Binance mendirikan divisi analisis untuk menggarap laporan penelitian seputar kripto. Mutu kerja divisi ini diharapkan setara dengan mutu penelitian dari institusi lain, menurut rilis resmi yang diterbitkan Kamis (9/11), Cointelegraph melansir.
Divisi Binance Research itu bertugas menyiapkan laporan dengan tujuan meningkatkan transparansi dan memperbaiki mutu informasi di sektor teknologi blockchain dan kripto. Divisi tersebut sudah meneliti dan merilis dua laporan mendalam tentang blockchain desentralistik yang mendukung smart contract dan aplikasi terdistribusi, serta solusi skalabilitas untuk Ethereum (ETH). Binance Research berencana merilis laporan secara rutin setiap minggunya.
Berdasarkan penelusuran BlockchainMedia, kedua proyek yang sudah diteliti oleh divisi itu adalah Loom Network dan GoChain. Loom Network adalah solusi Layer-2 untuk skalabilitas Ethereum menggunakan jaringan sidechain DPoS (Delegated Proof of Stake) sehingga memungkinkan penciptaan aplikasi dan game desentralistik dengan banyak pengguna. GoChain adalah blockchain dengan performa tinggi dan biaya rendah yang sudah memasuki mainnet sejak Mei 2018.
Selain kedua proyek tersebut, laporan berikutnya yang sedang digarap Binance Research adalah PundiX, platform peranti keras dan lunak melancarkan pembayaran kripto. Presiden PundiX adalah Constantin Papadimitrou yang pernah menjadi CEO bagi dua perusahaan fintech Indonesia.
Binance Research bukanlah proyek pertama dari Binance yang melebihi tujuan semulanya. Pada awal Oktober, Binance mengumumkan pihaknya akan menyumbangkan semua biaya listing untuk amal, sekaligus mengizinkan para developer menyebut angka yang ingin mereka bayar, tanpa menuntut biaya minimal.
Menyusul berita tersebut, Binance memperkenalkan platform sumbangan berbasis blockchain yang dinamai Blockchain Charity Foundation (BCF). BCF menggunakan platform donasinya untuk menggalang dana demi membantu korban banjir dan longsor di Uganda Timur. Platform ini menerima sumbangan dalam Bitcoin (BTC), ETH dan Binance Coin (BNB).
Juga di Oktober, sayap modal ventura Binance, Binance Labs menanam modal jutaan dolar di proyek Contentos, sebuah ekosistem konten digital terdesentralisasi yang bertujuan membangun ekosistem desentralistik untuk transparansi dan monetisasi konten tanpa sensor atau penghapusan konten oleh pihak ketiga.
Didirikan di Tiongkok pada tahun 2014, Binance kini adalah bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan harian, yang bernilai sekitar US$796 juta di 9 November 2018, menurut CoinMarketCap. Binance perlahan-lahan memperluas operasi perdagangannya ke negara-negara lain. Terbaru, Binance mengumumkan peluncuran bursa fiat-kripto di Uganda, sehingga penggunanya bisa membeli dua kripto besar, BTC dan ETH, menggunakan shilling Uganda.
Pada September, bursa tersebut mengumumkan uji coba beta bursa kripto-fiat di Singapura, yang tampaknya akan mendukung dolar Singapura. Pada bulan itu juga, Binance menandatangani Memorandum of Understanding dengan anak perusahaan fintech dan aset digital Bursa Efek Malta, MSX PLC untuk meluncurkan sebuah trading platform.
Pada Agustus, Binance LCX, usaha gabungan antara Binance dan Bursa Aset Kripto Liechtenstein (LCX) mengumumkan peluncuran bursa fiat-kripto di Lichtenstein. [ed]