Dogecoin Diambang Breakout, Siap Melesat ke US$0,20

Harga Dogecoin (DOGE) kembali menjadi sorotan setelah sejumlah analis dan data pasar menunjukkan potensi penguatan signifikan dalam waktu dekat.

Analis kripto Cobra Vanguard dari TradingView melaporkan bahwa pergerakan harga DOGE dalam time frame 1 jam saat ini berada dalam pola ascending triangle, yang dinilai menjanjikan.

Jika terjadi breakout dari pola tersebut dengan candle yang bullish, harga diprediksi dapat naik menuju US$0,20, mengikuti proyeksi teknikal berbasis pola AB=CD.

Sementara itu, data CoinMarketCap mencatat bahwa DOGE berhasil merebut kembali Simple Moving Average (SMA) 7-harinya di level US$0,168 dan kini menghadapi resistance penting di US$0,18.

Sekitar 8,94 persen dari total pasokan beredar terakhir berpindah tangan di kisaran harga ini. Apabila level tersebut dapat ditembus, kemungkinan akan memicu aksi short-covering, terlebih dengan volume perdagangan harian yang masih tinggi, yakni sebesar US$820 juta.

BACA JUGA  Ripple Labs Update, Pakar Hukum Angkat Bicara: Hakim Salah Tafsir

Potensi penguatan harga juga didorong oleh meningkatnya spekulasi terkait persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Dogecoin.

Analis Bloomberg memperkirakan peluang persetujuan DOGE ETF mencapai 90 persen pada Oktober 2025. Di sisi lain, platform prediksi terdesentralisasi Polymarket mencatat bahwa probabilitas persetujuan ETF tersebut telah meningkat menjadi 51 persen per Juli 2025.

Akumulasi Whale dan Adopsi Institusional Dorong Optimisme Dogecoin 

Selain faktor teknikal dan sentimen pasar, data on-chain menunjukkan adanya akumulasi besar-besaran oleh investor besar atau whale. Sejak Juni 2025, alamat-alamat wallet yang memegang antara 1 juta hingga 100 juta DOGE tercatat telah menambah kepemilikan sebesar 800 juta koin.

Sementara itu, kelompok investor dengan saldo antara 100 juta hingga 1 miliar DOGE telah membeli 3,4 miliar koin sejak Januari tahun ini. Akumulasi ini dipandang sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek jangka menengah DOGE.

BACA JUGA  Dogecoin, Shiba Inu dan Dogetti Siap Menopang Pertumbuhan Sektor Memecoin di Tahun 2023

Adopsi dari kalangan institusi juga turut mendorong pertumbuhan ekosistem Dogecoin. Jaringan Base, yang didukung oleh bursa kripto Coinbase, baru-baru ini meluncurkan wrapped DOGE untuk digunakan dalam protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Inisiatif ini membuka peluang baru bagi DOGE sebagai aset utilitas, bukan semata-mata sebagai alat spekulasi.

Tidak hanya itu, platform perdagangan derivatif Phantom juga telah meluncurkan produk perpetual berjangka berbasis DOGE dengan leverage hingga 40 kali. Produk ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi trader ritel dan memperbesar volume transaksi secara keseluruhan di pasar derivatif DOGE.

Lonjakan Aktivitas Pengguna Diiringi Penurunan Volume Spot

Meski sinyal positif terus berdatangan, beberapa indikator menunjukkan adanya kehati-hatian dari kalangan investor ritel. Data terakhir menunjukkan bahwa jumlah alamat aktif Dogecoin naik sebesar 39 persen dalam beberapa minggu terakhir.

BACA JUGA  Milyader Dogecoin Asal AS Ini Bersiap "All In" di Cardano (ADA)

Namun, pada saat yang sama, volume perdagangan spot DOGE tercatat turun 25 persen selama bulan Juni 2025. Penurunan ini menandakan adanya penurunan minat dari trader harian, yang diduga dipicu oleh kelelahan pasar atau menunggu kejelasan arah tren berikutnya.

Dengan kombinasi faktor teknikal, sentimen regulasi, aktivitas investor besar dan perkembangan utilitas, Dogecoin berada pada posisi yang dinilai strategis untuk potensi reli lanjutan. Namun, ketidakpastian pasar global dan potensi koreksi tetap menjadi perhatian utama, terutama di tengah tingginya volatilitas aset kripto. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait