DDC Enterprise, atau yang dikenal juga sebagai DayDayCook, resmi mengumumkan komitmen investasi Bitcoin senilai US$528 juta atau sekitar Rp8,61 triliun pada Selasa (17/06). Perusahaan publik yang menawarkan makanan sehat ini terdaftar di NYSE dan langkah ambisius mereka kali ini membawa nama DDC jauh ke luar dapur—menuju dunia kripto.
Pasar Modal Jadi Amunisi Baru untuk Investasi Bitcoin
Berdasarkan pengumuman resminya, pendanaan investasi Bitcoin ini diperoleh melalui pasar modal yang mengkombinasikan ekuitas, surat utang konversi, dan jalur kredit ekuitas. Sejumlah investor besar ikut terlibat, seperti Animoca Brands, Kenetic Capital, QCP Capital, Jack Liu, dan Matthew Liu, pendiri Origin Protocol.
“Hari ini adalah momen yang menentukan bagi DDC Enterprise dan para pemegang saham kami… Komitmen modal hingga US$528 juta ini… merupakan mandat kuat untuk menjalankan strategi ambisius akumulasi Bitcoin secara global,” ujar Norma Chu, pendiri dan CEO DDC.
Rinciannya, US$26 juta berasal dari investasi PIPE, US$300 juta dari surat utang yang dijamin, US$2 juta dari penempatan ekuitas pribadi, serta US$200 juta dari jalur kredit yang seluruhnya dipimpin oleh Anson Funds.
Strategi investasi Bitcoin yang diusung oleh DDC Enterprise bukan sekadar wacana. Pada awal Juni, mereka telah membeli 38 BTC, dan kini total kepemilikannya telah meningkat menjadi 138 BTC dengan nilai sekitar US$14 juta.
Institusi Semakin Gila Bitcoin
Langkah DDC Enterprise hanyalah satu dari gelombang investasi Bitcoin yang dilakukan oleh perusahaan publik. Ketertarikan serupa juga ditunjukkan oleh sejumlah nama besar, termasuk The Blockchain Group, K-Wave Media, hingga Trump Media & Technology Group milik Donald Trump.
Keterlibatan nama-nama besar ini menandai pergeseran persepsi terhadap Bitcoin di kalangan korporasi. Aset kripto ini tidak lagi sekadar dianggap spekulatif, tetapi mulai diposisikan sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang perusahaan.
Menurut laporan terbaru, lebih dari 31 persen suplai Bitcoin kini telah dikuasai oleh institusi besar. Angka ini mempertegas bahwa dominasi investor institusional terus tumbuh dan berpotensi mengubah lanskap kepemilikan Bitcoin.
Institusi Kuasai 31 Persen Bitcoin, Desentralisasi Terancam?
Bitcoin Bukan Lagi Milik Retail?
Pertanyaan pun mulai mengemuka: apakah Bitcoin akan sepenuhnya jatuh ke tangan korporasi? Jika melihat tren saat ini, mungkin saja. Dorongan dari nama-nama seperti DDC Enterprise, yang bukan berasal dari sektor teknologi atau keuangan, mempertegas bahwa Bitcoin telah menembus lintas industri.
Dengan dukungan investor besar dan lembaga keuangan tradisional yang mulai melirik investasi Bitcoin, masa depan aset digital ini berpotensi semakin terkonsolidasi—bukan lagi didominasi ritel, melainkan korporasi yang membidik posisi strategis dalam ekonomi digital.
Dan seperti yang ditunjukkan oleh DDC, langkah besar ini bukan hanya tentang diversifikasi aset biasa, melainkan strategi global untuk menempatkan Bitcoin sebagai bagian dari identitas dan masa depan perusahaan. [dp]