Di Balik Hype Memecoin Solana, Ada Permainan Kotor Tersembunyi

Dunia memecoin di jaringan Solana sedang jadi sorotan, bukan karena inovasinya, melainkan karena praktik-praktik yang bikin kepala geleng-geleng.

Di balik hype dan keuntungan kilat, ada jaringan kelompok tersembunyi yang mengatur harga, mengontrol peluncuran, dan kadang, menggiring investor baru ke jurang kerugian.

Mereka bukan sekadar trader biasa, mereka adalah “cabal,” kumpulan orang dalam yang tahu kapan harus masuk, dan lebih penting lagi, kapan harus kabur.

Manuver Memecoin dan Tangan-Tangan Tak Terlihat

Beberapa bulan terakhir, peluncuran memecoin di Solana kerap menunjukkan pola yang mencurigakan. Token baru muncul, harganya tiba-tiba melonjak gila-gilaan, lalu dalam sekejap, anjlok tak bersisa.

Yang menyedihkan, banyak investor ritel yang terjebak di atas, membeli saat FOMO memuncak, hanya untuk menyaksikan nilai investasinya menguap dalam hitungan jam.

Salah satu penyebab utama kekacauan ini adalah praktik distribusi token yang tak transparan. Beberapa peluncur proyek memberi akses awal kepada kelompok tertentu, yang sering disebut sebagai “orang dalam.”

Mereka membeli token lebih dulu, lalu menjualnya saat publik mulai ramai masuk pasar. Skenario ini berulang hampir seperti skrip film yang tak pernah berubah.

Jordi Alexander, Pendiri perusahaan perdagangan aset digital Selini Capital, menyatakan bahwa peluncuran memecoin kerap dipromosikan sebagai antitesis dari koin utilitas. Menurutnya, dalam koin utilitas, investor ventura bisa masuk di valuasi seratus kali lebih rendah, lalu menjual ke investor ritel setelah peluncuran.

“Sebenarnya, peluncuran memecoin sering kali memiliki keuntungan orang dalam yang sama banyaknya, jika tidak lebih banyak,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Tokoh Publik Turut Bermain, Tapi Tak Semua Untung

Bukan hanya pemain kecil yang ikut dalam demam memecoin ini. Nama-nama besar seperti Donald Trump dan Melania Trump sempat meluncurkan token mereka sendiri.

Di sisi lain, Presiden Argentina, Javier Milei, juga dikaitkan dengan promosi token LIBRA di jaringan Solana. Sekilas, ini terlihat seperti validasi atas potensi memecoin. Namun demikian, kenyataannya justru sebaliknya.

Skandal yang melibatkan Milei pada Februari lalu menjadi bumerang besar. Pasar kehilangan kepercayaan, dan dalam waktu singkat, Solana harus menelan penurunan nilai sekitar 25 persen

Ini menjadi alarm keras bahwa dukungan tokoh publik tak menjamin stabilitas, apalagi keamanan, dalam dunia yang penuh spekulasi ini.

Solana: Cepat, Murah, dan… Berbahaya?

Tak bisa dimungkiri, Solana jadi tempat favorit untuk peluncuran memecoin karena kecepatannya dan biaya transaksinya yang rendah. Tapi seperti jalan tol tanpa rambu, kecepatan ini justru jadi bahaya tersendiri. Proyek-proyek bisa meluncur dalam hitungan menit, dan karena kurangnya regulasi internal, banyak dari mereka yang berakhir sebagai jebakan.

Tak sedikit pengembang yang bahkan tak punya roadmap jelas, apalagi produk nyata di balik token mereka. Yang dijual hanyalah cerita dan janji kosong.

Investor Ritel: Di Antara Mimpi dan Kenyataan Pahit

Bagi investor ritel, ini seperti masuk ke kasino dengan lampu neon menyilaukan. Semuanya tampak seru dan menjanjikan, tapi peluang menangnya kecil, terutama jika melawan pemain yang tahu kartu mana yang akan keluar.

Lebih lanjut lagi, dinamika pasar yang dikendalikan oleh segelintir pihak membuat sulit untuk membuat keputusan investasi yang rasional.

Bahkan analisis teknikal kadang tidak berguna jika harga dimanipulasi sejak awal. Situasi ini membuat banyak orang bertanya: apakah ekosistem memecoin ini benar-benar inklusif, atau hanya jadi permainan elitis berkedok komunitas?

Di tengah gelombang optimisme yang sering muncul di dunia kripto, penting untuk tetap berpikir jernih. Apalagi dalam ruang seperti memecoin, yang sering kali lebih mirip lotere daripada investasi.

Solana mungkin memberi ruang untuk kreativitas, tetapi tanpa pengawasan dan integritas, ia juga bisa jadi tempat berkembangnya jebakan finansial.

Karena pada akhirnya, tidak semua yang viral itu berharga. Dan kadang, yang cepat naik, lebih cepat lagi jatuhnya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait