Komunitas kripto telah dihebohkan dengan berita seputar Do Kwon, Pendiri Terraform Labs (TFL), yang sedang berhadapan dengan sejumlah tantangan hukum sambil terus melakukan transfer besar-besaran untuk Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Beberapa spekulasi muncul mengenai apakah transfer ini bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk biaya hukumnya yang semakin meningkat. Perkembangan ini menarik perhatian para analis dan menjadi topik menarik di dunia kripto.
Do Kwon Rajin Jual BTCÂ
Berdasarkan laporan Bitcoinist, meskipun tengah dipenjara di Montenegro, Do Kwon tetap aktif dalam dunia kripto.
Menurut data on-chain yang diverifikasi oleh media berita Korea Selatan, rekan-rekan Kwon terlibat dalam penjualan BTC terkait Luna Foundation Guard (LFG), setelah sebulan lalu mentransfer 5.292 BTC ke dompet lain.
Pergerakan dana dan transfer berikutnya tampak meningkat setelah penangkapan Kwon di Montenegro awal tahun ini.
Salah satu transaksi yang mencolok adalah Terraform Labs mentransfer 1,8 juta token Convex Finance (CVX) senilai sekitar IS$8,7 juta. Selain itu, alamat dompet bernama “bc1qs6” kini memegang 5.053,26 BTC senilai US$146 juta setelah transfer ke “bc1q42.”
Selain transfer ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengungkapkan bahwa Do Kwon dan Terraform Labs secara rahasia mentransfer 10.000 BTC ke dompet dingin selama krisis Terra-LUNA.
Selanjutnya, Kwon terus mentransfer BTC dari dompet dingin ke bank kripto Sygnum dan dilaporkan telah menarik jutaan dolar AS.
Transfer dan perpindahan dana yang berlanjut ini terjadi di tengah pertempuran hukum sengit antara SEC dan Terraform Labs Pte Ltd.
Dalam upaya untuk menolak gugatan SEC, pengacara yang mewakili Do Kwon dan Terraform Labs mengutip keputusan Hakim Torres dalam kasus SEC vs Ripple Labs.
Namun, Hakim Rakoff menolak argumen tersebut dengan menyatakan bahwa keputusan Hakim Torres tidak menjadi preseden dalam gugatan tersebut.
Permasalahan hukum Do Kwon dimulai ketika ia dijatuhi hukuman empat bulan penjara oleh pengadilan Montenegro karena menggunakan paspor palsu.
Namun, belum jelas apa yang akan menjadi langkah selanjutnya bagi Do Kwon setelah bebas dari penjara Montenegro. Ia dilaporkan berpotensi menghadapi hukuman penjara di beberapa negara.
Baik AS maupun Korea Selatan berusaha mengekstradisinya atas tuduhan penipuan yang terkait dengan kontribusinya pada keruntuhan Terraform Labs.
Namun, proses ekstradisi mungkin tidak berjalan mulus karena saat ini baik AS maupun Korea Selatan belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Montenegro.
Korea Selatan tampak menjadi tujuan yang mungkin bagi Do Kwon setelah dibebaskan, karena pengadilan tinggi Montenegro dilaporkan berusaha mengekstradisinya kembali ke negara asalnya.
Jika terbukti bersalah di Korea Selatan, pendiri Terra ini bisa menghadapi hukuman penjara hingga 40 tahun.
Sementara pertempuran hukum berlanjut dan tindakan Do Kwon di dunia kripto terus menarik perhatian, masa depan tetap tidak pasti bagi pendiri Terraform Labs ini.
Hasil dari persidangan dan dampak transfer aset kriptonya pada kasus keseluruhan akan terus dipantau oleh komunitas kripto global. [st]