Liquid, bursa kripto asal Jepang, yang menjadi mitra Gram Asia dalam public sale kripto GRAM buatan Telegram, mengumumkan rincian transaksi hasil penjualan kripto GRAM tersebut. Berdasarkan data di Etherscan, jumlah dana yang terkumpul mencapai 446.225.351,58 USDC atau setara dengan Rp6,3 triliun.
“Dana tersebut disimpan di cold wallet hingga kripto GRAM dirilis secara resmi oleh Telegram lalu didistribusikan kepada masing-masing investor,” sebut Liquid dalam pengumumanan resminya.
Namun ada kripto GRAM tambahan yang telah terjual, tetapi ditangani oleh bursa kripto mitra Liquid, yakni Upxide.com. Untuk yang satu ini, rincian dana yang terkumpul tidak diungkapkan.
Proses public sale kripto GRAM ini terbilang unik, karena tidak dilakukan oleh Telegram secara langsung, melainkan melalui startup Gram Asia yang mengklaim sebagai “hodler” terbesar di wilayah Asia. Padahal Telegram sendiri, termasuk Pavel Durov sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan resmi soal ini. Gram Asia diketahui berbasis di Korea Selatan dan bemitra dengan Liquid, bursa kripto yang kurang populer, tetapi legal di Jepang.
Soal kapan kripto GRAM akan didistribusikan juga masih samar-samar, sebab Telegram sendiri belum memastikan kapan main net blockchain TON akan diluncurkan.
Namun, sejumlah media mengabarkan uji coba publik terbatas terhadap main net blockchain itu, akan terlaksana bulan depan. [Liquid/red]