DePIN dalam kripto adalah model jaringan terdesentralisasi yang menggunakan token kripto untuk membangun dan mengelola infrastruktur fisik seperti penyimpanan data, jaringan internet, hingga layanan transportasi. Yuk, pelajari selengkapnya melalui penjelasan berikut ini!
BACA JUGA:Â Apa Itu DAO? Ini Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya!
Apa itu DePIN dalam Kripto?
DePIN adalah jaringan terdesentralisasi yang menggabungkan perangkat fisik dan partisipasi komunitas untuk membangun infrastruktur dunia nyata dengan insentif berupa token kripto.
Melansir laman Phantom, DePIN berbeda dengan sistem tradisional yang dikendalikan perusahaan besar. Sistem mereka mengajak siapa saja untuk ikut andil dalam menyediakan layanan seperti penyimpanan data, jaringan internet, hingga peta digital alih-alih dikontrol oleh satu perusahaan.
Kamu cukup menyumbangkan perangkat atau sumber daya, seperti hotspot atau ruang penyimpanan dan akan mendapatkan imbalan dalam bentuk token.
Bayangkan kamu dan tetangga-tetangga kamu bareng-bareng pasang WiFi untuk satu kompleks. Setiap orang pasang alat dan bantu sebar sinyal. Nah, karena udah bantu, kamu dikasih hadiah berupa token kripto. Itulah cara kerja DePIN.
Model ini memungkinkan pembangunan infrastruktur menjadi lebih terbuka, efisien, dan terdistribusi. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, DePIN memastikan semua kontribusi tercatat dengan transparan dan memberi peluang ekonomi bagi siapa pun yang terlibat.
Cara Kerja DePIN

DePIN bekerja dengan menghubungkan perangkat fisik, data digital, dan blockchain agar siapa pun bisa ikut membangun layanan dunia nyata dan mendapatkan imbalan kripto.
Melansir laman Cloud Computing Indonesia, secara sederhana, sistem ini berjalan lewat beberapa komponen yang saling mendukung.
Pertama ada infrastruktur fisik, seperti hotspot internet, server, atau semua perangkat nyata yang dipakai untuk menyediakan layanan.
Lalu ada komputasi off-chain, seperti oracle, yang berperan membawa data dari dunia nyata ke blockchain agar sistem tetap akurat dan real-time.
Semua itu dikendalikan oleh arsitektur blockchain, yang mencatat semua transaksi dan menjalankan smart contract.
Sebagai penyemangat, DePIN menggunakan insentif token. Artinya, kamu bisa dapat token kripto setiap kali kamu menyumbang perangkat atau layanan ke jaringan ini.
BACA JUGA:Â Apa Itu ETF Crypto? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya!
Proyek DePIN Terbaik Saat Ini
Beberapa proyek DePIN dalam kripto sudah membuktikan bagaimana teknologi blockchain bisa digunakan untuk membangun infrastruktur nyata yang efisien dan terbuka. Melansir laman Ulam Labs, berikut ini adalah daftar proyeknya:
1. Helium Network (HNT)
Helium adalah contoh nyata dari jaringan nirkabel yang dibangun secara gotong royong. Kamu bisa memasang perangkat yang disebut Helium Hotspot di rumah, dan perangkat itu akan membantu menyebarkan koneksi untuk perangkat IoT di sekitarnya. Sebagai gantinya, kamu akan mendapatkan imbalan token HNT.
Dengan lebih dari 88.000 hotspot tersebar di dunia, Helium menawarkan alternatif murah dan terdesentralisasi dari jaringan telekomunikasi tradisional.
2. Filecoin (FIL)
Filecoin memungkinkan kamu menyewakan ruang kosong di harddisk ke orang lain melalui jaringan terdesentralisasi. Jadi, daripada tidak terpakai, kapasitas penyimpanan kamu bisa jadi sumber cuan dan dibayar dengan token FIL.
Filecoin bekerja seperti marketplace penyimpanan data, tapi tanpa perantara besar seperti Google Cloud. Hingga akhir 2024, jaringannya sudah menampung 23 exbibytes data yang sebagian besar digunakan aktif untuk penyimpanan nyata.
3. Render Network (RENDER)
Render Network adalah solusi bagi kreator digital yang butuh tenaga komputasi tinggi. Melalui jaringan ini, orang-orang bisa menyewakan GPU mereka untuk keperluan seperti rendering video 3D atau dunia virtual. Imbalannya adalah coin RENDER.
Dengan sistem ini, industri animasi, game, dan konten digital bisa menekan biaya dan mempercepat proses tanpa harus bergantung pada layanan mahal dari perusahaan besar.
4. Theta Network (THETA)
Theta mengubah cara distribusi video lewat pendekatan peer-to-peer. Kamu bisa menyumbangkan bandwidth dan komputasi untuk mempercepat streaming video, dan akan mendapatkan token THETA sebagai balasannya.
Model ini membuat konten video lebih murah, lebih cepat, dan nggak tergantung pada sistem terpusat seperti CDN tradisional. Cocok banget di era video streaming yang makin padat dan menuntut kualitas tinggi.
BACA JUGA: Apa Itu GameFi Crypto? Ini Daftar Token dan Cara Cuan-nya!
Daftar Koin DePIN
Kalau kamu penasaran proyek mana saja yang termasuk dalam ekosistem DePIN, melansir laman CoinMarketCap, berikut ini adalah daftar koin DePIN terpopuler yang bisa kamu pelajari dan pantau perkembangannya:
Nama Proyek | Token | Fungsi Utama |
Helium Network | HNT | Jaringan nirkabel IoT |
Filecoin | FIL | Penyimpanan data terdesentralisasi |
Render Network | RNDR | Penyediaan daya komputasi GPU |
Theta Network | THETA | Pengiriman konten video |
Bittensor | TAO | Jaringan AI terdesentralisasi |
IOTA | IOTA | Data IoT bebas biaya |
BitTorrent | BTT | Berbagi file P2P |
Walrus | WAL | Penyimpanan file besar |
Internet Computer | ICP | Komputasi berbasis blockchain |
Arweave | AR | Penyimpanan data permanen |
Cara Baru Monetisasi Berkat DePIN
DePIN dalam kripto membuka cara baru membangun infrastruktur dunia nyata secara kolaboratif, transparan, dan berbasis insentif token. Dari jaringan internet seperti Helium, penyimpanan data seperti Filecoin dan Arweave, hingga komputasi seperti Render dan Internet Computer, semua memberikan peluang bagi siapa saja untuk ikut berkontribusi dan mendapatkan imbalan.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.