Digital Currency Group (DCG) akan memborong Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) bernilai BTC. Katanya setara Rp8 triliun.
GBTC adalah sejenis saham yang diperdagangkan di pasar modal privat. Pembuat produk investasi itu adalah Grayscale sejak 25 September 2013 di Amerika Serikat (AS).
Grayscale sendiri adalah anak perusahaan DCG, pimpinan Barry Silbert.
“Kami berencana membeli GBTC lagi sebesar US$557 juta (Rp8 triliun-Red). Ini akan menambah kepemilikan kami menjadi US$750 juta, setelah US$193 juta yang kami beli pada akhir April lalu,” sebut DCG, Senin (3/5/2021), dilansir dari Decrypt.
Kendati demikian, pihak perusahaan mengatakan, rencana pembelian bisa jadi batal. Pasalnya DCG tidak wajib harus membelinya, bergantung pada beberapa faktor.
Pemilik Bitcoin Terbanyak
Grayscale dikenal sebagai pemilik Bitcoin terbanyak di dunia, setidaknya berdasarkan sumber-sumber terbuka.
Per 4 Mei 2021, Grayscale mengantongi sekitar 654.885 BTC. Bitcoin sebanyak itu setara dengan 3,5 persen dari BTC yang beredar saat ini, 18.699.212 BTC.
Pembelian Bitcoin itulah yang menjadi “jaminan” dari produk GBTC itu. Harga saham GBTC dijual berdasarkan indeks tertentu, selaras dengan harga Bitcoin di pasar.
Bitcoin ETF
Bulan lalu Grayscale berencana akan mengubah sebagian dari produk GBTC menjadi Bitcoin ETF.
Produk jenis itu memungkinkan dijual di bursa efek, selayaknya saham tradisional.
Saat ini Bitcoin ETF diperjuangkan agar bisa lahir di AS. Hanya saja Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS menolaknya terus-menerus, karena menilai pangsa pasarnya kurang besar.
Sedangkan produk serupa, di Kanada disambut baik ketika kali pertama diperdagangkan.
Selain bernilai Bitcoin, Grayscale juga memiliki kripto saham lain, seperti ETH, BCH, LTC, BAT dan lain sebagainya. [ab]