Dengan kenaikan suku bunga AS untuk minggu ini dan ketidakpastian meningkat atas jalur pengetatan kebijakan Fed, dolar AS menahan puncak dua dekade terakhir pada Selasa (26/7/2022) dan Harga Bitcoin hari ini US$21.100, terendah sejak 18 Juli 2022.
The Fed memulai pertemuan dua hari pada Rabu ini dan diperkirakan akan menaikka suku bunga sebesar 75 basis poin. Tetapi banyak trader bertanya-tanya apakah di tengan pertumbuhan ekonomi AS yang melemah dapat mendorong The Fed untuk mengalihkan fokus dari inflasi dan justru berbalik arah lebih kendur soal besaran suku bunga.
Di pasar kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan The Fed menunjukkan tingkat memuncak pada Januari 2023, sebulan lebih awal dari pembacaan Februari yang mereka berikan minggu lalu, sementara imbal hasil surat utang AS jangka panjang telah turun sekitar 80 basis poin dari tertinggi pertengahan Juni 2022.
Itu membantu menjatuhkan dolar sekitar 2,8 persen dari tertinggi 20 tahun di 109,29 dua minggu lalu. Pada 08.30 GMT, dolar AS tampak stabil hari ini di sekitar 106,5, sementara terhadap euro menguat sedikit ke 1,0219.
Namun, karena ekspektasi suku bunga The Fed sedang diperkecil, sebagian besar analis mempertahankan pandangan bullish pada dolar, mencatat tanda-tanda perlambatan ekonomi global. Ketakutan seperti itu diperkuat pada Senin oleh data laba perusahaan AS, Walmart. Itu terjadi setelah beberapa data AS dan Eropa yang lebih lunak dari perkiraan.
Dilansir dari Reuters, Francesco Pesole, dari ING Bank, mengaitkan hilangnya momentum dolar dengan para trader yang kembali pada posisi greenback yang terlalu “long“.
“Pemicunya mungkin adalah penilaian ulang waktu tarif terminal tercapai, dan diskusi tentang penurunan suku bunga. Tapi ada sedikit ruang untuk repricing dovish di The Fed dibandingkan dengan ECB. Suku bunga The Fed mungkin kurang lebih sejalan prospek inflasi/pertumbuhan,” kata Pesole.
Sementara itu pasar kripto, harga BTC sempat diperdagangkan hari ini di kisaran di US$21.100, terendah sejak 18 Juli. Ether (ETH) juga mencapai terendah 18 Juli 2022 di US$1.421.
Sebelumnya, trader kripto berpengaruh, Tone Vays, mengatakan harga Bitcoin telah kehilangan momentumnya, setelah turun di kisaran US$21.500. Karena itu dia berpendapat, kripto itu bisa turun 33 persen dari level saat ini.
“Jika kita kembali ke channel ini, maka itu menciptakan bencana besar untuk harga Bitcoin. Mudah-mudahan tidak,” kata Vays di Youtube, Sabtu (23/7/2022) lalu.
Vays menegaskan, koreksi bisa terjadi jika harga berada di di bawah Moving Average (MA) 50 pada time frame harian, sekitar 1 atau 2 hari lagi. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.