Digidoy Comics asal Medan, Indonesia, terverifikasi sebagai author/artist di toko NFT (Non-Fungible Token) daVinci. Toko itu bertenaga blockchain Harmony, memastikan biaya penerbitan (minting) NFT gratis dan diproses instan.
“Dengan bangga kami menyampaikan, Digidoy Comics sudah terverifikasi sebagai author/artist di daVinci. Verifikasi adalah aspek penting untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan terhadap konsumen dan kolektor NFT, bahwa Digidoy Comics adalah pemilik sah karya seni digital yang diterbitkan dalam bentuk NFT di daVinci,” kata Arief Siregar Pendiri Digidoy Comics, Senin (19/4/2021) di Medan.
Dengan terverifikasinya Digidoy Comics di daVinci, memastikan pula mereka sebagai seniman komik pertama di Indonesia yang masuk ranah NFT yang terus naik sejak tahun 2020.
“NFT memberikan ruang yang sangat besar bagi seniman di Indonesia untuk terus berkarya. Dibandingkan dengan blockchain lainnya untuk menerbitkan NFT, perkara biaya, blockchain Harmony terbilang cepat, bahkan gratis. Anda hanya perlu terbeban biaya transaksi menggunakan aset kripto ONE saja, dan itu juga murah sekali,” ujar Arief.
Tentang Blockchain Harmony
Harmony adalah blockchain berbasis sharding yang sepenuhnya terukur, aman dan hemat energi.
Harmony mengatasi masalah blockchain yang ada dengan menggabungkan hasil penelitian terbaik dan praktik teknik dalam sistem yang diatur secara optimal.
Harmony menyediakan platform konsensus dengan throughput tinggi, latensi dan biaya rendah yang dirancang untuk menggerakkan ekonomi terdesentralisasi di masa depan.
Fokus teknis Harmony adalah pada resharding dan mengamankan staking dengan keacakan yang terdesentralisasi.
Selain itu, Harmony juga menerapkan perutean lintas-shard yang optimal dan propagasi block yang cepat.
Secara khusus, Harmony membuat terobosan dalam aspek-aspek berikut: Fully Scalable:
Secure Sharding, Efficient and Fast Consensus dan Consistent Cross-Shard Transactions:
Harmony didukung oleh token ONE, yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam ekosistem dan berfungsi sebagai mekanisme pembayaran.
Dengan menggunakan blockchain Harmony, para developer dan pebisnis dapat menciptakan keselarasan dalam tujuan dan insentif dari berbagai pemangku kepentingan.
Manual dan Komputer
Digidoy Comics menyebut dirinya sebagai “Intellectual Properties Brand” atau lazim disebut dengan “IP Brand”. Itu merujuk pada karya-karya intelektual bermutu, salah satunya dalam bentuk visual yang lokal dan khas.
Digidoy Comics tak sepenuhnya bertumpu menggambar menggunakan Photoshop di komputer.
Semua gambar dibuat dalam bentuk sketsa terlebih dahulu di atas kertas. Kemudian dipindai, lalu dilakukan perwarnaan dan penyempurnaan di komputer.
Me-Medan-kan Dunia
Sejak didirikan pada tahun 2014, karya visual Digidoy Comics memang berkonten lokal Medan.
Kalaupun ada peristiwa nasional dan internasional yang sedang hangat, Digidoy Comics menyematkan unsur-unsur lokal Medan ke dalamnya.
Arief berniat untuk “Me-Medan-kan” Dunia, merangsang banyak kota di dunia untuk terus mengedepankan unsur-unsur kelokalannya.
Digidoy Comics dikenal sangat produktif. Hampir setiap hari memamerkan karya visual mereka di media sosial, seperti Facebook dan Instagram.
Selain berkarya dengan karakter mereka sendiri, sejumlah perusahaan besar kerap menggunakan jasa mereka.
Biasanya perusahaan-perusahaan itu menggunakan karya visual Digidoy Comics untuk kebutuhan pemasaran dan kampanye sosial lainnya.
“Misalnya beberapa hari lalu soal kehebohan duel catur Dewa Kipas versus GM Irene. Kami menerjemahkan itu dengan ciri khas kami. Jadilah 4 karakter utama Digidoy (Digi, Doy, Dev dan Coki) duduk berjejer di atas buah catur. Berjudul Gara-gara Dewa Kipas, kami lengkapi dengan kalimat khas Medan: ‘Gara-gara Dewa Kipas! Aku tau pemaen catur ada yang cantik, bukan bapack-bapack aja!‘,” imbuh Arief.
Arief juga mengatakan bahasa-bahasa slank di Medan memang mengadopsi bahasa-bahasa asli Inggris dan Belanda.
“Istilah ‘raun-raun’ yang merujuk pada kegiatan ‘jalan-jalan’ misalnya, berasal dari bahasa Inggris, yakni ‘round a round’,” sebutnya.
Diakui Secara Nasional
Beberapa tahun lalu, Digidoy Comics menjadi peserta dalam program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mendorong karya seni visual lokal dapat lebih dihargai.
“Keikutsertaan kami di program itu membuktikan jerih payah kami dalam bervisual, sekaligus bentuk pengakuan secara nasional,” aku Arief yang sejak tahun 2019 pesanan pembuatan visual branding untuk perusahaan-perusahaan besar mulai berkurang.
Sebelumnya sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) “rajin” menggunakan jasa Digidoy Comics untuk kebutuhan promosi atau sekadar untuk kampanye sosial.
Untuk menyiasati “sepi orderan” itu, Arief dan kawan-kawan harus pintar-pintar memutar otak.
“Ya, kemerosotan ekonomi saat ini memang tak bisa dihindari. Jurus kami, salah satunya lewat penjualan kaos, sepatu dan makanan di situs kami. Tentu saja juga bergambar khas Digidoy,” ucapnya.
Apa Itu NFT?
NFT (Non-Fungible Token) pada prinsipnya adalah sertifikat unik dan hanya satu-satunya terhadap benda digital ataupun benda-benda fisik. Sertifikat digital itu dicatatkan di blockchain secara permanen.
Sertifikat berupa kode program yang disebut dengan smart contract. Karena blockchain pada dasarnya mentransfer data digital di Internet, maka kode program itu disebut dengan “token”.
Disebut token, karena di dalam smart contract itu, sudah ditentukan banyak hal, mulai dari nama dan bentuk bendanya, harga, nama pembuat, sampai jadwal waktu lelang dilangsungkan dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, NFT adalah bukti sah dan meyakinkan atas kepemilikan sebuah objek. Dan itu bisa diverifikasi dengan mudah di blockchain.
Dengan seseorang membeli NFT yang mewakili satu karya seni, maka ia diberikan keyakinan tambahan, bahwa karya itu memang dibuat oleh sang seniman.
Ada kalanya, beberapa NFT yang dibeli disertai dengan pengiriman file aslinya. [red]