Dolar AS Bergeming, Bitcoin Tembus US$30 Ribu

Dolar AS bergeming setelah sentimen pasar tenaga kerja AS, membawa harga Bitcoin melesat ke atas level US$30.000.

Sentimen tersebut membawa dorongan pada potensi kenaikan suku bunga The Fed bulan depan, membawa dolar AS mengungguli beberapa mata uang sepertin yen, euro dan poundsterling.

Sebelum melesat, harga Bitcoin (BTC) telah berkonsolidasi di wilayah antar level US$28.000 dan US$29.000, tanda investor masih mengharapkan posisi yang lebih tinggi. Itu kini telah terwujud.

Dolar AS Bergeming 

Berdasarkan laporan Reuters, dolar AS telah mampu membalikan pergerakan lesunya di akhir pekan kemarin, dengan dorongan kenaikan hebat dan terapresiasi 0,47 persen di awal pekan ini.

Kini, dolar AS bergeming setelah pedagang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan Mei mendatang.

Data pekerjaan AS terbaru menunjukkan adanya geliat para pebisnis AS yang mempekerjakan pegawai hingga menekan angka pengangguran.

Investor pun kini menantikan data CPI, atau biasa disebut sebagai data inflasi, untuk menjadi petunjuk arah kebijakan The Fed terkait suku bunga. Data ini akan rilis pada hari Rabu besok (12/4/2023).

Imbal hasil (yield) obligasi jangka panjang AS menyentuh 3,41 persen di sesi Tokyo, membawa dolar AS mengungguli beberapa mata uang utama.

“Pasar keuangan terlalu pesimis tentang ekonomi AS sejak beberapa bank kecil AS runtuh (seperti SVB dan Signature Bank) pada Maret,” ungkap Ahli Strategi fi Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso dan Kristina Clifton.

Menurut kedua Ahli tersebut, dasar yang kuat dari data CPI kemungkinan akan menjadi katalis bagi perubahaan harga pasar di bulan Mei mendatang, serta menunda dimulainya penurunan suku bunga.

Sentimen dari AS membawa harga BTC melesat hebat, melewati level psikologis utama US$30.000.

“Tampaknya banyak pedagang yakin hari-hari dolar AS dihitung karena perlahan-lahan akan kehilangan beberapa status mata uang cadangan yang disukai, dan bahwa kripto akan menjadi salah satu penerima manfaat,” ujar Edward Moya, Analis di OANDA di New York, AS.

Bagaimana harga Bitcoin untuk bertahan di atas level US$30.000 akan menjadi dasar perhatian para investor untuk menemukan ada tidaknya potensi kelanjutan bullish yang lebih kuat. Mari kita saksikan. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait