Pendiri proyek kripto Terraform Labs, Do Kwon, dikabarkan akan segera bebas dengan memberikan jaminan uang setara Rp6,4 milyar.
Sebelumnya, Do Kwon telah ditangkap di Montenegro, Eropa Selatan, di mana dirinya telah diamankan di bandar udara Podgorica.
Saat itu, ia diduga telah menggunakan dokumen berisi identitas palsu. Ia bersiap untuk pergi ke Dubai dengan paspor Kosta Rika. Ia ditanggap bersama dengan Chief Financial Officer Terraform Labs, Han Chang-joon.
Sebelumnya, Do Kwon telah menghilang saat melawat ke Singapura pada April 2022, tepat sebelum token dan perusahaanya rontok.
Sejak itu, keberadaannya tidak diketahui, masuk dalam daftar red notice Interpol dan telah mendapatkan surat penangkapan dari Pengadilan Korea Selatan.
Do Kwon Akan Segera Bebas
Berdasarkan laporan Bitcoin News, Pengadilan tingkat pertama di Podgorica, Montenegro, telah menyatakan akan membebaskan Pendiri Terraform Labs tersebut dengan jaminan uang.
Pengadilan telah menerima jaminan sebesar 400.000 euro, setara Rp 6,4 milyar, sebagai jaminan untuk Do Kwon dan Han, sambil menunggu hasil persidangan mereka.
Keduanya pun dilarang untuk keluar dari apartemennya yang telah dijaga oleh polisi setempat.
“Mereka berjanji … mereka tidak akan bersembunyi sampai akhir prosedur pidana, bahwa mereka akan secara teratur menjawab panggilan pengadilan dan akan tersedia di alamat yang diajukan oleh pengacara mereka… Jika terdakwa melarikan diri atau melanggar tindakan pengawasan, jaminan akan dibatalkan,” ungkap Juru Bicara Pengadilan.
Meski telah memberikan jaminan, Do Kwon yang akan segera bebas tersebut masih mengakui bahwa dirinya dan Han tak bersalah atas dakwaan dari Pengadilan Podgorica.
Pihak berwenang di Korea Selatan dan AS pun saat ini tengah mencari cara untuk ekstradisi Do Kwon dan Han, sehubungan dengan jatuhnya Terraform Labs dan dua tokennya, USTC dan Luna Classic (LUNC).
Sebelumnya, Do Kwon dilaporkan telah menolak untuk mengungkap nilai asetnya, saat ia ditanya bagaimana caranya membayar jaminan ke Pengadilan Podgorica.
Diduga, Pendiri Terraform Labs tersebut telah menyimpan uang dalam jumlah besar dari hasil penipuan kripto yang ia lakukan di balik runtuhnya Terra dan dua tokennya. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.