Menengok performanya hingga hari ini, pertanyaan tentang apakah Dogecoin (DOGE) sudah game over kian bermunculan.
Diciptakan pada tahun 2013 sebagai lelucon, Dogecoin dengan cepat mendapatkan popularitas dan muncul sebagai salah satu aset kripto yang paling dibicarakan di pasaran.
Nasib DOGE
Berdasarkan laporan Watcher News, Dogecoin dengan cepat telah meraup popularitas di kalangan komunitas online.
Aset kripto ini mendapatkan daya tarik di platform media sosial seperti Reddit, di mana pengguna mulai menggunakan kripto ini untuk memberikan tip satu sama lain atas konten yang mereka hasilkan.
Akibatnya, sifat yang menyenangkan dan penuh kegembiraan dari Dogecoin menarik perhatian audiens yang lebih muda, dan dengan cepat menjadi simbol dunia kripto.
Dan pada tahun 2014, Dogecoin menjadi berita ketika komunitasnya mengumpulkan US$50.000 untuk mengirim tim bobsled Jamaika ke Olimpiade Musim Dingin.
Acara tersebut meningkatkan popularitas Dogecoin lebih lanjut dan menjadikannya simbol kemurahan hati dan semangat komunitas.
Yang utama, salah satu alasan di balik lonjakan popularitas Dogecoin adalah keterlibatan CEO Tesla, Elon Musk.
Musk sering kali memberi tweet tentang Dogecoin, berbagi meme dan lelucon sambil menunjukkan dukungannya terhadap memecoin pertama di dunia tersebut.
Beberapa tweet-nya memiliki dampak yang signifikan terhadap harga Dogecoin, dengan nilai kripto ini meningkat setiap kali Musk memberi tweet tentangnya.
Pada bulan Mei 2021, Musk muncul di acara Saturday Night Live dan menyebut Dogecoin dalam monolognya. Hal ini menyebabkan harga Dogecoin melonjak dan mencapai rekor tertinggi sebesar US$0,69.
Namun, harga Dogecoin kemudian jatuh dengan cepat, membuat banyak investor bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Dogecoin. Beberapa mengira bahwa DOGE sebenarnya sudah game over.
Setelah mencapai rekor tertingginya, harga Dogecoin mulai menurun dan terus turun dalam beberapa bulan berikutnya.
Selain itu, pasar kripto secara keseluruhan juga mengalami penurunan, yang mempengaruhi harga Dogecoin. Ini adalah masa crypto winter.
Media sosial dan komunitas online turut memengaruhi penurunan Dogecoin, menjadi alasan lain mengapa aset ini mengalami penurunan.
Hal tersebut membuatnya menjadi volatil dan rentan terhadap skema pump-and-dump, di mana investor secara artifisial membesarkan harga kripto sebelum menjualnya untuk keuntungan besar.
Meskipun demikian, terlalu cepat untuk menyatakan Dogecoin sudah game over. Aset kripto lama dikenal karena volatilitasnya, dengan perjalanan Dogecoin yang telah ditandai oleh naik turun yang dramatis.
Meskipun harganya mengalami kemunduran, teknologi dasarnya dan dukungan komunitas untuk Dogecoin tetap ada.
Masa depan Dogecoin sangat bergantung pada minat dan keterlibatan terus-menerus dari komunitasnya, serta dinamika pasar kripto secara keseluruhan. [st]