Proyek kripto asal Indonesia, Degree Crypto Token, mengumumkan telah memusnahkan alias burn sebanyak 3.784 DCT atau setara lebih dari Rp30 milyar pada Rabu (23/11/2022) di Cappadocia, Turki.
Burning Program Degree Crypto Token I dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Ambassador Training Camp 2021 di puncak Bogor, Indonesia pada Desember 2021. Saat itu, para Co-Founder Degree Crypto Token melakukan burning sebanyak 189 DCT atau senilai lebih dari Rp1 milyar.
Pada tahun 2022 ini, Degree Crypto Token kembali melaksanakan program serupa, Burning Program Degree Crypto Token II digelar pada Rabu 23 November 2022 di Cappadocia, Turki berbarengan dengan acara “Konakami Goes to Turkiye 2022” yang diikuti 100 peserta yang merupakan keluarga besar dari PT Konakami Digital Indonesia.
Proses burning yang dilaksanakan di tempat terbuka oleh para Co-Founder, Dobby Lega Putra, Cuncun Wahyudi dan Tanza Fourlong.
Proses itu disaksikan langsung oleh seluruh top management dan para ambassador dan agen berprestasi PT Konakami Digital Indonesia serta disiarkan secara langsung melalui beberapa media sosial.
“Hari ini kembali akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi perkembangan dan perjalanan Degree Crypto Token, bahwa ada 3.784 DCT setara atau senilai lebih dari US$2,2 juta (lebih dari Rp30 milyar) di-burn. Alhamdulillah ini sudah melampaui sasaran kita yang tetapkan yaitu US$1 juta,” ujar Dobby Lega Putra Co-Founder DCT sekaligus CEO PT Konakami Digital Indonesia pada sambutannya di hadapan pada peserta Konakami Goes to Turkiye 2022.
Pada kesempatan yang sama, Tanza Fourlong salah seorang Co-Founder Degree Crypto Token juga menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu metode yang diadopsi oleh Degree Crypto Token yang terinspirasi dari keberhasilan yang dilakukan oleh proyek aset-aset kripto lainnya.
“Insya Allah kami akan melakukan pembakaran token DCT ini di setiap akhir tahun pada tahun berjalan. Tujuannya untuk mengurangi atau mengontrol peredaran token secara sistematik dari pasokan beredar yang ada dengan harapan akan berpengaruh pada likuiditas token dan pada akhirnya akan berdampak positif juga terhadap antusias para pengguna/investor,” tegas Tanza.
Mengutip dari whitepaper Degree Crypto Token, burning terhadap token DCT juga dilakukan secara terprogram dan terbuka demi mendukung transparansi pengelolaan pembakaran, di mana PT Konakami Digital Indonesia bersedia memastikan 20 persen dari omzet penjualan piranti lunak (DCT Miner) setiap tahunnya akan digunakan untuk melakukan pembakaran token DCT dari sirkulasi yang ada.
Degree Crypto Token yang berbasiskan teknologi TRC20 ini diklaim sudah cukup popular di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya karena selain memiliki Komunitas yang kuat dan Solid, juga mengadopsi dan menerapkan 3 konsep, yakni halving, staking dan burning.
Di akhir sesi burning program ini, Cuncun Wahyudi menyampaikan kepada para peserta, bahwa pada tahun 2023 nanti, Co-Founder DCT sudah menargetkan pembakaran token senilai minimal US$5 juta atau setara Rp75 milyar
Dari hasil pantauan di Coinmarketcap, pada 23 November 2023 harga DCT melonjak naik berhasil menembus all time high sebesar US$590 atau lebih dari Rp9 juta per DCT sepanjang 2022.
Konakami Digital Indonesia Gelar Diskusi Kripto Terkini Bersama Wamendag Jerry Sambuaga
Dampak positif lainnya dari burning DCT ini dapat terlihat juga dari lonjakan volume transaksi DCT yang berdampak pada naiknya peringkat Degree Crypto Token (DCT) dari peringkat 3000 lebih menjadi peringkat 2000-an di Coinmarketcap.
Dan beberapa hari sebelumnya, Degree Crypto Token juga telah berhasil mencetak sejarah baru yaitu masuk dalam Top Gainers Coinmarketcap untuk pertama kalinya pada Sabtu (19/11/2022).
Degree Crypto Token di masa presale pada Maret 2020 diperdagangkan dengan nilai US$9 per DCT dan mencapai ATH 2021 senilai US$580. [ps]