuntungan, data menunjukkan mereka belum sepenuhnya kehilangan kepercayaan.
Arab Chain menilai bahwa tidak adanya gelombang besar penjualan dari kelompok ini memperlihatkan keyakinan mereka terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
Kondisi ini menempatkan pasar dalam keseimbangan antara tekanan jual dan dukungan permintaan. Tekanan jual dari whale dan pemegang lama menahan laju reli, sementara likuiditas beli yang cukup kuat mencegah harga jatuh lebih dalam.
Hingga akhir September, kombinasi faktor on-chain dan derivatif menegaskan bahwa Bitcoin masih berada dalam fase akumulasi sehat. Dengan harga tetap bertahan di atas level US$108.000, pasar memperlihatkan kapasitas untuk menyerap guncangan tanpa kehilangan fondasi kepercayaan investor. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.