Dolar AS Terobrak-abrik Gegara Ulah BRICS?

Langkah menghilangkan dominasi dolar AS di perdagangan internasional terus dilakukan BRICS, membuat mata uang AS tersebut terobrak-abrik.

Aliansi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan, telah menggaungkan niat mereka untuk menggeser dolar AS dari perdagangan global, ingin hadirkan mata uang baru.

Langkah BRICS cukup banyak disukai, dengan adanya beberapa negara yang tertarik untuk mengurangi kebutuhan akan dolar AS, seperti negara Malaysia, Iran, Arab Saudi dan Prancis.

Dolar AS Terobrak-abrik

Berdasarkan laporan Watcher News, kini PDB dari anggota BRICS dan mata uang potensial mereka menjadi ancaman besar baru bagi dominasi dolar AS.

Diketahui, PDB dari gabungan anggota BRICS telah mengalahkan PDB dari gabungan anggota G7.

“Secara khusus, dilaporkan bahwa kolektif tersebut [PDB anggota BRICS] telah melampaui negara-negara G7 dalam produk domestik bruto berdasarkan paritas daya beli,” ungkap Acorn Macro Consulting.

Sekadar informasi, anggota G7 adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Jepang.

Geliat dari anggota BRICS tampak begitu bersemangat untuk mendorong jatuh dominasi mata uang AS, untuk membuat dolar AS terobrak-abrik dalam perdagangan internasional.

Terbaru, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengungkapkan niatnya untuk mengganti dolar AS di perdagangan global mereka, yang berpotensi terwujud.

Niatan BRICS untuk menghadirkan mata uang sendiri pun menjadi sebuah ancaman untuk dolar AS.

Anggota BRICS saat ini memiliki 41 persen dari total populasi dunia, dan menyumbang sekitar 16 persen dari perdagangan internasional. Sementara, 31,5 persen PDB global berasal dari anggota BRICS, jauh lebih tinggi dari G7 di 30,7 persen.

Data di atas membuat Lula da Silva melihat adanya potensi untuk mendorong pengembangan mata uang alternatif dari dolar AS.

“Mengapa lembaga seperti bank BRICS tidak dapat memiliki mata uang untuk membiayai hubungan perdagangan antara Brasil dan Tiongkok, serta antara Brasil dan semua negara BRICS? Siapa yang memutuskan bahwa dolar AS adalah mata uang (perdagangan) setelah berakhirnya paritas emas?” ujar Presiden Brasil tersebut.

Ia pun menilai, saat ini beberapa negara perlu membuat dirinya menjadi lebih tenang, alih-alih mengejar dolar AS hanya untuk melakukan ekspor yang seharusnya dapat dilakukan dengan mata uangnya sendiri.

Melirik kekuatan internasional BRICS dan motifnya yang jelas, itu diperkirakan dapat memberikan alternatif mata uang perdagangan di masa mendatang. Dominasi dolar AS akan terobrak-abrik jika ini benar-benar terwujud. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait