Demi Transparansi, WBTC Rp14,8 Triliun Pakai Teknologi Chainlink

Aset kripto Wrapped Bitcoin (WBTC) yang bernilai 1 banding 1 terhadap Bitcoin (BTC) diklaim lebih terjamin tingkat transparansinya, berkat teknologi Chainlink (LINK). Nilainya setara dengan Rp14,8 triliun.

“Untuk meningkatkan keandalan WBTC dan mendukung permintaannya yang terus meningkat, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan tim Chainlink untuk merampingkan kemampuan audit dari WBTC. Aplikasi DeFi sekarang bisa menerima bukti ‘onchain definitif’ tentang Bitcoin yang menjadi underlying asset WBTC,” sebut Bitgo dalam keterangan resminya di blog, 1 Oktober 2020 lalu. Bitgo adalah salah satu perusahaan yang menciptakan sistem WBTC.

Bitcoin Cs: Apa Itu Oracle di DeFi dan Peran Chainlink?

Jumlah WBTC yang dimaksud bernilai US$1 miliar itu, disebut sebagai cerminan jelas bahwa permintaan terhadap Bitcoin di DeFi (Decentralized Finance) sangatlah nyata.

“Bukti cadangan onchain ini dimungkinkan karena keterbukaan jaringan Bitcoin, transparansi yang disediakan oleh BitGo, dan jaringan oracle desentralistik yang sangat aman yang didukung Chainlink,” sebut Bitgo.

Untuk itu WBTC menggunakan mekanisme Proof of Reserve milik Chainlink. Saat ini masih berlangsung di testnet dan segera akan mainnet). Fungsi Chainlink ini memungkinkan aplikasi desentralistik (dApp) di Ethereum untuk sepenuhnya mengotomatiskan beban audit nilai BTC yang disimpan oleh BitGo.

Tanpa Chainlink (LINK) DeFi Sulit Tumbuh?

“Ini juga kelak bisa menghilangkan kebutuhan untuk bergantung pada proses manual secara off, seperti membaca laporan audit,” sebutnya. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait