David Silver, seorang pengacara di Florida yang pernah mengajukan sejumlah gugatan hukum terhadap banyak perusahaan bursa kripto, meyakini Binance telah “bermain api”. Katanya, kendati Binance mengklaim semua kegiatannya adalah legal, ia justru tak begitu yakin.
Hal itu disampaikan Silver kemarin, Senin (15/04) kepada Fortune, menanggapi langkah terbaru Binance yang menyewa perusahaan CipherTrace untuk melacak transaksi aset kripto. Perusahaan itu sebelumnya banyak membantu sejumlah lembaga penegak hukum untuk melacak sejumlah celah penyalahgunaan aset kripto untuk pencucian uang dan pendanaan aksi terorisme.
“Ini sejalan dengan rencana ekspansi agresif kami. Kami menjunjung tinggi standar anti pencucian uang pada tingkat yang lebih tinggi, ” kata Samuel Lim, Chief Compliance Officer Binance, kepada Fortune. Dengan kata lain, siapapun pengguna Binance yang hendak melakukan perbuatan melawan hukum akan mudah dilacak menggunakan perangkat milik CipherTrace.
“Aspek crypto-to-crypto membantu menyembunyikan apa yang mereka (pelaku kejahatan-red) lakukan dan mempersulit pihak berwenang untuk menangkap mereka. Mereka (bursa-bursa kripto-red) memerlukan sejumlah legitimasi, karena hukum tidak akan membiarkan adanya memindahkan sejumlah besar uang melalui negara-negara, di mana mereka tidak diatur, tetapi memiliki pengguna aktif. Ini yang akan menjadi bumerang bagi bursa-bursa kripto itu,” kata Silver.
“Binance tidak sedang dalam penyelidikan apapun. Kami melangkah hati-hati dan mematuhi hukum di setiap negara, termasuk di Amerika Serikat. Kami bekerjasama erat dengan badan hukum dan pemerintah di seluruh dunia,” kata Lim.
Di awal April 2019, Binance mengumumkan tengah mempersiapkan layanan fiat-kripto. Itu memungkinkan pengguna memperdagangkan aset kripto menggunakan mata uang yang berbeda di setiap negara. Binance akan mencoba itu di Singapura dengan memenuhi semua ketentuan hukum di Negara Pulau itu. [vins]