Pada Minggu, (28/10) kemarin, perusahaan penyedia layanan sistem tanda tangan elektronik, DocuSign mengumumkan telah sepakat bergabung dengan Enterprise Ethereum Alliance. Keputusan itu adalah tindak lanjut atas keterlibatan DocuSign dalam teknologi blockchain bersama Visa sejak tahun 2015 silam.
Menurut siaran pers yang diterbitkan di website DocuSign, perusahaan yang bermarkas di San Fransisco itu, menilai dengan menggunakan blockchain Ethereum, sejumlah dokumen elektronik miliknya akan disimpan di “lingkungan yang netral”.
“Karena tidak dikendalikan oleh entitas khusus, maka blockchain Ethereum adalah solusi yang ideal,” tulis DocuSign.
Mereka menambahkan, pengguna layanan DocuSign manapun dapat memverifikasi keutuhan dan keaslian dokumen di sistem DocuSign dengan cara membandingkan dengan data serupa yang ada di blockchain.
“Dengan merancang smart contract khusus, isi dokumen yang asli tidak tidak bisa diakses oleh publik. Ini demi kenyamanan privasi pengguna,” kata DocuSign.
Lebih jauh lagi, DocuSign merasa smart contract yang didukung blockchain memungkinkan sebuah perusahaan asuransi mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mengeksekusi langkah penting secara lebih cepat.
“Smart contract yang diterapkan oleh perusahaan asuransi pertanian misalnya, dapat memasukkan variabel data cuaca dari Internet. Jika suhu mencapai di atas 85 derajat Fahrenheit pada April, maka smart contract akan secara otomatis menjalankan perintah pembayaran kepada nasabah,” katanya.
Pada tahun 2015 DocuSign telah bekerjasama dengan Visa dalam membuat rancangan kontrak dan pembayaran berbasis blockchain. Dalam ilustrasi berupa video, ditunjukkan penerapannya dalam transaksi peminjaman sebuah mobil. Menggunakan aplikasi di dalam mobil, calon peminjam, yang merupakan pengguna layanan DocuSign dapat menyetujui perjanjian peminjaman mobil, layanan asuransi dan pembayaran menggunakan kartu kredit Visa. Semua transaksi tersebut digambarkan disimpan pada Blockchain Ethereum. [vins]