Discas Vision, proyek aplikasi media sosial berbasis blockchain, bagi-bagi kripto DISC gratis kepada 100 ribu mahasiswa Indonesia. Ada pula 1 unit iPhone 12 bagi 1 pemenang beruntung.
“Saat ini kami menggelar program bagi-bagi kripto DISC secara gratis kepada 100 ribu mahasiswa Indonesia. Ini adalah bagian dari edukasi Discas Vision untuk memperluas adopsi kripto di Tanah Air, khususnya DISC punya manfaaat sebagai tabungan masa depan,” ujar Deni Agus, Pendiri Discas Vision melalui WhatsApp, Minggu (4/7/2021).
Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, DisCas Vision berbagi kripto kepada mahasiswa di Riau. Menurut Agus, itu adalah bagian dari kerjasama pihaknya dengan kampus STMIK GICI Batam, agar mahasiswa memahami manfaat kripto di ranah teknologi blockchain.
DISC (berbasis Blockchain Smart Chain) sendiri diterbitkan pada April 2021 lalu dan diperdagangkan di decentralized exchange (DEX) PancakeSwap.
Pada Kamis (24/6/2021) petang, berdasarkan data Coinmarketcap.com, harga berkisar Rp41.600. Per Minggu malam, (4/7/2021), sekitar Rp37.507 di peringkat pasar ke-4302.
Aplikasi Bertenaga Blockchain
Discas Vision fokus pada pengembangan aplikasi media sosial bertenaga blockchain. Agus mengklaim aplikasi itu bisa menekan jumlah hoax di Internet.
“Teknologi blockchain memastikan setiap data yang sudah terekam tidak bisa diubah lagi, termasuk data identitas pengguna aplikasi, konten dan lain sebagainya. Inilah yang memastikan sumber informasi di media sosial dapat terus diperiksa silang,” sebut Agus.
Lolos Audit Techrate
Sembari menanti hasil audit smart contract oleh Certik, Agus memastikan smart contract aplikasi dan token mereka sudah lulus audit oleh TechRate per Juni 2021 lalu.
Perusahaan TechRate telah mengaudit ribuan proyek blockchain-aset kripto.
DisCas Vision has just received a report on our Smart Contract Security Audit from TechRate Audit Company. We are overjoyed to discover that there are no high, medium, or low severity issues, as predicted. pic.twitter.com/eAtKSAeQKx
— DisCas (@DisCasVision) June 24, 2021
“Proses audit smart contract memastikan semua kode program aplikasi kami, termasuk yang terkait token DISC, benar-benar aman, sehingga tak ada celah keamanan. Smart contract adalah bagian sentral di sistem dan juga berjalan di blockchain,” sebutnya.
Jajaki Kerjasama Lintas Sektor Bisnis
Selain di bidang pendidikan, saat ini DisCas Vision juga sedang menjajaki peluang kerjasama di beberapa industri seperti penerbangan, mall dan hotel.
“Ini penting untuk memperluas adopsi kripto DISC kepada masyarakat umum lainnya, tak hanya di sektor pendidikan. Sebelumnya kami berdiskusi dengan pihak Grand Sydney Hotel Batam, serta Grand Mall Batam. Selain itu perbincangan intensif dengan salah satu perusahaan ground handling juga sudah kami lakukan. Perusahaan itu melayani lebih dari 30 maskapai domestik & internasional,” pungkas Agus. [red]