Di Tengah Bear Market, Proyek Kripto SeaDEX Terus Berkembang

Setelah menanti cukup lama, fitur pool, farm dan info dari proyek kripto SeaDex akhirnya berhasil diluncurkan beruturut-turut pada bulan Mei.

Di tengah bear market, proyek kripto ini justru terus berkembang guna menyambut pulihnya pasar dan kembalinya minat investor.

Menyusul fitur swap yang sudah hadir lebih dulu, pada bulan Juni ini SeaDEX merilis roadmap terbaru. Ini sekaligus menjawab keraguan dan rumor di tengah keadaan bear market saat ini.

Melalui roadmap terbaru, pada akhir kuartal kedua (Q2) ini SeaDEX menjelaskan rencana hingga tutup tahun 2022. Mulai dari minting baru, rencana besar SeaDEX Revamp, DEX Aggreation Multichain, launchpad, integrasi dan pengembangan stablecoin Asia Tenggara dan juga DAO.

Selain itu, transparansi SeaDEX juga patut diacungi jempol. Tidak hanya memperbarui roadmap, SeaDEX juga menjelaskan ada beberapa hal yang dihapus dari roadmap yang lama.

Pilihan proyek kripto ini untuk menjadi transparan tentu menambah kepercayaan dari para investor.

Minting Baru Dilakukan untuk Beradaptasi dengan Perubahan

Dari beberapa pembaruan yang terdapat pada roadmap anyar tersebut, keputusan untuk minting baru menjadi yang paling kontroversial.

Minting baru sudah mulai dilakukan per tanggal 13 Juni 2022. Ini adalah langkah pertama yang dilakukan setelah merilis roadmap terbaru.

Dasar dari keputusan tersebut adalah perubahan yang tadinya tokenomi SeaDEX hanya dibuat untuk pasar Indonesia, kini sekarang berkembang dan fokus ke pasar yang lebih besar, yakni pasar Asia Tenggara.

Rencana minting baru ini juga sangat jelas. SeaDEX mengatakan akan ada total 230 juta token yang akan di minting, 210 juta di antaranya akan dikunci, serta didistribusikan sebanyak 4,16 persen setiap bulannya selama 24 bulan (2 tahun). Sisanya, 20 juta, akan dikunci selama dua bulan.

Tujuan minting baru adalah untuk mencari partner bisnis di kawasan Asia Tenggara. SeaDEX mengalokasikan 100 juta token dengan mekanisme vesting 4,16 persen setiap bulannya, yang bertujuan untuk menyediakannya alokasi dan berubahnya SeaDEX menjadi sebuah aggregator.

Nantinya, diharapkan SeaDEX akan mampu membantu bisnis atau proyek kripto untuk berkembang di wilayah Asia Tenggara.

Selain itu, SeaDEX mengalokasikan 110 juta token atau 11 juta token untuk setiap negara dengan mekanisme 4,16 persen distribusi setiap bulannya.

Nantinya, setiap pemimpin komunitas dari masing-masing negara akan mengambil keputusan untuk mendistribusikan dengan cara yang terbaik dengan tujuan mengembangkan SeaDEX menjadi lebih besar.

Setelah proses minting usai, mekanisme minting akan ditiadakan dan total supply token aslinya, SEAX, akan berhenti di 500 juta token.

SeaDEX Revamp adalah Bukti Keseriusan Proyek Kripto untuk Berkembang

Setelah meluncurkan fitur-fitur terbaru secara beruntun, proyek ini pun belum berhenti.

Yang terbaru, SeaDEX mengatakan akan ada Pengembangan SeaDEX Versi 2. Ini akan menjadi platform yang akan menjadi kombinasi dari Tradingview, Coingecko, Lunar Crush dan Agregator DEX seperti 1 Inch.

Ini akan menjadi platform dengan antarmuka yang mudah digunakan, terlebih untuk para pemula.

Tidak hanya akan menjadi Agregator BSC DEX, SeaDEX juga akan menjadi agregator dari ETH, AVAX dan lebih banyak lagi koin dari blockchain layer 1. Mari kita saksikan. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait