Contoh Header Banner Blockchainmedia

Dikira Gak Akan Ketahuan, Alamat BTC Strategy Tersingkap Juga

Selama ini, Michael Saylor dikenal teguh pada satu prinsip, jangan pernah beberkan alamat dompet Bitcoin milik perusahaannya. Dalam beberapa kesempatan, ia bahkan menyamakan tindakan itu dengan “memublikasikan rekening bank anak-anak.”

Tapi kini, prinsip itu tampaknya mulai terkikis, bukan oleh Saylor sendiri, melainkan oleh pihak ketiga yakni Arkham Intelligence.

Di dunia kripto, di mana transparansi blockchain dianggap sebagai kekuatan utama, langkah Arkham bukan cuma soal membongkar alamat. Ini semacam tantangan terbuka terhadap batas antara transparansi publik dan perlindungan privasi.

Alamat BTC Strategy Terkuak

Baru-baru ini, Arkham mengumumkan bahwa mereka berhasil mengidentifikasi 70.816 Bitcoin yang terhubung langsung dengan perusahaan Strategy (sebelumnya MicroStrategy).

“Kami telah mengidentifikasi 70.816 BTC tambahan milik Strategy, sehingga total kepemilikan BTC MSTR yang kami identifikasi menjadi US$54,5 miliar. Kami adalah yang pertama mengidentifikasi kepemilikan ini secara publik,” ungkap tim Arkham.

Dalam analisis lanjutan, Arkham mengklaim bahwa mereka telah mengidentifikasi total sebanyak 454.231 BTC milik Strategy, termasuk yang disimpan di luar sistem kustodian seperti Coinbase Prime sebanyak 327.000 BTC.

Juga, sebagian besar dari kepemilikan ini, sekitar 107.000 BTC, ternyata berada di bawah kustodian Fidelity Digital Assets, di mana Fidelity tidak memisahkan penyimpanan, sehingga BTC ini tidak muncul di entitas Strategy.

Meski jumlah itu sangat besar, Arkham menegaskan bahwa itu baru mencakup sekitar 96 persen dari total kepemilikan BTC Strategy yang diumumkan secara publik.

Dengan kata lain, masih ada sebagian alamat yang belum berhasil diidentifikasi secara terbuka, membuktikan bahwa meskipun blockchain transparan, tidak semua jejak bisa dilacak sepenuhnya dengan mudah.

Tentunya, apa yang dilaporkan Arkham bukan hanya menegaskan pencapaian mereka, tapi juga secara tidak langsung menantang argumen klasik Michael Saylor soal privasi dalam penyimpanan kripto.

Antara Privasi dan Transparansi

Saylor selama ini memang mengambil pendekatan berbeda dibanding pelaku industri lain. Ia lebih memilih audit tradisional oleh firma besar ketimbang membuka detail alamat dompet. Alasannya cukup masuk akal, demi keamanan.

Namun, di sisi lain, pendekatan seperti yang dilakukan Arkham menunjukkan bahwa di era blockchain, jejak keuangan digital sulit sepenuhnya ditutupi.

Meski dompet tidak memiliki nama pengguna layaknya rekening bank, pola transfer, interaksi antar alamat dan keterkaitan dengan bursa kustodian membuat pelacakan jadi sangat mungkin dilakukan.

Dalam konteks ini, pertanyaan pun muncul, apakah privasi di blockchain benar-benar bisa dijaga, atau hanya ilusi bagi mereka yang tidak cukup dalam menggali data?

Pergerakan Saham dan Efek Jangka Pendek

Tidak bisa dipungkiri bahwa pengungkapan seperti ini punya dampak langsung ke pasar. Pada hari di mana laporan Arkham dirilis, saham Strategy, dengan ticker MSTR, mengalami penurunan sebesar 2,14 persen dan ditutup di angka US$364,25.

Meskipun fluktuasi harga saham bisa dipicu oleh berbagai faktor, ada kemungkinan bahwa ketidaknyamanan investor terhadap potensi risiko keamanan turut menyumbang tekanan jual.

Namun demikian, sebagian analis melihat sisi positif dari keterbukaan ini, minimal, publik jadi tahu seberapa besar eksposur Bitcoin perusahaan tanpa harus bergantung pada pernyataan resmi semata.

Apa yang dilakukan Arkham sebenarnya bukan sulap. Mereka menggunakan kemampuan analitik blockchain untuk mengurai benang kusut transaksi dan memverifikasi alamat. Dalam dunia yang transaksinya dicatat secara permanen di buku besar publik, bisa dibilang blockchain itu seperti CCTV digital.

Dan jika ada yang cukup gigih untuk menyatukan potongan-potongan informasi itu, kebenaran hampir pasti akan muncul ke permukaan. Bahkan meski sang pemiliknya memilih diam.

Bagi sebagian pengamat, ini bukan sekadar soal alamat dompet. Ini tentang realita baru bahwa kepemilikan aset digital, sekecil atau sebesar apa pun, pada akhirnya akan terbuka jika seseorang cukup bertekad untuk mencari tahu.

Jadi, meski Saylor mungkin enggan bicara soal alamat BTC-nya, tampaknya blockchain dan tim seperti Arkham tidak akan pernah kehabisan cara untuk berbicara. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait