Bursa kripto Nucex yang berbasis di Jakarta Pusat menduga seorang nasabahnya melakukan kecurangan trading. Kepada BlockchainMedia, CEO Nucex Irfan Mulia mengatakan, pada Kamis (4/10), tim keuangannya menemukan aksi jual seorang nasabah yang bisa meraup cuan hingga 2000 persen dalam waktu setengah jam saja. Nucex akhirnya memblokir akun nasabah tersebut dan memintanya untuk melakukan konfirmasi perihal itu.
“Kami menemukan kecurangan yang dilakukan olehnya. Berdasarkan catatan kami, nasabah itu awalnya bermodal Rp20 juta. Setelah melakukan trading, dia akhirnya dapat untung Rp400 juta hanya dalam waktu setengah jam. Bagi kami ini sangat janggal. Saya selaku CEO memutuskan untuk memblokir akunnya,” kata Irfan.
Menurut Irfan, pihaknya juga sudah mengirimkan surel kepada bersangkutan untuk menyelesaikan masalah ini di kantor kami. Kami sedang menunggu konfirmasi dari yang bersangkutan, namun hingga saat ini belum ada kabar. Lanjut Irfan, pihaknya akan tetap bersedia membayarkan Rp400 juta itu, jika nasabah bisa menjelaskan secara terperinci tentang transaksi yang mencurigakan itu.
Setelah BlockchainMedia melakukan penelusuran pada Kamis malam, nasabah itu bernama Michael Valerie Utama, yang diduga oleh Nucex telah melakukan transaksi tidak wajar tersebut.
BlockchainMedia pun sepakat berbincang di grup Telegram yang khusus dibuat untuk melakukan konfirmasi. Michael kemudian mengajak rekannya, Dean Nieckolas untuk bergabung di grup itu. Selama perbincangan, Dean lebih banyak mendominasi, menyampaikan duduk persoalannya.
Dean mengakui, ia dan Michael melakukan trading secara bersama-sama di Nucex dengan menggunakan akun yang berbeda. Tetapi Dean dan Michael membantah telah untung hingga 400 juta dalam setengah jam.
“Tidak. Yang benar adalah kami trading mulai sore pukul 5 hingga 2 dini hari. Kami juga belum hitung profit yang kami peroleh. Kan, akunnya diblokir. Saya ingin mengatakan begini. Di Nucex itu ada koin namanya PTS. Nah, PTS ini memiliki dua pair, masing-masing adalah PTS/IDR dan PTS/BTC. Kemudian kami ketahui, jikalau melakukan trading antara kedua pair itu, maka kami akan mendapatkan keuntungan, karena terdapat selisih harga. Apakah itu salah? Kami melakukan trading sebagaimana lazimnya trading di market lain. Dan fasilitas itu memang disediakan oleh Nucex. Kami tidak berbuat curang atau melakukan pembobolan sistem,” kata Dean.
Dean dan Michael mengaku bukan tak mau mendatangi kantor Nucex untuk memberikan klarifikasi.
“Kebetulan Michael kan kerja kantoran dan saya buka toko di luar Jakarta. Kami sudah ada atur janji bertemu pada hari Minggu. Tapi dari pihak Nucex tidak ada tanggapan. Saya juga sudah berkali-kali menelepon ke kantor Nucex dan mengatakan kepada saya nanti akan dihubungi. Tetapi sampai saat ini tidak ada. Yang juga sangat kami sesalkan, melalui surel pihak Nucex meminta kami menandatangani surat pernyataan bahwa kami bersalah,” ujar Dean.
Setelah BlockchainMedia menghubungi kembali pada Jumat (5/10) pagi, Michael mengatakan pertemuan akan dilakukan Senin pekan depan di Kantor Nucex, Jakarta Pusat. [ptrs]