Kepala Facebook Financial (F2) David Marcus mengatakan, bahwa penutupan tambang Bitcoin di Tiongkok justru baik bagi perkembangan kripto itu.
Sejak Mei 2021, Pemerintah Tiongkok mulai “beres-beres” melarang transaksi terkait kripto di perbankan dan layanan keuangan di wilayahnya. Tak hanya itu, Beijing berniat membersihkan negeri itu dari 90 persen tambang Bitcoin hingga akhir Juni 2021 ini.
Kebijakan itu sejatinya kelanjutan dari kebijakan sejak tahun 2013 silam. Hanya saja kali ini berdampak lebih luas dan langsung menyasar ke jantung sistem Bitcoin itu, yakni para penambang.
Soal transaksi keuangan, Beijing beralasan itu bisa mengganggu tata keuangan dan ekonomi negara itu.
Dan kedua, karena tambang Bitcoin Tiongkok mengonsumsi terlalu banyak energi listrik di sana. Ditambah sejumlah pembangkit listrik memiliki emisi karbon yang sangat besar.
Tiongkok berambisi sebagai negara beban emisi karbon hingga tahun 2026, mendukung kebijakan global soal pemanasan global.
Maklum saja, dari total hash rate Bitcoin global, sekitar 65 persen berasal dari Tiongkok, per April 2021 menurut data dari Cambridge.
Akibatnya sejumlah pengelola tambang Bitcoin Tiongkok sudah hijrah ke negeri lain, seperti Amerika Serikat ataupun Kazakhstan.
Melalui cuitannya belum lama ini, David Marcus mengatakan pelarangan dan penutupan itu justru berdampak baik bagi Bitcoin di masa depan.
“Bagaimana bisa daya penambangan Bitcoin berpindah ke Amerika Serikat dan ke negara Barat menjadi hal buruk? Menurut saya pelarangan Tiongkok terhadap penambangan adalah perkembangan bagus bagi BTC,” tegas Marcus.
How is more #Bitcoin mining power moving to the 🇺🇸 and the West a bad thing? IMO China cracking down on mining is a great development for BTC.
— David Marcus (@davidmarcus) June 21, 2021
Banyak pihak setuju dengan Marcus. Beberapa di antaranya menilai penutupan itu bersifat jangka pendek terhadap harga BTC, tetapi bagus bagi untuk jangka panjang.
CEO bursa kripto Luno Marcus Swanepoel menyebuat ada pola bagi apapun terkait Bitcoin.
Pertama, potensi isu ditemukan seperti anti pencucian uang, skalabilitas atau pemusatan penambangan di Tiongkok.
Kedua, solusi diciptakan, seperti Chainalysis, Lightning Network, pelarangan penambangan di Tiongkok.
Transaksi Bitcoin Secepat Kilat dan Murah Gegara Lightning Network
Ketiga, pengelolaan resiko disalahartikan sebagai peningkatan resiko. Keempat, harganya kemudian meroket.
Sharan Nair, Chief Business Officer bursa kripto India Coinswitch Kuber, menambahkan setiap peristiwa yang seharusnya menjatuhkan Bitcoin justru memiliki efek sebaliknya.
Menyusul penutupan penambangan Bitcoin oleh pemerintah Tiongkok, penambang dikabarkan memindahkan operasinya ke luar negeri.
Rekan Castle Island Ventures Nic Carter menjelaskan penambang asal Tiongkok melihat ke Asia Tengah, Eropa Timur, Amerika dan Eropa Utara.
Setiap penampung mesin petambang di negara Barat sibuk menerima pesanan.
Brandon Arvanaghi, insinyur penambangan Bitcoin dan mantan insinyur keamanan Gemini berpendapat akan ada pergeseran dramatis selama beberapa bulan ke depan.
Texas bisa menjadi salah satu negara bagian AS yang menerima migrasi penambang Bitcoin.
Inilah Dukungan Peter Thiel, Sang pendiri PayPal, kepada Bitcoin
Arvanaghi menyebut Gubernur Greg Abbott turut mendorong penambangan kripto sehingga bisa menjadi industri nyata di Amerika.
Florida adalah negara bagian lain yang dapat menarik penambang kripto. Walikota Miami Francis Suarez mencoba mengundang penambang ke kota tersebut yang akan dibangun sebagai pusat Bitcoin.
Suarez menyoroti Florida memiliki tenaga nuklir yang berlimpah sehingga bisa menjadi sumber daya listrik murah bagi para penambang Bitcoin. [news.bitcoin.com/ed]