IKLAN
Banner IUX

Memahami Istilah Digital Asset Treasury (DAT) yang Lagi Hits

Banner IUX

Digital asset treasury (DAT) semakin populer karena dianggap sebagai cara baru perusahaan mengelola keuangan aset digital (crypto). Melalui pendekatan ini, perusahaan bisa memaksimalkan performa keuangan mereka dengan mendapatkan eksposur dunia crypto. Untuk memahaminya lebih lanjut, yuk simak penjelasan berikut ini!

BACA JUGA: Mengenal Perusahaan Grayscale, Raksasa Investasi Aset Kripto

Apa Itu Digital Asset Treasury?

Digital asset treasury adalah praktik perusahaan dalam membeli, menyimpan, dan mengelola aset kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.

Secara sederhana, digital asset treasury bisa dianggap sebagai cara perusahaan menaruh sebagian dananya di aset digital, bukan hanya di uang fiat atau surat berharga. Misalnya, mereka membeli Bitcoin sebagai pelindung nilai dari inflasi, Ethereum untuk eksposur ke dunia DeFi, dan stablecoin untuk menjaga likuiditas.

Melansir laman Bitwave, lewat strategi ini perusahaan tidak sekadar menyimpan aset, tapi juga bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui staking, pinjaman aset, atau kerja sama dengan protokol DeFi. Jadi, digital asset treasury adalah jembatan antara manajemen keuangan tradisional dan peluang baru dari dunia blockchain.

BACA JUGA:  Apa Itu Ledger Crypto? Sistem Pencatatan Blockchain yang Wajib Kamu Tahu!

Kenapa Digital Asset Treasury Ada?

Munculnya digital asset treasury menunjukkan bahwa kripto bukan lagi sekadar spekulasi untuk investor ritel, tapi sudah menjadi strategi keuangan bagi perusahaan publik dan institusi besar. Bagi pengelola keuangan seperti controller, akuntan, dan treasury manager, tantangannya adalah bagaimana mengelola aset digital dengan standar kontrol, pelaporan, dan tata kelola yang sama ketatnya seperti keuangan tradisional.

Dengan pendekatan yang tepat, DAT bisa membantu perusahaan mendiversifikasi neraca keuangan, melindungi nilai dari risiko inflasi, hingga mempersiapkan strategi treasury yang relevan di tengah ekonomi yang semakin digital. Selain itu, bagi investor institusional yang terikat aturan ketat, DAT berfungsi sebagai “jembatan” untuk mendapat eksposur ke aset kripto tanpa harus berurusan langsung dengan crypto wallet, private key, atau risiko teknis lainnya.

Jadi Narasi Baru di 2025

Komposisi Aset Perusahaan Digital Asset Treasury
Per 28 Juli 2025, perusahaan Digital Asset Treasury (DATCO) tercatat menguasai lebih dari 791 ribu BTC dan 1,3 juta ETH, dengan nilai pasar masing-masing sekitar US$93 miliar dan US$5 miliar. Foto: Galaxy Research

Tahun 2025 membawa pergeseran besar di industri kripto. Setelah hype NFT dan meme coin meredup karena kurangnya utilitas nyata, investor mulai mencari instrumen yang lebih solid dan berjangka panjang. Di sinilah digital asset treasury tampil sebagai narasi baru.

Bitcoin kini dianggap sebagai “emas digital” dengan imbal hasil lebih tinggi dan sifat tahan sensor. Ethereum menguasai sektor DeFi dan real-world assets (RWA). Solana membuktikan diri dengan kecepatan transaksi ekstrem. Semua ini menjadikan digital asset treasury relevan dan menarik bagi investor yang ingin terhubung ke crypto dengan basis fundamental yang lebih kuat.

BACA JUGA: Koin Metaverse: Pengertian, Prospek, dan Rekomendasi untuk 2025!

Cara Kerja Digital Aset Treasury Company

Digital asset treasury company bekerja dengan cara mengumpulkan modal dari investor, lalu menggunakan dana tersebut untuk membeli dan menyimpan aset kripto di neraca perusahaan.

Melansir laman Blog TON, cara kerja DAT berbeda dengan manajer investasi tradisional. Perusahaan DAT lebih fokus membangun portofolio kripto untuk dirinya sendiri alih-alih mengelola dana klien.

Biasanya mereka melakukan IPO atau melepas saham baru bagi perusahaan publik yang sudah melantai di bursa efek, lalu memakai dana hasil penjualan saham atau obligasi untuk membeli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, atau Solana. Harga saham perusahaan DAT  kemudian cenderung mengikuti nilai aset kripto yang mereka miliki, bahkan kadang diperdagangkan dengan premium karena faktor kepercayaan dan kepatuhan regulasi.

Selain hanya menyimpan aset, banyak DAT modern juga punya sumber pendapatan tambahan. Misalnya, mereka ikut staking di jaringan Proof-of-Stake untuk mendapat imbal hasil, menjalankan program lending dengan meminjamkan kripto ke institusi, atau bermitra dengan protokol DeFi untuk peluang baru.

Perusahaan seperti Strategy bahkan menerbitkan obligasi konversi atau saham baru ketika valuasi sedang tinggi, sehingga bisa menambah jumlah aset kripto yang mereka kuasai.

BACA JUGA: Begini Cara Michael Saylor Beli Bitcoin Cuma Modal Dengkul!

Perbedaan DAT Company dengan Traditional Treasury Companies

Perbedaan utama antara DAT company dan traditional treasury companies terletak pada jenis aset yang mereka kelola: DAT company fokus pada aset digital (kripto), sementara treasury tradisional mengelola aset fiat seperti cash, obligasi, dan instrumen keuangan konvensional.

Melansir laman Halborn, treasury tradisional biasanya bertugas menjaga arus kas perusahaan, mengelola investasi rendah risiko, serta bekerja sama dengan bank untuk melindungi aset keuangan. Fokusnya ada pada kestabilan dan keamanan dalam sistem keuangan tradisional. Sebaliknya, digital asset treasury hadir dengan pendekatan baru: mereka membeli dan menyimpan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, stablecoin, token RWA, hingga NFT.

Jumlah Bitcoin yang di-hold Strategy
Hingga 15 September 2025, Strategy memegang 638.985 Bitcoin dengan harga rata-rata US$73.913 per Bitcoin.

Contoh nyatanya adalah Strategy (sebelumnya MicroStrategy) yang awalnya perusahaan software biasa, tapi berubah menjadi salah satu pionir DAT company setelah agresif menimbun Bitcoin sejak 2020, hingga nilai perusahaannya melonjak tajam.

BACA JUGA:  Memahami Istilah Testnet Crypto dan Perbedaannya dengan Mainnet

Jembatan Masa Depan Keuangan Digital

Digital asset treasury bisa dibilang jadi jembatan baru antara dunia keuangan tradisional dan aset kripto. Bedanya dengan treasury biasa ada di fokus asetnya, kalau yang tradisional pegang kas dan obligasi, DAT menyimpan Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lain sebagai strategi utama. Dengan model ini, investor bisa ikut terhubung ke pasar crypto tanpa perlu urus wallet atau private key.

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait